12.

6.4K 974 95
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"hmm apa?? gue ga denger?!" rindou mendekatkan dirinya ke arahmu.

"budek." ucapmu ketus, yang dibalas tatapan kesal rindou.

"apaan sih lo ga jelas banget, udah dibantuin jugak." ucap rindou kesal. rindou hendak pergi tapi kamu segera menahan ujung lengan lelaki itu.

"apa lagi?"

"mau ke toilet" kamu bergumam pelan.

"terus?" kamu menghela nafas, lalu menggeleng pelan. kamu bangkit dari posisi santaimu, kakimu menapak pada lantai. lalu sesaat setelahnya kamu bangkit berdiri dan dengan santainya kamu berjalan ke kamar mandi.

"heh!- LO BOHONG YA?! LO GAK SAKIT KANN??!" teriak rindou penuh emosi sambil mengumpat kesal.

"berisik lo!" kamu bergumam dengan tegas. netramu menatap satu strip obat di atas lemari kecil. kamu segera meraih obat yang tidak kamu kenali itu, dan kamu mulai membaca kegunaan obat itu. rindou terlihat sedikit panik.

"tchh, lo yang ngasih gue obat ini kemarin?!" ucapmu sambil memegang strip obat perangsang tersebut. rindou menarik poninya kebelakang, tatapan wajahnya terlihat begitu datar dan tidak peduli.

"emangnya kenapa?" kamu mengepalkan tanganmu, kesal dengan ucapan tanpa rasa bersalah dari rindou.

"brengsek!!" kamu membuang obat tersebut ke tong sampah. lalu kamu masuk ke kamar mandi dengan membanting kasar pintu yang tak bersalah.

===

keadaanmu dan rindou kembali merenggang. tetapi sakit yang kamu rasakan tidaklah bohong, tubuhmu masih demam seperti tadi pagi hanya saja kamu masih bisa beraktifitas seperti biasa. kamu duduk di kursi bar, sambil menyesap segelas wine.

wajahmu semakin memerah kala kamu terus meneguk wine dalam gelas di genggamanmu. kira-kira sudah habis 2 botol banyaknya.

"nyonya, sepertinya anda minum terlalu berlebihan" ucap salah seotang maid yang tengah memperhatikanmu dengan khawatir. kamu menghela nafas kasar, tubuhmu kembali memberat.

"tolong bawa aku ke kamar.." kamu bergumam pelan pada maid itu. dengan cekatan maid itu meletakkan lengamu pada bahunya, dan dia membantu berdiri dan berjalan ke kamar.

"kenapa lagi?" rindou yang berada di dalam kamar sedikit berdecak kesal karena kehadiranmu dengan tubuh lemas.

"nyonya sedang sakit tuan, sebaiknya nyonya harus beristirahat." ucap maid tersebut dengan sopan.

"sini berikan padaku" rindou hendak menyentuh tubuhmu tapi kamu segera menepisnya. maid itu sedikit terkejut.

"tidak apa tuan, biar saya saja yang merawat nyonya" maid tersebut segera membawamu ke pinggir kasur. mabuk bercampur pusing membuat kepalamu seolah mau pecah.

dengan cekatan maid terdebut merawatmu, meletakkan kembali plester penurun panas ke keningmu dan menarik selimut.

"sebentar saya ambilkan obat" ucap maid tersebut

"tidak usah." bantah rindou

"tapi-"

"gue bilang ga usah!" bentak rindou, yang membuat maid tersebut kicep seketika. kamu hanya menggulung tubuhmu pada selimut, sambil berusaha pergi ke alam mimpi. pada akhirnya maid tersebut pergi tanpa membawakanmu obat.

===

30 detik kemudian

"oi!" rindou menggoyang-goyangkan tubuhmu. membuatmu yang hampir ke alam mimpi jadi terbangun lagi. kamu berdecak kesal.

"apa sih?"

"bangun" perintah rindou.

"g" kamu bergumam pelan dan membali menutup matamu. tiba-tiba rindou menarik tubuhmu dan membangunkanmu dengan paksa.

"sialan" kepalamu bertambah pusing karrna dibangunkan dengan paksa.

"apa s-"

*cuph*

rindou menyatukan bibirnya dengan bibirmu. kamu terkejut dan belum siap dengan serangan itu. lidah rindou memasuki mulutmu dan membuatmu berhasil menelan sebuah obat yang sedari tadi tersimpan di mulutnya. rindou menahan tengkukmu, ciumannya ia perdalam hingga kamu lemas dan kehabisan nafas.





'TBC.'
hari ini rin buat aku sakit hati mulu😾

Toxic Marriage (Haitani Rindou x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang