Di ruangan yang terbilang nyaman, Ayzia duduk di depan seorang Bapak yang dikenal sebagai Pak Aryanto– KEPALA SEKOLAH SMA Bakti Jaya.
Ayzia dan Bapak itu berbincang ringan mengenai peraturan sekolah yang akan dan wajib dipatuhi oleh seluruh murid SMA Bakti Jaya. Mengingat sekolah ini adalah sekolah yang ternama karena prestasi dan juga kedisiplinannya, kepala sekolah sangat berusaha agar nama baik sekolah selalu terjaga sampai nanti-nantinya.
"Baik Ayzia, melihat rekapan nilai kamu selama ini, dan juga beberapa prestasi kamu di bidang Agama, kamu akan saya letakkan di kelas 11 IPA 1, yang merupakan kelas unggul dari semua kelas 11, apa kamu bersedia?" ujar Bapak kepala sekolah.
"Insya Allah, Zia bersedia, Pak," jawabnya.
Setelah persetujuan itu terjadi. Ibuk Ningrum– guru di SMA Bakti Jaya atau juga disebut adalah Ibuk yang ditolong Ayzia tadi pagi, langsung bergegas membawa Ayzia ke kelas 11 IPA 1 yang kebetulan saat ini beliau lah yang akan mengajar di kelas 11 IPA 1 itu.
Beberapa menit berjalan, akhirnya Bu Ningrum dan juga Ayzia sampai di kelas tujuan mereka. Kelas yang semulanya gaduh, saat ini langsung tenang saat melihat guru mereka datang dan tentunya tidak sendirian, melainkan bersama salah seorang murid yang tidak mereka kenal siapa.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, murid-murid," ucap Bu Ningrum.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Bu."
"Murid-murid, saat ini Ibu membawa teman baru untuk kalian, Ayzia akan bergabung dikeluarga besar 11 IPA 1. Zia, silahkan perkenalkan diri kamu!" titah Bu Ningrum.
Zia mengangguk sambil tersenyum.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman-teman semuanya.""Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
"Perkenalkan nama aku Ayzia, sebelumnya aku memilih mondok di salah satu pondok pesantren di Tangerang. Aku harap kita bisa berteman baik ya semua," ucap Ayzia yang tak lepas dari senyumannya yang manis.
"Pantes hijabnya panjang gitu ya, anak pesantren ternyata."
"Adem kali ya liat senyumannya."
"Kopian bidadari surga nih, Bro."
Begitulah kira-kira bisikan dari teman-teman yang akan sekelas dengan Ayzia. Ayzia sebenarnya adalah wanita yang cuek, apalagi pada orang yang tak dikenalnya, namun saat ini ia harus mencari teman terlebih dahulu dan harus menahan sifat cueknya.
Bu Ningrum memerintahkan Ayzia untuk duduk disalah satu kursi yang kosong. Ayzia mengangguk pelan dan langsung menuju kursi kosong yang dimaksud oleh Bu Ningrum.
"Hay, Zia. Kenalin namaku Lea."
"Zia, kenalin namaku Flora."
"Hay hay Ayziaa, kenalin aku Amanda."
"Hallo Lea, Flora, Manda."
"Nanti jam istirahat ke kantin bareng kuy," ajak Lea pada Ayzia.
Ayzia mengangguk. "Boleh."
••••
"Gimana, Zel? Lo nggak di skor kan?" tanya Dirga.
"Gua di skor? Gua bakar nih sekolah," jawab Azel.
ZELDIANO, yang dikenal dengan panggilan akrab yaitu Azel, dia adalah seorang murid kelas 12 IPA 2 di SMA Bakti Jaya, dia merupakan anak dari donatur terbesar di sekolahnya ini. Ia sangat famous di kalangan kaum Hawa maupun kaum Adam. Selain ketampanan, kecuekan, kepemberanian, kekeras kepalaan, dan K K lainnya, hal itu justru sangat menarik simpati orang banyak. Zeldiano juga merupakan ketua geng motor Vounter. Geng motor yang sangat terkenal di Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENOLAK RASA
Teen FictionTerbiasa sendiri Bukan aku tak ingin membuka hati Tapi, aku adalah wanita yang takut akan patah hati... Aku tidak lemah, juga tidak pemberani.. Tapi, untuk menyembuhkan torehan luka, aku butuh waktu yang terbilang cukup lama.. Untuk itu, aku lebih m...