10. puteri anna?

404 6 0
                                    

Huft

Gadis itu menghela nafas lelah. Anna biasa dipanggil oleh seseorang. Gadis cantik walaupun kulitnya tidak seputih susu tetapi wajahnya yang cantik dan manis itu membuat orang akan betah memandang wajahnya

Karena cantik tidak harus berkulit putih kan? Pada dasarnya semua wanita itu cantik. Jadi untuk kalian para wanita diluar sana jangan pernah insecure apa yang sekarang kalian miliki. Karena tuhan telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya

Jika dilihat sekarang anna gadis itu sedang berjalan sendiri sambil melamun entah apa yang dia lamunkan sampai tidak sadar bahwa sekarang dia berada disebuah taman yang sepi

"Astaga aku sudah ditaman saja"

Gadis itu terdiam kembali, wajahnya yang sendu menatap kearah langit-langit yang sedang mendung. Seakan tahu bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini

"Aku harus melakukan sesuatu, tapi apa.." lirihnya. Disaat dirinya menunduk tidak lama ada sepasang sepatu berdiri didepan dirinya

Anna mendongkak untuk melihat pemilik dari sepasang sepatu itu. Ahh ternyata seorang pria dengan berumur 40 tahun mungkin, tetapi tidak meninggalkan kerutan sama sekali diwajahnya. Hanya ada ketampanan diwajahnya

"Haii putriku, anna?!"

....

👑👑

"Ya allah devan astagfirullah bangun sudah siang loh ini kamu tidak sekolah?!" Teriakan meleking itu memenuhi kamar sang anak yang saat ini belum juga kunjung bangun dari tidurnya. Padahal jarum jam sudah menunjukkan waktu akan siang dan pasti laki' itu akan terlambat kesekolahnya nanti

"Iya iya devan bangun" ujarnya. Lalu berjalan kearah kamar mandi. Sang ibu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya itu

"Dasar"

Sang ibu lalu turun kebawah untuk menyiapkan sarapan untuk sang anak dan suaminya. Walaupun dia adalah sang ibu yang gaul dan modern tetapi soal kewajiban dirinya tidak akan lupa

Ting nong

Wanita itu berjalan kearah pintu saat bel  berbunyi. Padahal bisa saja dirinya menyuruh maid disana tetapi dia enggan untuk menyuruh maidnya

Pintu panjang dan lebar itu terbuka dengan lebar sendirinya. Baru saja melihat wajah didepannya wanita itu nampak sama sekali tidak suka melihatnya. Gadis miskiin. Itulah yang ada dibenaknya sekarang

"Untuk apa kau kemari?!" Sinis waniita itu. Tetapi gadis yang didepannya hanya menampilkan wajah senyum nya

"Untuk menjemput pacar aku mom" jawab gadis itu dengan antusias. Membuat wanita yang didepannya ini menggeram tertahan

"Aku gak disuruh masuk mom? Aku ini calon mantu mom loh"

Plak

Wanita itu langsung menampar gadis didepannya ini yang cukup lancang dengan berani menyebut dirinya calon menantu. dirinya tak sadarkah. gadis miskin ini. Batinnya

"Mom kenapa nampar aku? Mom kenapa kasar sama anna?" Lirih gadis itu tetapi tidak lupa dengan mata tajamnya

Ya kalian tidak salah baca ataupun dengar. Memang gadis itu adalah anna. Gadis yang dulunya sederhana. Lugu. Manis. Ramah senyum. Tetapi sekarang gadis itu berbeda. Baju agak pas body, rok pendek diatas lutut, dengan lipstik merah chery, alis tipis, soflen hitam pekat, anna yang dulu sekarang sangat berbeda bahkan jauh sangat entah apa yang membuatnya menjadi seperti itu

"Ohh kau gadis miskin sekarang berani menatap saya seperti itu ya? Cihh bahkan yang pantas hanya luna yang memanggil saya dengan sebutan mom!"

"Enggak. Aku yang lebih pantes mom. Lunna itu hanya wanita jahat dan picik dia itu jalang mom!" Gertak anna membuat wanita didepannya terkekeh menjyjykan dan itu tertuju kepada anna

"Hello kau tidak sadar diri ya. Kau yang jalang! Menjalang dimana sampai berubah seperti ini" sinis wanita itu yang tidak lain adalah mama devan

Plak

Anna menampar dirinya sendiri. Lalu mengacak-acak rambutnya sendiri. Menampar dirinya berulang kali, lalu mengeluarkan gunting dengan tujuan untuk merusak baju serta rok dan seragam sekolah lainnya seperti blazer jas lab yang hari ini dia bawa karena sekarang ada mata pelajaran itu

Wanita didepan ana terkejut bukan main apa yang gadis itu lakukan didepannya. Kemudian anna menyerahkan gunting itu ke ibu devan. Anna gadis itu terduduk dilantai lalu mengeluarkan isak tangisnya. Sungguh wanita ini maksudnya ibu devan sungguh bingung apa yang terjadi seperti nya di lola untuk mencerna semua

"MOMMY. ANNA!" Teriak seorang laki' mengejutkan keduanya. Devan dengan segera membantu anna berdiri

"Hikss...devan..mama kamu.."

Devan menatap kearah sang ibu dengan tatapan benci dan permusuhan. Wanita yang ditatap seperti itupun membelakkan matanya tidak percaya

"Tidak devan jangan percaya apa yang dia katakan. Mom bahkan tidak melakukan apapun!" Ucap wanita itu membantah atas fitnah yang tertuju kepada dirinya

"Mom masih mau ngelak? Itu apa mom yang ada ditangan mom!! Mom jahat tau gak? Anna salah apa sama mom, sampai mom melakukan ini!" Teriak laki-laki itu dengan tatapan benci yang dia lontarkan untuk ibu kandung nya sendiri

"Percaya son sma mom. Bahkan mom tidak melakukan ini. Dia sendiri yang melakukan nya!"

"DEVAN GAK PERCAYA. BAHKAN WAKTU DI MALL MOM NAMPAR ANNA. GK MUNGKIN SEKARANG MOM GAK BISA MELAKUKAN HAL INI!"

Wanita itu syok terkejut bukan main. Baru kali ini anaknya itu teriak bukan main kepada dirinya seperti ini. Tampa sadar air mata turun begitu saja dari pelupuk matanya. Anak nya yang begitu dia sayang membentak nya dengan kasar hanya karena orang asing

"Devan jangan marah sama mama kamu..hiks"

"Lihat mom. Apa yang mommy lakukan , bahkan gadis ini masih membela mom!"

"SUDAH MOM KATAKAN BUKAN MOM!" Teriak wanita itu sudah kehilangan kesabarannya

"Mom masih ngelak?!"

"Devan benci mom" lanjut laki' itu lagi kemudian pergi dengan anna yang berada disampingnya. Saat berjalan kearah garasi mobil mereka berpapasan dengan luna. Luna terkekeh melihat itu

"Wahh kenapa dengan gadis miskin ini?" Ucap luna membuat langkah kedua sejoli itu berhenti. Kemudian berdecih sambil melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda dengan tangisan anna yang belum berhenti

Luna gadis cantik itu memasuki teras rumah devan. Dia melihat sang ibu devan dengan bersimpuh dilantai sambil memegang dada nya yang sesak

Huh

Luna gadis itu berjongkok sambil menekuk kedua kakinya kebelakang. Dia pun memeluk ibu devan yang saat ini menangis berada didekapan nya

"Bunda gak ngelakuin itu lun, kamu percaya kan?" Lirih ibu devan sambil terisak

Luna mengusap punggung ibu devan dengan lembut. Kemudian mengajak wanita itu untuk duduk disofa

"Lun percaya sama bun-"
"Ssstt. Iya luna percaya kok. Bunda yang tenang ya. Biarr luna yang nyelesaikan masalah ini"

Ya luna memang memanggil ibu devan dengan sebutan bunda. Wanita itu sendiri yang meminta untik dipanggil bunda oleh luna. Entahlah dia sangat menyayangi luna karena dia tahu sifat dibalik antagonis luna kenapa dia melakukan itu semua hanya dirinya yang tahu hanya dia

👑👑👑

Jangan lupa vote nya yahhh. Kalian hanya menekan bintang oke. Kalau yang sudah vote aku ucapkan terimakasih😊

MY LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang