41.

5.2K 768 120
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

rindou menggeleng pelan saat mendengar saran kakaknya. rindou masih setia menatap wajah pucatmu sambil mengusap lembut tanganmu yang dibalut infus.

"kamu itu khawatir pada istrimu atau anakmu sih?" tanya ran.

"2 2 nya" jawab rindou dengan suara parau.

"hee, katanya tidak suka, dengan (name)." sindir ran. rindou tidak mempedulikan perkataan kakaknya, genggaman rindou pada tanganmu mengerat.

"hei, aku mencintaimu. akan ku bawa kamu ke eropa, seberapa lama pun yang kamu mau. jadi cepatlah sadar." gumam rindou, sambil meletakkan tanganmu di pipinya.

ran sedikit terkejut karena rindou berani bucin di depannya. selama ini rindou hanya bersikap tsundere saja, dia tidak pernah mau mengakui perasaannya. entah itu sedih, atau senang rindou tetap saja menunjukkan ekspresi datar, meskipun hatinya berkata lain.

"gue balik dulu, mau bulol juga sama istri" ucap ran lalu beranjak pergi meninggalkan rindou. rindou menghela nafas kasar, sang eksekutif bonten yang sangat kejam saat ini malah terlihat rapuh di depan istrinya.

===









1 minggu kemudian.

"tidak ada perkembangan maju dari pasien (name), namun sempat menjadi kemunduran dari kondisinya. tapi kita akan berusaha sebaik mungkin" ucapan dokter tersebut membuat rindou terdiam.

rindou menatap lantai rumah sakit dengan tatapan sendu. pandangannya selalu menunduk seolah dia ingin menyerah dengan keadaan.



9 hari kemudian.

seperti biasa hari ke hari rindou selalu menunggumu terbangun dari koma. hanya saja sejak kemarin ran memaksa rindou untuk kembali bekerja untuk bonten dan juga perusahaan keluarga. karena ran tidak bisa menanggung beban pekerjaannya yang double karena rindou.

pintu ruangan rawat inapmu ditutup oleh rindou. saat ini jam sudah menunjukkan angka 12 malam, tapi entah kenapa rindou kesulitan untuk tidur. jadi rindou memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit sebentar.

"nee, nee itu ruang jasad bukan? katanya kemarin salah satu perawat melihat hantu disana" ucap salah seorang pasien dan temannya yang lagi berkeliling juga.

pendengaran rindou cukup tajam untuk mendengarkan pembicaraan itu meskipun jarak cukup memisahkan. tubuh rindou menegang, karena baru saja rindou melewati ruangan itu.

"(n-name).." netra rindou memancarkan ketakutan, dengan segera rindou beranjak pergi. rindou semakin mempercepar langkahnya hingga tidak sadar dia berlari di lorong rumah sakit yang sepi karena sudah tengah malam.

"(name)!" rindou sedikit membanting kamar pintu inapmu, karena takut dikejar hantu. rindou menghela nafas kasar, jantungmu berdetak dengan cepat karena dia sedikit berlari dan takut.

rindou mengalihkan tatapan sayunya padamu. rindou berjalan mendekatimu, lalu mengambil kursi dan duduk di samping kasurmu. tangan rindou mengusap punggung tanganmu lembut.

"pantas saja aku tidak bisa menjagamu.. pada hantu saja aku takut" rindou bergumam pelan dan terkekeh kecil. meskipun perkataannya tadi begitu menyakiti hatinya.

punggung rindou kembali bergetar, rindou menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan. berusaha menahan air mata yang kembali mengaburkan pandangannya.

"aku butuh kamu (name).." rindou bergumam pelan dengan suara bergetar.

"aku mencintaimu jadi sadarlah, oke?" rindou mengangkat wajahnya, lalu tanganmu ia letakkan pada pipinya. hingga rindou menyadari, setetes air mata terjatuh dari pipimu.

rindou terkejut, jantungan berdetak kencang lalu dengan segera rindou mengusap air mata di pipimu.

"(name)? kamu mendengarkan segala ucapanku kan?" gumam rindou pelan.

===





"akan ada dia yang bisa mencintaimu. lebih dari aku mencintaimu."
















'TBC.'

Toxic Marriage (Haitani Rindou x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang