STAY
#2.
London
Setelah berjam-jam berharap dia akan menggunakan sihir untuk sampai ke London, Hermione Granger akhirnya mencapai tujuannya dengan aman, tetapi lelah, dan kalian bisa tahu dia lelah.
Hermione naik pesawat dengan rambut cokelat-ikalnya yang sedikit mengembang di pundaknya. Ketika akhirnya dia tiba di London malam itu, rambutnya ia sanggul acak dan berantakan dengan helai rambut keriting yang keluar di setiap sudut karena ia menggosok matanya, kelelahan.
Sebuah keuntungan Hermione dan Ginny sangat dekat. Dengan penampilan Hermione yang acak-acakkan, mungkin tidak banyak yang akan mengenalinya. Hermione akan sangat terkejut jika Ginny tidak bisa mengenalinya. Untungnya dia bisa.
"Hermione!" Melihat baik-baik sahabatnya, Ginny, ia melihat bahwa Ginny tidak berubah sedikit pun. Dia masih memiliki rambut merah panjang yang lurus dan rapi. Dia masih memiliki mata biru yang sama, seperti kakaknya. Dia masih memiliki selera gaya yang sederhana namun manis, dan dia masih memiliki senyum cerah yang sama yang dapat dengan mudah berubah menjadi kerutan jika kau punya kegelisahan seperti yang cenderung dilakukan keluarganya.
"Ginny, sudah lama sekali!" Kata Hermione, berusaha menahan air matanya saat dia memeluk sahabatnya begitu dia meraihnya.
Ini benar-benar telah terlalu lama.
Setelah mereka melepaskan, Ginny berkata, "Hermione Jean Granger, jangan pernah menghilang seperti itu lagi! Apakah kau tahu berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk menemukan dimana keberadaanmu?"
"Maafkan aku, Gin. Tapi aku pikir aku punya alasan yang cukup baik. Apakah kau masih mau memaafkanku?"
Hermione bertanya dengan senyum cerah yang lebar, dan tentu saja berhasil menyebabkan wajah Ginny yang tadinya marah, berubah menjadi senyuman."Tentu saja aku memaafkanmu! Dan kau di sini sekarang, kan? Kecuali kau belajar di suatu tempat di Amerika dan mengkloning dirimu sendiri"
"Tidak, aku terkejut hidup di Amerika sebagai Muggle selama dua tahun terakhir… dengan pengecualian untuk beberapa saat" Kata Hermione bangga dengan senyum kecil di wajahnya.
"Bagus, karena aku tidak ingin pengganti untuk pengiring pengantin, kan?" Ginny bilang sambil tertawa.
"Tunggu, kau ingin aku menjadi pengiring pengantinmu?" Hermione terkejut.
"Tentu saja aku ingin kau sebagai pengiring pengantinku, kau sahabatku dan yang paling dekat sebagai saudara perempuanku!" Seru Ginny bersemangat.
"Aku tidak tahu harus berkata apa.. ya, tentu saja aku ingin. Aku akan merasa terhormat!" Hermione berkata, berusaha untuk tidak terlalu menunjukkan kepada Ginny betapa bersemangatnya dia.
"Jadi siapa yang akan menjadi pendamping Harry?" Hermione bertanya setelah dia akhirnya tenang.
"Yah, Ron, tentu saja"
Ketika namanya keluar dari mulut Ginny, pikirannya dipenuhi oleh pikiran menyedihkan dirinya dan apa yang terjadi di antara mereka dua tahun yang lalu.
"Oh Hermione, maafkan aku. Kakakku sangat bodoh karena kehilangan gadis yang seksi sepertimu" Ginny berkata, berusaha menghiburnya.
"Tidak, aku baik-baik saja. Ron adalah teman pria terbaik Harry, tentu saja Harry akan memilih Ron sebagai pendampingnya" Hermione berusaha meyakinkan sahabatnya, atau mungkin dirinya sendiri. Setelah beberapa saat kedua gadis itu diam, Hermione menyadari sesuatu.
"Berbicara tentang pengantin pria, dimana Harry? Apakah dia menunggu di luar?" Hermione melihat sekeliling untuk menemukan teman laki-lakinya.
"Tidak. Pada saat aku pergi, dia masih di tempat kerja, tapi dia akan berada di rumah pada saat kita sampai ke apartemen" Ginny menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY || DRAMIONE
Hayran Kurgu[ON GOING] Rated: T - Setelah dua tahun menghilang dan semua orang mengira dia sudah mati, Hermione Granger akhirnya kembali ke Hogwarts untuk reuni 5 tahun dan pernikahan. Apa yang sebenarnya terjadi sampai dia pergi? Apakah dia menemukan alasan...