Mine

4.5K 227 4
                                    

Ayah dan bunda dawin duduk dengan wajah bingung menatap ketiga lelaki sahabat dari putranya ini.Sudah hampir satu jam mereka duduk tapi tak kunjung ada obrolan

Ayah berdehem " Jadi mau omongin apa nih ? " Ayah tersenyum tipis

Fernand,sanio dan angelo saling tatap.Ketiga lelaki itu saling menyengol

" Jadi gini yah " Fernand menarik napas dalam,ia mengaruk kepalanya " Gini..ehh..gimana ya ? Kok lupa sihh " Fernand mengusap wajahnya,dia menoleh pada angelo " Ngomong anjing,lo yang ngajak kesini "

Angelo meringis,dia menatap sanio " Lo aja " Suruhnya

Sanio mengeleng " Gue gak bisa ngerangkai kata "

Melihat kelakuan mereka,bunda tertawa.Sebenarnya apa yang akan dikatakan ketiga lelaki tampan ini

" Kalian mau ngomong apa sayang " Bunda terkekeh,menatap satu persatu ketiga lelaki ini

" Jadi gini,eeh...ayah sama bunda tau kan kita ini siapa ? " Pertanyaan bodoh terlontar dari mulut sanio

( mereka manggil orangtua dawin ayah bunda ya guys.Secara mereka kan saudara tak sedarah🙊)

Bunda makin tertawa,sama halnya dengan ayah

" Iya dong,masa gak kenal " Ucap bunda

" Jadi gini,misalnya ayah sama bunda punya sahabat.Udah lama banget sama samanya,terus tiba tiba dia mau ninggalin kalian gitu aja ? Perasaan ayah dan bunda gimana ? Padahal sebelumnya kalian tuh udah ngerangkai..ehh salah,maap..Maksudnya udah nyusun gitu loh " Sanio makin menelan saliva,dia tak bisa lagi melanjutkan kalimatnya

Ayah menahan tawa,dia sudah paham sekarang apa maksud dari ketiga lelaki ini " Kalian gak mau dawin pergi kuliah ke inggris ? " Tanyah ayah

Mereka langsung mengangguk cepat " Iya om "

" Jadi menurut kalian,masa depan dawin gak penting ? Bukanya dalam hidup itu,pasti ada sesuatu hal yang harus di korbankan.Persahabatan kalian.. Maybe "

Fernand,sanio dan angelo menahan nafas.Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit.Jika disuruh memilih,mereka lebih baik tawuran sehari semalam

" Saya paham.Tapi,apa ayah rela nyuruh dawin padahal dia gak mau ? " Fernand menatap ayah dan bunda serius

" Emang ayah sama bunda gak sedih kalau di tinggal dawin,secara kan dawin anak satu satunya " Sanio menatap ayah dan bunda penuh harap

" Iya,walaupun dawin manusia paling menyebalkan dan arogan dimuka bumi ini,tapi saya sangat menyanyangi dawin.Bahkan saya nurunin ilmu saya ke dia " Angelo mulai ngelantur

Bunda menaikan sebelah alisnya " Ilmu apa ? "

" Ilmu bucin bund " Angelo tersenyum puas

Sudahlah tawa ayah dan bunda langung pecah,mereka sudah tak kuat menghadapi ketiga lelaki ini.Wajah yang biasanya terlihat sangar jika diluar,kini berubah menjadi sendu seperti kucing yang disiram air

" Hahaha..hahaha,,Astagfirullah "

Fernand,sanio dan angelo saling tatap.Mereka menundukan kepala.Malu dan bodoh bercampur jadi satu

" Kalian ngapain kesini ? " Dawin yang baru turun dari lantai atas terkejut melihat ketiga sahabatnya,sedang apa para lelaki bodoh ini ?

" Bos lo baru bangun ? " Sanio menatap dawin dari atas sampai bawah.Dawin hanya memakai celana boxer tanpa baju,jangan lupakan wajah bantal itu

" Kalian ngapain ? " Dawin ikut bergabung,duduk disamping sang bunda dan memeluknya

" Mereka datang bujuk ayah sama bunda " Ayah terkekeh

" Bujuk ? " Kening dawin bertaut

" Mereka gak mau kamu tinggal katanya "

Dawin menatap ketiga sahabatnya itu,dia mati matian menahan tawa melihat wajah sendu itu.Sangat menjijikan

" Pulang sana " Usir dawin

" Kita gak dikasih sarapan dulu,kita belum sarapan.Langsung kesini " Sendu fernand

" Mm..tadi saya masih mimpi,tapi karna ini.Saya rela ninggalin mimpi saya " Angelo bucin menjawab

Sanio menghela nafas,ia tak lagi berbicara.Dia hanya mengelus perut

" Terus urusan gue ? Urusan ayah sama bunda gue gitu ? " Dawin menatap datar

Ketiga lelaki itu mendengus,apa dawin tidak menghargai perjuangan mereka pagi ini.Bayangkan saja,mereka bela belain datang pagi pagi dan melewatkan sarapan.Tapi dawin dengan teganya menyuruh mereka pulang,sangat jahat

Dawin berdiri dari duduknya,merengangkan otot ototnya " Kalin belum daftar masuk Univ ? "

Fernand,sanio dan angelo mengeleng " Belum lah,ngurusin lo dulu " Fernand nyolot

Dawin menangguk,membalikan badanya berjalan menuju dapur " Gue sih udah daftar "

" Lo beneran ke inggris ? " Angelo berdiri dari duduknya

" Ngapain gue ke inggris,kampus ada kok dekat sini" Dawin tersenyum mengejek lalu berlalu meninggalkan ketiga lelaki menatapnya dengan wajah bodoh itu

" Simpulin cepat " Sanio memukul kepala angelo

" Ngapain gue ke inggris,kampus ada kok dekat sini" Angelo mengulang ucapan dawin

" Berarti ? " Fernand menuntut jawaban

" Ya ampun " Ayah bunda geleng geleng kepala,ia lalu berdiri dari duduknya " Kalian jangan pulang,bunda siapin sarapan dulu "

" Oke bund " Sanio tersenyum,melangkah mengikuti bunda namun langsung ditarik oleh fernand

" Simpulin dulu,gue gak bisa mikir nih "

Ayah berdehem,berkacak pinggang menghadap ketiga lelaki ini " Dawin mutusin kuliah disini " Setelah mengatakan itu,ayah beranjak keteras depan

" Jadi kesimpulanya,bos gak jadi kuliah di inggris.Tapi disini " Angelo bertepuk tangan

Fernand dan sanio langsung berpelukan " Perjuangan kita gak sia sia,rela lewatin sarapan demi bang bos gak ke inggris "











__________________________

Mine...

Up lagi guys

Selamat membaca♡♡♡

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang