Toxic Marriage (Haitani Rindou x Reader)

9.

Vote dulu Hayyuk

===

"keii... aku takut"

malam ini hujan cukup deras membasahi kota tokyo. karena perjalanan pulangmu dari kantor ke rumah cukup jauh, kamu memutuskan untuk singgah dulu di apartemen keiji. sambil curhat padanya.

helaan nafas kasar keluar dari bibirmu. membuat keiji kebingungan

"kenapa?" tanya lelaki yang seumuran denganmu itu. kamu memijat pangkal hidungmu pelan.

"ini keringin rambutmu dulu" keiji melemparakn handuk ke wajahmu. ekspresimu yang terlihat lesu membuat keiji jadi kasihan.

"ada masalah sama suami kah?" tnaya keiji menebak. kamu mengangguk pelan sebagai jawaban.

"dia pembunuh.."

"semua anggota eksekutif bonten memang pembunuh. hanya saja keluarga haitani juga memiliki peranan penting dalam urusan bisnis." gumam keiji. kamu menundukkan kepalamu, pikiranmu begitu berkecamuk dan frustasi.

"tidak biasanya kamu menundukkan kepalamu. kharismamu hilang kemana hm" gumam keiji sambil menertawakanmu. netramu melirik tajam ke arah keiji.

"kalau tidak suka ceraikan saja" keiji tertawa kecil.

"gak" ucapmu tegas. keiji mengacak kasar rambutmu, membuatnya berantakan.

"jadi mau diem terus gitu?"

"(name)..." panggil keiji. kamu mengangkat kepalamu menatap keiji.

"besok jangan pernah temui aku lagi." kamu membulatkan matamu.

"maksudnya?!" tanyamu tak terima.

"anggota eksekutif bonten mulai mengawasiku (name). mereka curiga aku berselingkuh denganmu! mereka mengancam nyawa kita berdua, jadi aku mohon mulai besok kita putuskan kontak kita ya?"

"kei.. kamu keluar saja dari bonten." ucapmu santai.

"tidak ada jalan keluar (name), pilihannya hanya mati atau bertahan." netramu berkaca-kaca mendengarkan ucapan keiji.

"kamu sama seperti mereka kei. kamu juga meninggalkanku!" gumammu dengan suara bergetar. kamu hendak pergi keluar dari apartemen keiji dengan tergesa-gesa.

tetapi dengan segera keiji menahan lenganmu. tatapan keiji menyayu, keiji langsung menarik tubuhmu ke dalam pelukannya.

"(name).. jangan akhiri pertemanan kita dengan permusuhan... maaf jika aku tak bisa bersamamu lagi, tapi aku juga tidak mau kamu kenapa-kenapa" keiji mengusap rambutmu lembut, berusaha menenangkanmu yang sudah menangis di dadanya.

"rasa benciku padanya semakin bertambah"

===

kamu pulang ke rumah saat hari sudah larut malam. perlahan kamu mengendap melewati ruang tamu yang sudah gelap, karena lampunya yang sudah dimatikan.

jam sudah menunjukkan angka 11 malam, kamu melirik sejenak rindou yang sepertinya sudah tidur. dengan segera kamu masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhmu, sambil merileks kan diri di bathup.

setelah 30 menit lamanya, akhirnya kamu selesai berkutat di kamar mandi. rambutmu yang basah kamu keringkan dengan hair dryer agar kamu bisa tidur dengan tenang. baru saja kamu membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba saja.

"bagaimana malam terakhir dengan selingkuhanmu?" kamu terkejut dengan kehadiran rindou yang tengah bersandar di tembok. untung kamu ga refleks gaplok.

"apa maksudmu? aku tidak berselingkuh!" ucapmu tak terima.

"cih, masih tidak mau mengakuinya ya? perlu kamu tau." rindou bergerak mendekatimu.

"besok dia akan ku eksekusi mati." bisik rindou tepat di telingamu. matamu membulat, kamu mendorong dada rindou dengan kasar.

"apa maksudmu?." ucapmu dengan tatapan tajam pada rindou. lelaki jangkung itu menyeringai kecil.

"perlu aku ulangi?"

"keiji akan ku eksekusi mati." gumam rindou sekali lagi.

"jangan." ucapmu dengan nada ketakutan. kamu tidak ingin kehilangan sahabat terbaikmu.

"hee.. apanya yang jangan" rindou tertawa. senang melihatmu dengan wajah tak berdaya seperti ini.

"j-jangan bunuh kei... lo cuman mau ngancam gue kan?" gumammu dengan suara lemah. rindou memutar bola matanya malas,

"emangnya kalau gue ngancem kenapa?" rindou mendorong tubuhmu dan mengkabedonmu di tembok. rindou menarik dagumu dengan lembut, hingga netra kalian bersitatap.

"emang gue pernah main-main?"

'TBC.'

keasikan nulis yang rindou wkwk
mulai chapter depan ceritanya bakal mature :)