22.

5.3K 908 209
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

sekarang rindou mulai berjalan mendekatimu. rindou menundukkan dirinya di hadapanmu yang terduduk lemas di atas lantai. dia melepaskan tali yang mengikat kedua tanganmu. lalu rindou mengambil tanganmu dengan lembut.

"ayo balik" ucap rindou dengan nada yang lembut, tanpa ada penekanan dan murni dengan penuh sayang. tetapi kamu langsung menarik kembali tanganmu dari genggaman rindou.

"(name)?" panggil rindou. rindou mengusap lembut rambutmu yang berantakan karena jambakan tadi. tetapi lagi-lagi kamu menepisnya kasar.

"hey, kamu ga bisa jalan lagi? mereka ngapain kamu? ada yang sakit?" tanya rindou khawatir.

*plak*

tamparan keras membuat pipi rindou memanas seketika. lelaki jangkung itu terkejut karena kamu tiba-tiba menampar pipinya.

"hidupku semakin berantakan karena mu! sialan hiks" kamu menutup wajahmu dengan tangan, berusaha menahan isakkan dan suara dari bibirmu. bahumu bergetar hebat, hingga nafasmu tersenggal-senggal.

rindou hanya menatapmu sendu, ia bingung harus menenangkanmu dengan apa, pelukan? tapi rindou tidak yakin bisa membuat emosimu yang memuncak akan teredam.

"lalu aku harus bagaimana? kamu ingin bercerai?" entah kenapa perkataan bodoh itu lolos dari bibir rindou. kamu menggeleng pelan, lalu bangkit berdiri dan meninggalkan rindou sendirian.

"(name) mau kemana?!" tanya rindou dengan sedikit berteriak. kamu semakin mempercepat langkahmu, meninggalkan rindou di rooftop sendirian.

kamu berjalan melewati keramaian sambil menunduk. untung saja kamu tidak menggunakan make up tebal malam ini, kamu merasa malu karena sudah menangis di hadapan orang lain. apalagi di depan rindou yang sering kamu galaki.







*bruk*

tubuhmu tidak sengaja menabrak bahu seseorang dengan cukup keras. membuat orang yang kamu tabrak hampir terjatuh, jika tidak dibantu oleh orang lain

"r-ran.. perut-ku" kepalamu langsung terangkat ketika mendengar suara ringisan itu. tabrakanmu tidak sengaja membuat tubuh mizuki syok. hingga dia mengalami pendarahan.

"m-mizuki san.." ucapmu dengan suara lirih. dengan cekatan ran menyangga tubuh istrinya yang baru hamil 4 bulan.

"tolong panggilkan ambulan." ucap ran panik. seketika kamu menjadi pusat perhatian, karena banyak orang melihatmu menabrak mizuki tadi. netramu menatap mizuki terkejut, tubuhmu bergetar ketakutan hingga kamu tidak bisa memikirkan apapun.

"(name)!"

"(name) lihat aku!" tiba-tiba rindou datang dari arah belakangmu. rindou menarik tubuhmu dengan paksa agar kamu melihat ke arahnya. rindou berusaha menenangkanmu yang terlihat syok saat ini.

"semuanya akan baik-baik saja oke, ini bukan salahmu?" rindou mendekapmu dalam pelukannya, berusaha mengalihkan perhatianmu dari mizuki dan ran.

"r-ran sa-kitt.."
"tahan ya sayang, kamu pasti bisa"
"hikss tolong"
"kamu pasti bisa oke.."
"aniki kita pergi sekarang"

sayup-sayup kamu mendengarkan percakapan ran dan rindou. kamu mengenggam kemeja rindou cukup erat, sementara kamu masih menundukkan kepalamu dan menyembunyikan wajahmu di balik dada bidang rindou.

===





kamu dan rindou segera menyusul ran ke rumah sakit. selama perjalan kamu hanya terdiam, sambil sesekali mengusap air mata yang lolos terjatuh di pipimu. rindou memang kesal dengan sikap cerewetmu, tapi..

"semua akan baik-"

"semuanya tidak akan baik-baik saja, bisa berhenti menenangkanku dengan cara itu huh?" bantahmu dengan suara bergetar.

"nangis lo berisik tau gak!" ucap rindou ketus. padahal sedari tadi kamu hanya menangis dalam diam, tetapi ucapan rindou cukup membuatmu sensitif.

"m-ma-af" kamu bergumam dengan suara bergetar, menahan isakan keluar dari bibirmu. yang pasti hal tersebut membuat rindou merasa bersalah.


"kalau ego-nya turun gini kan, gue jadi ga tega anjing."







'TBC.'

Toxic Marriage (Haitani Rindou x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang