5.

6.9K 1K 268
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu." - Roma 1:10

===

kamu dan ayahmu berjalan beriringan menuju altar, dimana rindou sudah berada di depannya. kepalamu terangkat menatap rindou yang terlihat lebih rapi dari biasanya. kali ini poni rindou sedikit di potong agar tidak menutupi mata. meskipun rambutnya tetap modelan ubur-ubur.

"apa?" tanya rindou melihat perangaianmu yang aneh.

"gak" jawabmu singkat. kalian berduapun berbalik menghadap altar untuk melakukan pemberkatan.

setelah melakukan pemberkatan, kamu dan rindou saling bertukar cincing pernikahan. sebagai simbol tanda ikatan cinta yang takkan pernah putus dan kesetian. meskipun ikatan itu bukan didasarkan perasaanmu pada rindou.

diakhir acara tiba-tiba saja para tamu bersorak, entah apa yang mereka sorakkan. tetapi sepertinya kamu memahami hal itu.

"silahkan" ucap pastor yang memberkati pernikahan kalian tadi. kamu terdiam dan meneguk ludahmu kasar.

rindou menyeringai kecil, dan menatapmu datar. rindou mulai mendekatkan wajahnya kepadamu, suara sorakan itu tiba-tiba teredam oleh suara detak jantungmu sendiri. kamu belum siap untuk hal ini.

*cuphh*

rindou mengecup lembut keningmu sekilas, membuat para hadirin sedikit kecewa. setelahnya kamu bernafas lega, karena rindou tidak melakukan apapun.

"sike" tiba-tiba rindou menarik dagumu, dan sedikit menundukkan wajahnya ke arahmu. setelah itu dia mengecup dan melumat bibirmu dengan lembut. kamu terdiam membeku, dan tidak membalas ciuman rindou sama sekali.

rindou berhenti melumat bibirmu, kala dia sadar nafsu hampir menguasainya. rindou menyeringai tipis, lalu mendekapmu dalam pelukannya. dia sadar kamu masih syok dengan perlakuannya.

"kita lanjutkan nanti oke" bisik rindou di telingamu.

"brengsek" kamu bergumam pelan, dalam dekapan rindou. hingga akhirnya lelaki itu sedikit mendorongmu yang menempel padanya.

===

"istri lo cantik juga, rin" ucap sanzu sambil terkekeh pelan.

"gak" gumam rindou malas.

"hee, btw istri lo lagi ketawa sama cowok lain" ucap sanzu sambil melirik ke arahmu. rindou ikut melirik ke arah pandang sanzu.

"istri lo jelek, mending dia sama cowok lain aja. xixixi" sanzu merangkul bahu rindou, namun hal itu membuat rindou semakin kesal. rindou menepis kasar tangan sanzu di bahunya, lalu ia bangkit dari tempat duduknya.

kamu yang menyadari kehadiran rindou, langsung menarik keiji ke belakang punggungmu. kamu menatap tajam ke arah rindou.

"rin." rindou terlihat mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya. pisau lipat.

rindou terlihat ingin menusukkan pisau tersebut pada keiji, kamu segera menahannya dengan telapak tanganmu. rindou menatapmu sinis,

"(name), tanganmu!!" ucap keiji panik. darah segar mulai mengalir dari telapak tanganmu yang terlapisi oleh sarung tangan putih. kamu semakin mengeratkan genggamanmu pada bilah tajam pisau, milik rindou.

"kamu ingin menggantikan nyawamu dengannya?" rindou menyeringai kecil. rindou menarik perlahan pisaunya dari genggamanmu. menyisakan bercak darah yang menempel pada besi tersebut. rindou sedikit menjilat darah di pisaunya.

"lo gila!" ucapmu dengan sedikit berbisik. mau bagaimanapun juga kamu tidak ingin menghancurkan acara resepsi malam ini. rindou terkekeh geli, lalu dia menarik telapak tanganmu yang berdarah, dan mengenggamnya tak kala erat.

"kita harus mengobatinya bukan" kamu meringis pelan. rindou segera menarikmu dari pesta kalian, sementara keiji mengepalkan tanganya erat. menahan emosi.

===

"pelan-pelan, bodoh" kamu meringis lagi kalau rindou membersihkan luka di telapak tanganmu dengan tergesa-gesa.

"hormati suamimu juga, bakka" ucap rindou yang semakin kasar saat mengobati lukamu.

"oii! kalau tidak minat mengobatiku, lebih baik aku mengobatinya sendiri!!" ucapmu kesal. kamu merebut kain basah di tangan rindou, tercetak jelas luka goresan di telapak tangan kananmu.

"cerewet".

'TBC.'

Toxic Marriage (Haitani Rindou x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang