Gadis itu terus saja mengeluarkan air matanya. Sambil sesekali menatap ke layar ponsel nya. Menempuh perjalanan yang lumayan memakan waktu setengah jam itupun dia terus saja mencari jalan yang akan mbawa dia dengam cepat ke tujuan nya
"Aku mohon tuhan jangan ambil dia dariku!" Lirih gadis itu. Dia nyakin luna merasakan kesepian. Setelah kejadian yang menimpa dirinya. Oh tuhan semua ini sungguh membuat nya dia khawatir
Gadis itu adalah sasya. Dia telah sampai di depan gerbang yang tinggi bahkan gerbang besar dan tinggi itu melebihi tinggi badan nya
Menekan sebuah sensor. Setelah tahu bahwa sasya yang masuk. Itupun dengan teriak agar dirinya dengan cepat masuk keperkarangan rumah besar itu
Pintu gerbang terbuka. Sasya langsung saja menerebos. Sial nya lagi perkaranfan rumah luna ini harus melewati taman dulu yang jarak antar teras depan lumayan jauh jika berjalan kaki
"Eh non sas-" sasya tidak memperdulikan omongan maof yang ingin menyapa nya. Ayolah ini keadaan genting. Dia tidak ingin luna nya kenapa napa
Sepi
Itulah yang menggambarkan keadaan rumah luna sekarang. Hanya ada maid yang sedang bersih bersih. Dengan segera dia berlari menuju kamar luna yang berada di lantas atas
Ceklek
Sasya membulatkan matanya syok dengan tangan yang menutup mulutnya. Kaget akan pemandangan didepan nya
Darah yang berasal dari tangan luna. Keadaan kamar yang berantakan. Serta keadaan luna yang diambang sadar dan pingsan
"Luna!" Teriak sasya. Dia langsung saja mendekati luna yang dengan keadaan parah. Di angkat nya tubuh luna dengan susah payah agar tubuh itu berada di kasur
"Bertahan demi aku setidaknya oke? Aku mohon. Aku cari bantuan dulu"
Sasya langsung saja mengambil telefon yang berada di nakas. Tapi entah kenapa para maid yang menyebalkan itu tidak kunjung mengangkat telepon nya
"SIALAN KENAPA LAMA SEKALI. CEPAT PANGGIL BEBERAPA BODIGUARD KE KAMAR LUNA SEKARANG!" Teriak nya saat telegon diangkat. Sambil menunggu bodiguard datang. Sasya mendekat kearah luna
Dengan tangan bergetar diraihnya tangan luna yang ada beberapa sayatan. Sasya langsung saja merobek lengan bajunya yang kebetulan tipis dibagian lengan. Agar pendarahan ditangan luna berhenti
"Lun jangam gini!" Lirih sasya menatap luna yang memandang dirinya dengan tatapan sayu serta kosong
Sasya langsung saja memeluk sahabatnya itu yang rapuh. Dicium nya kening luna serta dirapihkan rambut luna yang berantakan. Dia sangat sakit melihat kondisi luna yang seperti ini
Ceklek
"No..na" para bodiguard serta maid kaget melihat keadaan luna serta kamar nya yang acak acakan
"CEPAT ANTAR KERUMAH SAKIT BERENGSEK!" Teriakan itu membuyarkan lamunan mereka. Langsung saja mereka berjalan cepat kearah luna untuk segera mendapatkan penanganan khusus
Keluarga luna pun memiliki mobil ambulance pribadi agar disaat genting disaat seperti ini pun akan terpakai. Jika kalian pikir mobil ambulance itu seperti ambulance pada umumnya maka kalian salah. Mobil itu berwarba hitam polos dengan sirene diatasnya. Didalam nya pun terdapat kursi mobil mewah dengan total satu kemudia. Satu lagi disamping pengemudi dengan 2 bangku dibelakang yang menyatu
Sirene mobil itupun diaktifkan agar orang orang yang berada dijalan memprioritaskan mobil mereka dahulu. Sasya mengalihkan pandangan nya kearah luna yang menatap dirinya dengan tersenyum
"Lun jangan gini" lirih sasya. Bahkan air mata nya sedari tadi terus saja keluar melihat keadaan luna sekarang
"Jangan nangis" suara yang luna keluarkan bahkan nyaris tidak terdengar kalau pendengaran sasya tidak tajam
"Jangan lakukan ini lagi. Aku mohon. Setidaknya demi aku dan diri kamu lun. Jangan gini lagi ya. Ada aku lun ada aku yang selalu ada buat kamu. Jika kamu butuh tempat bersandar ada aku yang akan menjadi tempat pulang. Hikss...aku.."
Luna menatap sasya dengan tersenyum sebelum akhirnya dia menutup mata nya. Sasya memeluk luna yang saat ini memang berada ditumpuan sasya
Sekitar sepuluh menit mereka sampai dirumah sakit milik keluarga sasya. Langsung saja gadis itu berteriak kesetanan agar luna ditangani dengan cepat
Orang orang yang berada disana terkejut dengan teriakan sasya. Begitu juga para suster mereka langsung saja mengambil berankar agar luna cepat ditangani
Sasya yang ingin masuk ditahan oleh suster itu sehingga dia terpaksa berada diluar dengan bodiguard rumah luna. Sang maid yang memang kebetulan ikut mencoba menenangkan sahabat dari anak majikan nya itu
"Kalian tahu dimana paman dan ka dita?" Tanya sasya mereka menggeleng. Bahkan sedari tadi para maid yang berada dimansion mencoba menghubungi faiz dan dita tapi entah kenapa keduanya sama sekali tidak bisa dihubungi
Sasya gadis cantik itu segera membuka ponsel mahalnya. Dia mencoba menghubungi keluarga luna tetapi tidak diangkat oleh mereka. Bahkan wa dan nomor mereka tidak aktif. Sasya mencoba menghubungi lewat instagram yang tapi naas telfon dirinya tidak bisa dihubungi
Disana tertara nama kadita_ membuat story. Sasya langsung saja melihat instastory itu. Dipostingan itu disana dita berada disebuah pantai dengan seorang pria dan seorang wanita dewasa. Ah dirinya ingat perempuan itu adalah jelita. Bahkan disana ada faiz mereka sangat tertawa bahagia
Sasya mengelutuk gigi nya bertanda sangat marah. Hanya sebuah kecelakaan yang tidak disengaja mereka melakukan itu semua kepada luna sungguh ironis
"Keluarga brengsek!" Maid yang memang berada disebelah sasya pun menegang mendengar sasya mengumpatii majikan nya
"Bi apakah luna bertengkar dirumah tadi?" Tanya sasya yang diangguki oleh maid yang memang saat itu dirinya tidak jauh dari pertengkaran itu
"Tuan mengatakan bahwa dirinya akan segera menikah tampa persetujuan nona. Bahkan tuan juga mengatakan nona akan dikirimkan ke mansion granpanya. Sebenarnya saya ingin kekamar nona luna tetapi tuan faiz melarang saya untuk kekamar nona luna. Maafkan saya"
"Anjing" maki sasya kembali membuat maid itu pun mengelus dada nya terus menerus mendengar umpatan yang keluar dari mulut cantik itu
Ceklek
"Gimana dok keadaan luna?" Tanya sasya tidak sabaran. Padahal dokter belum menampilkan seluruh tubuhnya. Dokter itu hanya menghela nafas sambil mengelus dada nya sabar akan tingkah keluarga pasien nya
"Nona sekarang sudah membaik, syukurlah tidak ada hal besar yang terjadi. Akan tetapi masa lalu trauma nya mulai bangkit kembali. Mungkin jika dihitung oleh persen, trauma ketakutan nya itu sudah mencapai dua puluh lima persen. Saya sarankan untuk tidak terus menerus memganggu hal yang berhubungan dengan trauma nya. Karena jika kalian terus menerus membangkitkan rasa trauma itu maka hal buruk mungkin nanti akan terjadi. Kalian boleh masuk, kami permisi"
Sasya langsung masuk menyerbu ruangan VVIP itu. Disana luna masih belum sadarkan diri. Dengan tangan yang masih di infus serta selang pernafasan berada dihidungnya. Sasya dengan tangan gemetar memeluk tangan putih itu dengan menangis. Dia tidak pernah menyangka kehidupan luna sangat berubah seratus delapan puluh derajat, dimana dulu setelah masa kesedihan itu hilang, terganti oleh masa kebahagiaan nya. Sekarang apa masa itu benar benar kembali. Jelas sasya yang mengetahui selak beluk kehidupan luna sangat tidak ingin masa ini kembali
Sasya bertekat akan selalu menemani luna, sasya gadis itu mencium kening luna dengan penuh sayang
💋💋💋
Jangan lupa untuk vote dan follow
Terimakasih sudah membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LUNA
RomancePria dengan membawa sebuket bunga tulip itu tersenyum manis kepada wanita cantik yang mengisi seluruh hatinya. Wanita dikursi roda itu tersenyum hangat kepada pria yang kini sudah berada didepannya "Janji kepada saya untuk datang nanti ke perayaan...