selasa

741 91 6
                                        

Hoodie peach with jeans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hoodie peach with jeans.

Najun tersenyum menghadap kaca. Membenarkan sedikit anak rambut nya yang hampir menutupi mata.

Kemudian senyum nya luntur, mata panda. Ugh menyebalkan. Karna semalam harus mengerjakan tugas yang deadline nya hari ini, berakhir melek malem dan baru tidur sekitar jam setengah dua an.

Harusnya tugas ini udah kelar lima hari yang lalu, tapi karena Najun lupa. Ya sudah. Lagian ga ada yang mengingatkan.

Langkah nya menuju dapur. Mengambil sekotak susu berukuran besar di kulkas. Meminum nya dengan cara -glogok(?)- minum tanpa bibir menyentuh ujung kotak susu.

Tumben. Padahal biasanya langsung berangkat ke kampus. Sarapan di warung enyak.

Najun mana pernah sarapan di rumah, selalu kelupaan. Lagian ga ada yang mengingatkan#2.

Dia ini tinggal sendiri di rumah minimalis yang sangat nyaman. Orang tua nya? Di desa. Iya, Najun anak rantau. Wajar kalo jadwal nya agak berantakan. Jauh dari orang tua, jadi ga ada yang mengingatkan.

Seperti biasa, Najun berangkat naik bus.

Mood nya jadi bagus setelah mendengarkan beberapa lagu dari Bigbang, boygrup korea kesukaannya.

Sempat terjadi senggol menyenggol saat di dalam bus. Agak bikin mood Najun menurun. Untung nya yang menyenggol peka dan langsung meminta maaf.

"Huuhhh" menghela nafas saat hendak memasuki gerbang kampus.

"Loh? Najun?"

Najun menoleh, "he?? Yos— fa? Yosfa, kan?"

Yosfa tersenyum kecil lalu mengangguk.

Yosfa ini satu jurusan dengan nya. Tidak begitu akrab, tapi setidaknya kenal lah.

"Syukur ya lo udah inget gue"

Najun terkekeh, "Gue agak susah nginget wajah orang, sorry ya"

"Santai aja kali. Lo- "

"YOSFA!! Yeee.... dicariin mubeng mubeng ternyata disini" laki laki berbalut kaos pendek dengan corak garis garis putih hitam, berlari menghampiri mereka berdua.

"Eh? Lo..... najun ya?"

Najun mengerutkan kening nya, "kenal?"

Laki laki itu tertawa pelan, "manusia dengan hoodie nya? Siapa yang ga kenal? Satu kampus juga kayak nya tau. Eh btw lo ga kenal gue ya? Kenalin gue Jaendral. Kali aja kapan kapan kita bisa dolan bareng"

"Sok asik anjir! Ngapain si lo nyariin gue" sela Yosfa sambil menyikut perut Jaendral.

"Ga usah nyikut nyikut, anjing. Sakit" Jaendral mengusap usap perutnya sendiri lalu beralih memukul tengkuk milik Yosfa, "coba inget inget lo kemarin janji apa ke yang laen?"

Yosfa terdiam sejenak lalu melotot, "GUE LUPA JEMPUT MEREKA ANJIR"

"Nah itu. Di grup udah pada ngamuk ngamuk-" belum sempat menyelesaikan ucapan nya Jaendral udah di geret duluan sama Yosfa, "NAJUN, DULUAN YA. NTAR KITA NGOBROL LAGI"

Najun cuman mengendikkan bahu nya. Baru satu langkah, mata nya tertuju pada gantungan kunci berbentuk koala dan panda yang terletak di dekat kaki nya.

Najun segera mengambilnya. Tersenyum dikala melihat gantungan lucu itu. Bentar. Jangan bilang itu punya Yosfa yang ga sengaja jatuh.

Aduh. Mau nyusulin tapi anak nya udah menghilang ga tau kemana.

Yaudah lah, Najun kantongin dulu. Nanti kalo ketemu baru dibalikkin.

________________.

hoodie and the owner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang