36.

5K 752 60
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

setelah satu minggu berlalu, baru lah gejala kehamilanmu terlihat jelas. kamu sering mual di pagi hari, dan kamu mulai pilih-pilih makanan. tetapi setiap rindou hendak membantumu, kamu selalu saja mendorongnya pergi.

"(name) wajahku pucat, hari ini tidak usah bekerja ya?" kamu menatap rindou tajam, sambil memakan roti selai di genggamanmu dengan tidak selera.

"y" ucapmu singkat. lalu kembali memakan roti itu, hingga akhirnya kamu menyerah setelah roti itu masih sisa 3/4. kamu meletakkan roti itu dan hendak pergi.

"kenapa tidak dihabiskan?" tanya rindou bingung.

"gak selera" jawabmu pelan. kamu kembali ke kamar dan langsung tiduran di kasur dengan posisi meringkuk, karena perutmu mendadak kram. kamu meringkuk dan meremas sedikit sprei kasur, untuk menahan rasa sakit itu.

"(name) mau makan apa?..." tanya rindou yang langsung mengambil duduk di kasur sampingmu. tangan rindou bergerak mengusap lembut rambutmu.

"pergi, aku juga tidak selera melihat wajahmu!" ucapmu ketus.

"tidak apa saat ini kamu sedang membelakangiku"

"aku tidak suka mendengar suaramu!"

"ekhem, oke aku ganti suara" rindou merubah gaya suaranya, berharap kamu tidak merasa terganggu.

"duh! gausah maksa deh, aku mau kamu pergi!" bentakmu kesal. membuat soft rindou jadi sakit hati. rindou merubah raut wajahnya menjadi sedih seperti anak kecil. lalu perlahan ia pergi meninggalkanmu sendiri.

rindou menitipkanmu pada para maid dirumah, dan bilang kalau maid tersebut harus melayanimu dengan baik. setelah itu rindou harus pergi, ke kantor untuk mengatasi pekerjaannya.

===






"rin, ini tentang yura" tiba-tiba ran menghampiri ruangan rindou.

"kenapa aniki?" tanya rindou yang berubah menjadi serius.

"kita tidak bisa melawannya rin, mereka saingan yang cukup berat. saat itu aku bertemu dengan yura, aku hendak membunuh perempuan bajingan itu"

"tetapi dia langsung mengancam nyawa anakku, sialan" ran mendesah kasar. begitu juga rindou yang memijat kepalanya pening.

"ayahnya itu.. adalah rekan bisnis bonten. tidak mungkin kita cari masalah terhadap organisasi sebelah." rindou berdecak kesal.

"apa mikey mau membantu.."

"gak mungkin rin! jangan gegabah, mereka hampir sama kuatnya dengan kita!" timpal ran.




yura adalah mantan sekertaris rindou, sebelum digantikan olehmu. jika saja rindou bisa membunuhnya, rindou sudah pasti melakukannya dari dulu. ketimbang memecat dan membiarkan wanita itu berkeliaran bebas di luar sana.

tapi sayang rindou tidak mampu melakukan pembunuhan dengan tangannya langsung. oleh karena itu rindou memilih membunuh yura dengan menjatuhkannya dari lantai atas mansion. agar kematian itu, bisa dikaitkan dengan bunuh diri. tetapi ternyata yura lolos dari kematian itu.

"kamu harus lebih mengawasi (name), rin" ucap ran, karena kamu sudah membawanya ke dalam masalahmu.

"(name) hamil dan dia marah padaku" ucap rindou berdecak kesal.

"baguslah-"

"EH, kenapa marah?!" tanya ran. rindou menghela nafas kasar, dan akhirnya dia menceritakan segalanya pada ran. mulai dari hubungan pura-pura, lalu perjanjian pra-nikah dan bagaimana rindou dan kamu saling membenci.




"hmm.. sebaiknya kamu ungkap saja perasaanmu yang sebenarnya rin, mungkin saja (name) bisa lebih tenang setelah itu" saran ran.

"perasaan apa?!" tanya rindou dengan ngegas.

"kalau kamu suka sama dia"

"dih, males" ucap rindou kesal. ran menyangga kepalanya dengan tangan dan menatap rindou sambil tersenyum.

"tsun-tsun, udah ngehamilin anak orang tapi gak mau ngakuin perasaannya" goda ran.

"paan sih, dah gue mau balik" rindou berjalan keluar ruang kerjanya dengan rona merah tipis di kedua pipinya.














'TBC.'

Toxic Marriage (Haitani Rindou x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang