RENCANA&RENA

228 16 5
                                    

" Aku bales apa ke ibu kalo sampe di tanya?! "

" Bales aja seadanya aww sshh " Rafa meringis ketika kayla menekan sedikit luka nya

" Lagian ngapain si kaya gini, udah tau sakit tapi tetep di lakuin " Dumel kayla kesal, tangan nya dengan telaten mengobati luka Rafa

" Gapapa, Iseng aja nguji kamu, kira kira masih perduli atau engga "

Kayla berdecak mendengar ucapan Rafa yang kelewat santai, Sumpah demi apapun kayla sangat khawatir, luka Rafa cukup dalam, ditambah kondisi tubuh nya sedang tidak Vit, Apa yang harus kayla katakan jika sampai ibu nya Rafa bertanya nanti?

" Tapi kamu masih perduli dan aku seneng banget "

Kayla mengabaikan ucapan Rafa, ia fokus mengobati luka.

" Sering sering aja aku lukain diri sendiri biar di perhatiin terus sama kamu " Lanjut Rafa lagi membuat kayla mengalihkan tatapan nya

" Jangan coba-coba! Siapapun yang terluka kaya gini di depan aku, Aku pasti bantu orang itu "

Rafa tersenyum tipis. " Emang kamu kan baik banget, mangkanya aku sayang "

Kayla menghela nafas pelan sambil memasukkan alat P3k kedalam kotak.

Setelah adegan pelukan tadi, kayla menyuruh Rafa untuk duduk di kasur, Awalnya Rafa enggan melepaskan pelukan nya, Tapi dengan sabar kayla membujuk Rafa dan akhirnya berhasil, sehabis itu ia buru buru turun mengambil sapu, pelan juga kotak p3k, Kayla merapikan serpihan kaca juga membersihkan darah yang berceceran di lantai, lalu mengobati luka Rafa.

" Sekarang kamu makan " Ujar kayla mengambil bubur di atas naskas

" Suapin "

" Kamu kan bis--- "

" Ga bisa tangan aku sakit " Potong Rafa cepat

Kayla memejamkan mata nya sebentar, setelah itu mulai menyodorkan sendok berisi bubur kearah mulut Rafa.

Gapapa biar cepet pulang, Batin Kayla

Rafa tersenyum sambil menerima suapan Kayla, pandangan nya terus tertuju pada sosok di depan nya

" Kamu cantik banget "

Kayla diam, enggan menjawab perkataan Rafa

" Bego aku sia siain kamu " Lanjut nya lagi

" Kalo lagi makan ga boleh ngomong " Balas Kayla jutek kembali menyuapi Rafa yang terus tersenyum

" Kamu tuh kalo jutek makin cantik "

" Cantik pake banget "

" Aku engga kuat engga nahan "

" Kok aku dulu bisa bego banget ya kay? "

" Balikan aja yuk kay "

" Sekali lagi ngomong aku ga mau suapin! " Ancam kayla membuat Rafa langsung bungkam, tapi senyuman tetap tercetak di bibir nya.

" Dimana obat nya? "

" Dalam laci cantik " Balas Rafa

Dulu kayla sangat senang ketika Rafa memuji nya, memperlakukan nya dengan manis, menatap nya dengan hangat, tapi tidak dengan sekarang, kayla ingin Rafa bersikap sewajarnya saja seperti seorang teman, Sungguh kayla ingin cepat pulang, ia tak nyaman berduaan dengan Rafa saat ini.

" Nih minum " Kayla menyodorkan obat juga air ke arah Rafa, dengan senang hati Rafa menerima nya.

Sekarang sudah pukul setengah 6, Tapi ibu nya Rafa belum kembali juga.

KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang