Chapter 16

643 60 1
                                    

STAY

#16.

FLASHBACK ON

Hogwarts school of witchcraft and wizardy

1993

"Slytherin!" Seru topi seleksi yang di pakaikan di kepala Astoria Greengrass

Astoria sama sekali tidak terkejut jika dia akan dimasukkan ke asrama Slytherin karena kakaknya, Daphne Greengrass juga dimasukkan ke asrama Slytherin dua tahun yang lalu.

Kapan topi seleksi pernah tidak menempatkan sepasang saudara di asrama yang sama? Walaupun ada, itu pasti jarang. Contohnya para weasley, mereka semua masuk ke Gryffindor.

Setelah Profesor McGonagall mengangkat topi seleksi dari atas kepala Astoria dan memanggil tahun pertama berikutnya, Astoria berjalan ke meja Slytherin di mana dia menemukan tempat di sebelah kakaknya.

"Selamat datang di Slytherin, Adik kecil!" Kata Daphne, menyambutnya.

Daphne kemudian mulai berbicara tentang "Aturan-aturan yang ada di Slytherin." Astoria melihat sekeliling meja Slytherin dan dia melihat sebuah kepala berambut pirang platina duduk tak jauh dari tempat duduknya.

'Dia manis' Batin Astoria, ia mencoba untuk mendapatkan posisi duduk dimana dia bisa melihatnya lebih baik.

'Apa yang sedang dia perhatikan?' Pikir Astoria bingung. Astoria mengikuti pandangannya dan ternyata itu berhenti pada seorang perempuan berambut keriting-cokelat yang duduk di meja Gryffindor.

"Baiklah. Aku akan mengenalkanmu kepada teman-temanku. Aku yakin kau akan cocok dengan mereka" Kata Daphne, menghentikan apapun yang sedang dipikirkan Astoria sekarang.

"Kau sudah tau Pansy. Ini Blaise, Crabbe, Goyle dan yang satu itu adalah Draco" Jelas Daphne. Draco sama sekali tidak menyadari ataupun peduli ketika Daphne menyebut namanya.

'Draco... jadi itu namanya' Batin Astoria.

"Selamat datang" Kata Blaise dengan senyum yang lebar di wajahnya.

Ketika semua teman barunya bertanya apakah dia menyukai berada disini sejauh ini, Astoria memperhatikan bahwa Draco tidak mengatakan apapun.

Draco tidak memperdulikan orang-orang di meja, dia juga tidak pernah memperhatikan bahwa Astoria sudah bergabung ke meja.

Satu-satunya yang Draco pedulikan adalah seorang gadis di meja Gryffindor yang sekarang berbicara dengan anak laki-laki berambut merah dan anak laki-laki dengan rambut hitam dan kacamata bundar.

"Hei, Daphne. Apakah yang duduk disana adalah Harry Potter?" Astoria bertanya.

"Ya, dan dia berada di tahun ketiga sepertiku" Jawab Daphne.

"Oh. Jadi siapa nama yang berbicara dengannya itu?" Tanya Astoria, berharap ia bisa tahu nama perempuan itu.

"Rambut merah, seperti yang kau duga, dia seorang Weasley... Ron Weasley. Dan gadis itu bernama Hermione Granger"

"Hermione Granger?"

"Ya. Dia gadis paling pintar di kelas kami. Tapi, dia seorang muggleborn. Teman-temanku sangat membenci mereka bertiga, terutama Draco. Setiap ada kesempatan, dia menyebut Hermione Granger 'Mudblood.' Keluarga Malfoy seorang darah murni sejati. Sebutan itu juga menghiburnya"

'Jika kau sangat membencinya, lalu kenapa kau memperhatikannya dengan tatapan seperti itu, Draco Malfoy?' Batin Astoria saat dia terus mengawasi Draco.

STAY || DRAMIONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang