Elus

17.5K 869 13
                                    

Sepulang dari sekolah anya diseret oleh dawin untuk ke markas mereka.Lelaki itu dengan percaya dirinya mengandeng tangan anya sepanjang koridor sekolah

" Lepasin kak,gak malu apa.Itu diliatin orang " anya menghentakan tanganya,namun bukanya terlepas malah makin mengerat

" Kak, ihhh.Budek " kesal anya,namun lelaki disampingnya ini hanya diam.Seolah tidak memiliki beban apa-apa

Gue dosa apa sih,ketemu sama dia

Setelah sampai di markas buzzard,dawin langsung duduk dikursi kebesaranya.Jangan lupakan tanganya masih mengengam tangan munggil anya

" Gandengan Mulu,kek mau nyebrang " sindir fernand

" Iya,gak ilang juga kali." Timpal sanio

" Diam.Kalau pada iri nelan ludah aja.Gak usah nyindir " ucap dawin menatap kedua anggotanya ini malas

" Eh,si angelo mana ? " Tanya dawin

Fernand dan sanio menghela nafas
" Biasa ngebucin "

" Tapi tania masih ada dikelas kak ? Terus kak angelo kemana ? " Kini anya yang membuka suara

" Jangan-jangan " fernand berdiri dari duduknya

" Apaan ? " Tanya sanio

" Jangan-jangan tu bocah, kesandung terus wafat.Makanya kagak sampe,hiksss gue cari dia dulu" fernand langsung ngacir keluar markas

Sementara sania masih diam ditempatnya,lelaki ini benar-benar tidak peka.

" Kenapa natap gitu bos ? " Sanio heran kenapa dawin menatapnya dengan tatapan tajamnya

" Sana cari angelo, takutnya dia beneran mati " suruh dawin

Sanio mengeleng " Gak ah,kalau dia mati.Ya tinggal kirim alfatiha "

Dawin mengeram," KELUAR BEGO,GUE BUTUH WAKTU BERDUA "

Sanio menyengir bodoh, lelaki itu meraih tasnya dan langsung berlari keluar

Dan kini hanya ada dawin dan anya.Dawin menarik anya untuk duduk dipangkuanya

" Laper gak ? " Dawin mengelus pipi anya

Anya mengeleng " Mmm,g_ak " anya gugup

Cup

Satu ciuman mendarat di pipi anya

" Terus mau apa hm ? "

Anya kembali mengeleng.Perlakuan dawin membuatnya mati kutu

Dawin tersenyum tipis, lelaki itu memeluk anya dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher kekasihnya itu

" Elus " ucap dawin

Anya menaikan satu alisnya " Apanya ? " Tanya anya ambigu

Dawin melepas pelukanya dan menatap anya dengan seringainya " Emang mau elus yang lain ? "

" Haah ? " Anya makin bingung

Dawin terkekeh dan menciumi wajah anya

Cup
Cup
Cup

" Elusin kepala aku sayang " dawin kembali membenamkan wajahnya dicerukan leher anya.Aroma stroberi menyeruak masuk kedalam penciumannya

Anya hanya bisa menganguk dan mengelus kepala lelaki pemaksa ini.Bukanya anya tidak bisa menolak, jawabanya hanya ada iya dan iya

" Nanti kapan-kapan elus yang lain " dawin tersenyum

Dan dengan polosnya anya menganguk " Mm iya "




Elus apaan sih,babang dawin ?

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang