Mine

8.3K 422 6
                                    

Dawin sudah menghentikan tangisnya,lelaki itu mendusel bak anak kucing pada anya

" Geli " Anya mendorong wajah dawin agar menjauh

" Belum juga di ituin " ucap dawin tak jelas

Ayana mendelik tak suka " Ngaco " kesalnya

Dawin terkekeh " Kamu,gak ada rencana gitu ? "

" Rencana apa ? "

" Nabur dari awal "

Anya menaikan satu alisnya " Nabur ? "

Dawin menganguk " Kamu mau ? "

" Nabur apa dulu,kalau gak aneh.Aku mau"

Dawin mendekatkan mulutnya ditelinga anya " Nabur benih sayang "

Plak...

Satu tamparan anya hadiahi untuk dawin, lelaki ini sangat asal bicara

" Sst,sakit " dawin meringgis

" Mesum " kesal anya

Dawin terkekeh,lelaki itu mengambil posisi berbaring dengan paha anya sebagai bantalnya

" Btw,kenapa tiba-tiba kamu ada disana ?" Tanya dawin penasaran

" Tadi anya ke supermarket,terus aku denger ada yang bilang kalau geng kamu lagi tawuran " jawab anya

" Siapa ? "

" Ya kamu,"

" Yang ngomong,"

" Ngomong apa sih ? "

Dawin menghela nafas " Yang ngomong geng aku lagi tawuran,seyeng "

" Cowok,seumuran kamu gitu.Modelanya juga kaya anak geng gitu "

Dawin menganguk,mungkin saja itu salah satu teman aliansi geng nya

" Lain kali jangan gitu lagi ya,bahaya " nasehat dawin

" Seharusnya,anya yang bilang gitu " balas anya

" Mm,gak tau mau ngomong apa lagi " dawin menelusupkan wajahnya diperut anya

" Emang bertengkar karna apa sih ? "

" Dia ngejek "

" Ngejek gimana ? "

" Karna susu "

" Haah ? "

" Iya,karna susu "

" Apa sih ? "

" Ya,dia ngejek karna aku beli susu tadi.Kita dari supermarket,sebelum ada kejadian perkara "

" Emang susunya kenapa ? "

" Katanya,susu kemasan gak enak.Lebih enak susu gantung "

" Serius kak ? " anya mentap dawin tajam

" Aku serius,kalau di pikir-pikir sih.Susu gantung lebih enak,kenyal gitu pasti "

Anya memutar bola matanya malas,sungguh permasalahan dawin tidak masuk akal

" Kirain ngejek gimana,cuma perkara susu doang.Sampe sampe kakak harus ngorbanin nyawa "

" Perkara susu doang ? Astaga nya,susu itu penting.Nutrisi "

" Tau ah,capek "

Dawin tersenyum licik " Nyobain boleh gak sih ? "

" Apa ? "

" Susu "

Anya mendengus " Sana beli,di supermarket banyak "

" Bosan yang kemasan,maunya yang langsung "

" KAK " pekik anya

Dawin terkekeh,lelaki itu kembali memeluk anya

" Nanti kalau kita nikah,kamu maunya punya anak berapa ? "

Anya menghela nafas " Gak penting "

" Penting itu,direncanain memang sayang.Jadi nanti tinggal dikerjain kan "

" Bahas yang lain dehh kak "

" Anak pertama cowok,terus anak kedua cowok lagi.Mmm nanti anak ketiga baru cewek deeh.Terus anak kita yang selanjutnya, terserah.Mau cowok atau cewek juga gak ppa "

" Enam cukup dehh kayaknya " lanjut dawin

Anya menghela nafas " Kak,perjalan kita masih jauh.Lulus aja belum "

" Hamil kan gak perlu nunggu kamu lulus "

" Kamu kenapa mesum gini sih ? "

" Aku bukan mesum,tapi sebagai lelaki itu harus ada persiapan yang matang.Dia harus nentuin,kedepanya mau gimana.Punya anak berapa ? Jadi,pas kita udah nikah semuanya udah tertata dengan rapi " dawin tersenyum

" Emang kakak yakin,kalau anya jodohnya kakak ? "

Dawin menatap anya,dia tersenyum tulus pada gadis ini

Cup

Dawin mencium kening anya lama

" Lebih dari yakin " ucapnya

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang