Rumah anya

15.9K 806 8
                                    

Malam ini geng Buzzard tengah berkumpul di markas mereka

" Jadi gimana bos ? " Tanya sanio pada dawin yang tengah memikirkan sesuatu

" Mmm,besok kan ? " Tanya balik dawin,dan mendapat angukan dari sanio

" Terima aja sih bos,lumayan loh taruhanya black card " ucap fernand

Dawin berdiri dari duduknya " Okey "

Angelo dan fernand langsung bersorak riang

" Ssst,tuh anak kenapa daah ? " Tanya dawin,dia sedari tadi melihat angelo menatap ponselnya

" Ck,tania marah sama dia " jawab sanio kesal

" Dia udah kaya orang gak punya tujuan hidup" fernand sudah sangat kesal melihat ke bucinan dari sahabatnya ini

Angelo

Siapa lagi yang paling bucin di antara mereka,jika bukan lelaki ini

" Hikss,kalian gak tau gimana rasanya di diemin seribu bahasa " lirih angelo

" Tania tuh nafas gue, ibaratnya nih.Sayur yang kurang kasih sayang "

Fernand langsung menatap kedua sahabatnya

" Bukanya, bagaikan sayur tanpa garam ya.Kok jadi sayur kurang kasih sayang " heran fernand

Dawin dan sanio memutar bola mata malas, dimana kedua manusia ini menyimpan otak mereka

" BEGO " teriak dawin,lelaki itu memilih keluar markas

" MAU KEMANE BOS ? " Teriak sanio

" CARI HIDAYAH " jawab dawin,lalu berlalu

Sanio kembali menatap fernand dan angelo yang diam dengan pikiran masing-masing

" Kenapa lo ikut-ikutan diam bego ? " Sanio menendang kaki fernand

Fernand menatap sanio " Gue masih mikirin, gimana ya.Kalau sayur tanpa kasih sayang "

Ya Allah

Sanio mengacak rambutnya frustasi,dan langsung meninggalkan kedua manusia ini.Bisa ikut koslet otaknya jika masih berada disini

🦋🦋🦋

Sementara dilain tempat,dawin memarkirkan motornya didepan pagar yang bercat putih ini,dawin turun dari atas motornya lalu melangkah masuk kedalam

" Assalamualaikum " salam dawin saat selesai menekan bel

Ceklek

Pintu terbuka,dan munculah wanita cantik yang sudah berumur

" Waalaikumsalam.Siapa ya ? " Tanya wanita paru Bayah itu

Dawin tersenyum dan menyalami tangan wanita dihadapanya ini

" Saya dawin tante,pacar anya " jawab dawin dengan percaya diri

Ya kini dawin berada dirumah anya

Dawin kini sudah berada didalam rumah,dawin yang awalnya hanya sedikit gugup,kini dawin malah makin gugup

Hiks

" Kamu benar pacar anak saya ? " Tanya satu lelaki yang bertubuh tegap

Dia adalah ayah dari sang kekasih.Anya

" I..ya om " jawab dawin gugup

" Kenapa mau sama anak saya ? " ini adalah pertanyaan pertanyaan dari kesekian banyaknya pertanyaan, yang lelaki ini lontarkan untuk dawin

Dawin mengepalkan tanganya,jika didepanya ini bukan calon mertuanya.Sudah dipastikan dawin akan mencabut satu persatu Kumis tebal itu

" Anya cantik om,baik "

Ayah anya menganguk " Kamu yakin bisa jagain anak saya ? Dia berharga bagi saya "

" Yakin om, jangankan jagain.Om minta saya nikahin sekarang, saya siap om "

Ayah anya tersenyum tipis,lelaki itu langsung menatap sang istri

" Sekarang boleh panggilin anya " suruhnya

" Oke mas " bunda anya langsung bergegas memanggil putrinya itu

Dawin tersenyum senang " Makasih om "

" Sama-sama,dan ingat janji kamu.Om masuk kekamar dulu " pamit ayah anya

" Iya om "

Tidak berselang lama akhirnya anya sampai kebawah

" Kak dawin ngapain ke rumah ? " Anya betul-betul kaget,saat bundanya mengatakan jika dawin datang bertamu

" Mau ketemu kamu lah " ucap dawin dengan santainya

Anya duduk disamping dawin " Gak dimarahin ayah kan ? " Ini yang anya takutkan, ayahnya itu paling anti jika ada lelaki yang datang bertamu

" Gak, malahan dia nyuruh supaya saya nikahin kamu "

Anya mencebik " Terus kesini mau ngapain ? " Anya mengulangi pertanyaanya

" Ada lima huruf yang buat saya kesini " dawin menatap anya dalam

Anya memutar bola matanya malas
" Apaan sih kak,gak jelas " kesal anya

" Tanya dong,apa.gitu.Kok marah,gak asik luuh"

" Yaudah iya.Apa ? "

" R-I-N-D-U " dawin mengedipkan matanya

Bukanya baper anya malah ingin muntah.Baginya seorang ketua geng seperti dawin,tidak cocok mengombal seperti ini

" Pulang deh kak,anya mau istrahat " usir anya

Dawin menatap anya tak percaya,gadis ini mengusirnya begitu saja.Apa anya tidak tau perjuanganya tadi saat menghadap ayahnya ?

" Kamu suruh aku pulang ? Kamu tau gak gimana tadi,aku hadapin ayah kamu ? Seram anya,astaga.Seumur-umur aku mukulin geng lain.Baru kali ini aku rasain mau meninggal duluan "

Anya terkekeh melihat wajah frustasi dawin

" Hehehehe,oke.Maaf "

Dawin tersenyum dan langsung menarik anya dalam dekapanya

" Kangen " rengek dawin, menyembunyikan wajahnya diceruk leher anya.Menghirup dalam-dalam aroma stroberi yang menyeruak

Anya tersenyum tipis, tanganya terangkat membalas pelukan dawin.Namun satu suara membuat mereka harus mengakhiri kenyamanan ini

" Ekheemm,SAYA IZININ KAMU KERUMAH.BUKAN BERARTI BEBAS YA MAU PELUK PELUK ANAK SAYA " suara bariton itu terdengar, membuat dawin langsung melepas pelukanya dan melihat ke sumber suara

Ck,gangu aja si kumis

Dawin mengerutu dalam hati, lalu memaksakan senyumnya " Maaf om "



MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang