Hari libur adalah hari yang sangat menyenangkan bagi seorang pelajar.Hari dimana bisa mengistirahatkan otak sejenak
Dan kini anya tengah duduk santai dengan toples cemilan di pangkuannya,gadis itu sesekali tertawa saat melihat adegan kartun yang kini di tontonya
Ting nong...
(Anggap aja bunyi bell rumah ya guys)🙈
Anya segera berdiri dari duduknya lalu berjalan membuka pintu
" Si.. Astagfirullah " anya terkejut saat melihat siapa yang kini berdiri dihadapanya
" Sayang " panggilnya dengan suara manja
" Kak,kamu kenapa ? Kok lebam gini " ya dia adalah dawin,lelaki itu datang dengan wajah yang penuh lebam
Dawin langsung memeluk anya
" Sakit " lirih dawinAnya menghela nafas,gadis itu melerai pelukan dawin dan menuntunya masuk kedalam rumah.Untung saja saat ini, kedua orangtuanya tengah pergi.Hanya dirinya dan bi uni saja
Bi uni (Asisten rumah tangga)
" Duduk sini,anya ambilin obat dulu " suruh anya
Dawin menganguk dan duduk di sofa
Tidak berselang lama anya kembali dengan kotak obat serta satu baskom kecil ditanganya
" Shh,sakit sayang " rintih dawin saat anya mulai mengompres wajahnya
" Lagian kenapa bisa gini sih kak ? " Tanya anya
" Berantem tadi " jawab dawin
" Kok bisa ? "
" Hmm,biasa "
Anya hanya bisa menghela nafas saja, dia tidak tau harus berucap apa.Dia tau posisi kekasihnya ini adalah ketua dari geng ternama,jadi pasti akan ada saja masalah
" Udah " anya telah selesai dengan pekerjaan mendadaknya
Dawin kembali memeluk anya, menyembunyikan wajanya diceruk leher kekasihnya itu
" Masih sakit " manja dawin
Anya mengelus punggung lebar dawin
" Udah tau sakit,malah berantem " omel anya" Lagian dianya bikin masalah "
" Ya gak usah direspon "
Dawin mengeleng " Gak bisa " lelaki itu melepas pelukanya,menatap anya dengan senyum manisnya
" Nya ? " Panggilnya
" Iya " jawab anya
Dawin mengedarkan pandanganya di sekeliling rumah " Papa kamu mana ? "
" Keluar,ada urusan "
Cup
Tanpa aba-aba lagi,dawin langsung mencium bibir munggil anya
" KAK " anya terkejut dengan perlakuan dawin yang tiba-tiba
" Cium dong " pinta dawin menunjuk pipinya
Anya mengeleng " Tadi kan udah "
" Iya,tapi kan tadi.Aku yang cium kamu " bantah dawin
" Sama aja kan,namanya cium juga "
" Gak,sekarang kamu yang nyium aku " dawin mengengam tangan anya
" Gak bakalan sakit pipinya emang ? Itukan lebam "
Dawin mengeleng dengan semangat " Gak bakal "
" Cepat yang " dawin tak sabar
Cup
Satu ciuman anya berikan di pipi dawin
" Makasih " dawin kembali memeluk anya
" Kenapa langsung kesini tadi ? " Anya mengelus kepala dawin
" Gak tau,motor aku tiba-tiba berhenti depan rumah kamu " ucap dawin dengan nada polosnya
Anya terkekeh " Kok bisa gitu ya "
" Mungkin,karna pikiran aku isinya kamu semua "
Anya tersenyum " Gombal bener "
Dawin tersenyum dan makin mengeratkan pelukanya
" Anya boleh minta sesuatu gak ? "
" Boleh dong " dawin belum melepas pelukanya
" Ini terakhir kakak datang,dengan kondisi seperti ini "
" Bisa kan ? "
Cukup lama dawin terdiam,dan akhirnya menganguk " Hmm "
Anya melepas pelukan dawin
" Janji dulu ? "
Dawin tersenyum,lelaki itu mengelus pipi kekasihnya ini " Aku gak bisa janji sayang,kamu tau kan aku ini gimana ? "
Dawin mencium tangan anya lama
" Tapi aku usahain deeh,ini terakhir kamu liat aku kaya gini " lanjut dawin
Anya tersenyum dan berbalik memeluk dawin " Anya gak mau kakak,kenapa napa"
" Hmm,janji " dawin mendekap anya lebih erat lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen Fiction" Halo.." ucap seorang gadis bernama anya saat menjawab telfon " Hmm.. " dehem seorang lelaki dari sebrang sana " Udah gak marah ? " tanya anya hati-hati " Masih,aku masih marah " jawab lelaki bernama dawin tersebut " Terus kenapa nelfon ? " " Kang...