Pernah menonton film atau membaca buku Percy Jackson? atau kamu tertarik dengan dunia para dewa dewi Yunani?
Ah! Mungkin ini adalah buku yang tepat untukmu.
Kisah petualangan ke 7 laki laki yang tiba tiba harus berpisah dengan orang tua manusianya...
Hohoho saya up lagi 🤭🤭 Untuk mengobati rasa kangen kalian terhadap saya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Τριάντατέσσερα (TriantaTessera) = empat puluh tiga]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
H
oshhoshhosh
Suara nafas memburu melayang di udara, para demigod itu akhirnya tumbang. Bukan karena kalah, namun karena lelah.
Luka yang mereka dapatkan juga tidak sedikit, hydra benar benar binatang kramat yang sangat susah untuk dikalahkan.
"Tahan tahan"
Jeno meringis kesakitan kala Haechan tengah mengobati lengannya yang hampir saja putus karena cakaran hydra. Untung saja, Jaemin langsung menariknya menjauh.
"Gua, hosh hosh, gua hampir kepenggal," Ujar Jisung sembari tetap mengambil napas. Hampir saja kepalanya di makan oleh Hydra, untung saja ia dengan cepat menebas dinding mulut hydra itu.
Mark tersenyum puas, sembari menatap para sahabatnya yang kini tampak begitu lelah. Ia dan ke 4 sahabatnya berhasil membakar hydra itu dengan darah naga itu sendiri.
Ia harap itu adalah monster terakhir.
Selamat, para demigod berhasil memenangkan 3 babak pertandingan. Dan pertandingan tadi adalah pertandingan terakhir.
Suara perempuan itu membuat para demigod itu tersenyum puas dan berseru bahagia. Walau terkesan begitu lemas.
"Akhirnya gua bisa meluk guling!" Seru Chenle dengan senyuman penuh bahagianya. Ia hanya ingin tidur sekarang.
"Yeayy..." Jaemin melambaikan tangannya keatas walau tampaknya begitu lemas. Laki laki itu masih membanggakan dirinya sebagai manusia yang pernah memenangkan lomba lari dulu. Ternyata kecepatan lariannya masih awet sampai sekarang.
Cring!
Sebuah pintu tiba tiba muncul dan terbuka, membuat para demigod itu heran. Sejak kapan ada pintu di depan sana?
