7 Semideus || Nct Dream

Δεκαοκτώ

Haiii, pada kangen gak niii!??
Gimana kabar kalian semua??

[Δεκαοκτώ (Dekaoktó) : Delapan Belas]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ini berapa lama lagi sih le? Capek nginjek nginjeknya"

Mark mengeluh, kakinya sudah terasa kaku menginjak sekelompok anggur dibawahnya. Chenle menatapnya sembari melahap sebuah anggur.

"Sampe bener bener halus"

"Gak ada alatnya?"

"Ada"

Mark menatap Chenle tidak percaya.

"Terus kenapa gak pake alatnya?"

"Pake cara begini buat wine jadi terasa lebih segar dibanding pake alat"

"Tapi kaki gua pegel"

"Baju gua basah dan bau danau"

Mark mendengus jengkel dan kembali melanjutkan acara injak injaknya. Awalnya menyenangkan tapi makin lama makin melelahkan.

"Hati hati ujung panahnya, itu lu lagi ngolesin ramuan kebencian"

Jaehyun sontak menoleh kearah Jaemin. "Kalo gua kena?"

Jaemin mengendikkan bahunya. "Entah lu yang bakal dibenci atau lu yang bakal benci...."

"...tapi kayaknya bakal lu yang ngebenci"

Jaehyun mengangguk paham. "Gak gitu bahaya"

"Tapi kebencian lu itu gada alesannya"

Jaehyun kembali menoleh kearah Jaemin sembari mengambil anak panah lain.

"Maksudnya?"

"Gua kira lu udah tau tentang aturan ramuan Eros"

Jaehyun menggeleng. "Jungwoo gak pernah cerita apa apa"

"Kalo darah lu kena ramuan kebencian itu tapi gua juga gak panah target lain dimana target itu seharusnya orang yang lu benci, ya lu bakal hidup dalam dendam yang gak jelas dan untuk memuaskan hasrat benci lu, lu bisa bunuh diri lu sendiri"

Jaehyun sontak membelalakkan matanya. Sedangkan Jaemin diam diam tertawa geli.

"Gua gak pernah denger"

"Soalnya gua boong"

Jaehyun sontak meninju lengan Jaemin. Hingga si pemilik lengan meringis.

"Gua udah kaget!"

"Ya orang gak bakal kenapa napa kalo bukan gua yang manah"

Jaehyun mendengus dan kembali melanjutkan pekerjaannya membantu Putra bungsu Eros.