Scene Iseng

515 56 9
                                    

A (Abigail), C (Cesare), P (Pietro), Cm (Camilla) alias istrinya Pietro🤭..

——————————————

C : Dia terlambat. (Cesare membuang puntung rokok keempatnya yang sudah habis terbakar, membiarkannya bergabung bersama tumpukan lain di asbak).

A : Baru 3 menit. Mungkin Pietro kena macet di jalan. (Abigail mengambil asbak di atas meja makan yang berada di antara berbagai hidangan yang sudah tertata. Dia memegang asbak tersebut dengan satu tangan, kemudian mengulurkan tangannya yang lain ke arah Cesare).

C : (Menatap heran tangan Abigail yang terulur.) I'm not gonna give you my cigarettes. (Cesare menyimpulkan demikian, tapi helaan napas Abigail membuktikan bahwa dia salah menduga).

A : Bukan rokokmu, tapi sabuk senjatamu.

C : Tidak. (Cesare menukas tajam, memasang kancing jasnya untuk menyembunyikan sabuk senjata tersebut dari pandangan Abigail. Tidak terlalu berhasil. Abigail masih dapat melihat gagang kayu bowie knife pria itu. Juga tonjolan di tempat pistol Cesare berada.)

A : This is family dinner. (Abigail mengingatkan dengan lembut, meski sebenarnya gemas setengah mati.)

C : Anything can happen.

A : Pietro tidak akan menyerangmu.

C : Dia akan melakukannya kalau aku memberinya kesempatan. I'll never give that chance to him, Caro.

A : (Sudut bibir Abigail berkedut, tapi dia masih berusaha bersabar.) This is your territory, Cesare. Pietro tidak akan begitu bodoh mencari masalah di sini. Besides, he is your brother in law.

C : (Cesare berjengit saat Abigail menyinggung status Pietro yang adalah kakak iparnya. Abigail nyaris tertawa, andai Cesare tidak melotot kepadanya.) I've been attacked by him in my own territory. We were. He's not stupid, just crazy.

A : Saat itu, Pietro punya alasan.

C : (Diam. Wajahnya berubah masam.)

A : (Mendekat ke arah Cesare lalu melingkarkan kedua tangan ke seputar pinggang suaminya.) Relax. It's just dinner.

C : Makan malam antara dua Capo. Sungguh damai. (Cesare berujar skeptis.)

A : (Tertawa kecil, mempererat pelukannya sambil menatap Cesare.) Jadi, kau akan menyingkirkan sabuk senjatamu?

C : Hanya saat aku yakin kakakmu akan melakukan hal yang sama.

A : (Tertawa makin keras karena menganggap Cesare bicara konyol.) Pietro tidak akan membawa senjata ke acara makan malam. Tidak di rumah kita.

C : (Tersenyum sinis.) Mau bertaruh?

A : (Membuka mulut untuk menjawab, tapi suara bel menghentikannya.) Itu pasti Pietro. (Melepas pelukannya di pinggang Cesare, langsung berjalan menuju pintu.)

C : (Menangkap pergelangan tangan Abigail, menghentikan langkah istrinya.) Aku yang buka.

A : (Pasrah saat Cesare menempatkannya di balik punggung pria itu, tapi langsung tersenyum lebar karena melihat Pietro begitu Cesare membuka pintu.) Pietro...

C : (Mencegah Abigail melangkah lebih jauh, menunjuk pinggang Pietro dengan dagu.) See?

P : (Mengikuti arah yang ditunjuk Cesare, memasang tampang menantang.) Untuk berjaga-jaga.

A : (Maju hingga berada di antara Cesare dan Pietro, mengulurkan kedua tangan dengan jengkel pada mereka berdua.) Weapons. Both of you.

Cesare dan Pietro saling melempar pelototan, tapi akhirnya menurut dan melepas sabuk senjata masing-masing. Menyerahkannya pada Abigail.

Bound to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang