Ana dia adalah gadis sederhana yang berasal dari keluarga sederhana. Rumahnya yang biasa saja tidak besar tidak kecil. Ayahnya yang sudah meninggal sejak dia berusia 8 tahun sekarang dia hanya tinggal bersama sang ibu
Banyak orang yang mengatakan bahwa ana sama sekali tidak mirip dengan sang ibu tetapi ana gadis itu tidak memperdulikan itu
Ana bersekolah di sekolah elite itu hanya karena beasiswa kalau bukan karena beasiswa tidak mungkin dia akan sekolah disana. Dia juga sangat bersyukur karena bersekolah disana dia hanya mendapatkan devan
Pria itu bahkan mau menjadi temannya mengingat dia adalah anak dari salah satu pria sukses yang siapa saja mengenal ayahnya itu
Ana gadia sederhana yang bisa meluluhkan hati milik devan yang dingin tak tersentuh. Ana bersyukur bisa berteman dengan devan tetapi dia tidak tahu bahwa devan menyukai dirinya. Ana hanya menganggap devan sebagai kaka nya tidak lebih
"Nak bagaimana sekolah kamu? Orang-orang disana baik kepadamu?" Tanya sang ibu membuat hana melihat kearahnya
"Baik ko. Ibu tahu aku bersyukur ada yang mau berteman denganku" ujarnya sedikit berbohong. Tidak sepenuhnya berbohong apa yang di ucapkan ada kejujuran juga bukan
"Kau tidak berbohong?" Tanya sang ibu dengan tatapan menyeliidik curiga kearahnya
"Iya ibuku yang paling cantik" yeah gadis itu memilih berbohong sedikit. Dia tidak ingin sang ibu memikirkan apapun cukup dia genggam sendiri aja
"Baiklah aku harus berangkat!" Semangat gadis itu. Setelah berpamitan dengan segera dia membawa sepeda kesayangan miliknya
Sepanjang jalan dia menyapa para penduduk yang di situ untum mengucapkan selamat pagi yang di balas oleh ibu-ibu dengan ramah. Sepanjang jalan juga dia bersenandung dengan ria
Tin tin
"Hey miskin kalau jalan itu dii pinggir!" Ketus seseorang dari belakang
Mendengar suara nya ana gadis itu sudah kenal suara siapa itu. Jika di lihat dirinya sudah benar berjalan di pinggir tetapi kenapa luma gadis itu meneriaki nya seolah salah
"Heh cewek miskin kau akan terlambat kesekolah naik itu!" Ejek luna yang di bawa senyum oleh ana
"Tidak ko" ucap ana sambil menatap luna bersahabat sedangkan yang di dalam mobil menatap ke arah ana dengan tatapan sinis
"Haha dasar udik!" Ejek luna yang mengundang tawa para pengendara motor tetapi sebagian juga menatap luna dengan tatapan jengkel
Ana hanya menampilkan wajah senyumnya. Sambil terus bergoes agar cepat sampai kesekolah. Peluh keringat sudah membanjiri kaos sekolahnya karena keringat terus saja beecucuran
Ana melirik jam tangan yang berada di pergelangan tangannya. Lima menit lagi dia akan dinyatakan terlambat. Dengan kuat dia mengayuh goes sepadanya lagi agar cepat sampai kesekolah
Waktu demi waktu terus berjalan. Semakin menipis juga waktu yang tersisa bagi ana. Keluh penat dan keringat sudah membasahi baju sekolahnya
Tin
"Astaga!" Jerit ana saat sebuah mobil mengklakson dengan keras membuat dirinya terpelonjak terkejut
"Ana!" Panggil seorang pria yang ana kenali suaranya. Tentu saja devan lelaki itu selalu saja seperti malaikat yang menjadi penolong disaat dirinya sedang kesusahan
"Kau akan terlambat ana. waktu semakin menipis. Ayo ikut aku" ucap devan yang di angguki oleh ana
Sebenarnya ana gadis itu tidak enak kepada devan yang terus saja merepotkan pria itu. tetapi apa daya jika dia tidak ikut dengan pria itu, maka dirinya akan terlambat dan tidak akan mengikuti kelas ujian harian mtk hari ini
Devan segera menaruh sepeda ana dibagian jok belakang. Beruntungnya hari ini dirinya membawa mobil sport jadi akan mudah menaruh sepeda ana
Devan pria itu mulai menjalankan mobilnya. Sedangkan ana gadis itu mengelap sisa keringat dirinya dengan sapu tangan milik dirinya sendiri yang langsung dibuat oleh sang ibu
Ana gadis itu mulai memakai bedak tabur sedikit agar tidak terlihat kucel di wajahnya. dia juga sedikit memoles sebuah lipbam beraroma chery
👑👑👑👑
Luna gadis itu keluar dari mobil tepat saat itu angin mengibarkan rambutnya yang membuat dirinya menambah kesan cantik dan angkuh nya
Banyak pasang mata pria disekolahnya yang melihat dirinya dengan tatapan memuja. Tetapi mereka tidak berani mengungkapkan perasaan mereka karena bagi mereka di mata luna mereka semua hanyalah butiran debu yang tidak ada apa-apa nya
Terlebih lagi luna merupakan anak dari seorang pria sukses di masa muda nya. Seorang keturunan bangsawan yang terkenal memiliki wajah sempurna. Hanya para lelaki bangsawan lah yang tidak sedikit juga berani menyatakan perasaan mereka. Karena mereka menyatakan layak untuk luna. Tetapi pada akhirnya hanya harapan pait yang mereka dapat
Sebuah mobil lewat di depan luna. Luna menyandarkan dirinya di dasboard mobil sambil melihat kedua sejoli dengan tatapan remeh
"Wow kau tidak telat? Karena oangeran ku menjemputmu miskin?! Cihh!" Ejek luna yang mendapatkan tatapan maut dari devan
"Jaga ucapan lo!" Tunjuk devan tetapi luna memutar bola matanya malas
Luma mendekati devan sambil menyingkirkan ana yang berada dekat dengan devan. Langsung saja luna mengandeng tangan devan tentu saja di tepis oleh devan
"Devan!" Teriak luna saat devan lebih memilih mengandeng tangan ana untuk segera pergi ke kelas
"Sial!" Kesal luna. Segera berjalan ke arah mobil mengambil tas dan membanting pintu mobil dengan perasaan kesal menuju ke kelas
👑👑👑
Mobil newah memasuki perkarangan sekolah. Nampaknya perkarangan sekolah sudah sepi oh tidakk sepertinya dirinya terlambat kali ini
Baju yang kekuar dari celana. Dua kancing terbuka dibagian dada dengan rambut yang acak-acakan menampilkam kesan badboi idamana para gadis
Berjalan dengan santai sambil mendengarkan musik di telinganya tidak lupa berjalan dengan ala cowok dingin yaitu memasukan kedua tangannya di saku celana masing"
Ceklek
"Permisi"
Semua mata sontak melihat dirinya. Ada yang menatap dirinya dengan tatapan kagum ada pula yang menatap dirinya dengan tatapan aneh. Ada pula yang melihat dirinya tidak suka terutama cowok
"Kamu telat julian!"
"Ibu ko cantik banget hari ini. Wow saya jadi terkagum sama kecantikan ibu deh"
"Serius kamu julian?" Tanya sang guru membuat semua siswi menepuk jidat mereka pelan
"Serius bu. Ayo bu selfi mao saya masukin ke instagram!" Ajak julian yang di angguki oleh sang guru
"Baiklah sekarang kamu boleh-"
"Boleh duduk kan bu?" Sela julian dengan nyengir manisnya
"Boleh keluar. Berdiri hormat dieeoan tiang bendera!"
"Aw aw aw sakit bu sakit ampun" jerit julian sat telinga nya di jewer oleh sang guru
Seluruh kelas menatap kasihan dengan julian. Mereka menatap iba kearah julian. Terlebih lagi geng devan yang meruoakan sahabat julian juga. Mereka semua tertawa keras melihat julian sengsara
"Syalan lo semua" teriak julian menatap sinis kesemua teman kelasnya
👑👑
Sorry kalo ada typo
Jangan lupa votenya yah🤗
Kalian tim mana nih. Ana atau luna?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LUNA
RomancePria dengan membawa sebuket bunga tulip itu tersenyum manis kepada wanita cantik yang mengisi seluruh hatinya. Wanita dikursi roda itu tersenyum hangat kepada pria yang kini sudah berada didepannya "Janji kepada saya untuk datang nanti ke perayaan...