jumat

473 83 6
                                    

Hoodie pink soft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoodie pink soft.

Janji melangkahkan kaki nya mendekati seseorang yang tengah berjalan keluar gerbang.

Memegang tudung hoodie nya, sehingga sang empu berhenti berjalan. Menengok ke belakang.

"Janji!"

Janji tertawa kecil, "mau ikut ga?"

"Kemana? Gue mau pulang"

Janji menarik tangan Najun dengan hati hati menuju mobil nya, "ketemu mama"

"Lah? Loh? Buat apa ketemu mama lo"

Janji membukakan pintu mobil kemudian mendorong Najun masuk, "minta restu. Btw lo gemes pake hoodie pink"

Belum sempat menjawab, pintu mobil sudah ditutup oleh Janji.

Mobil melaju keluar gerbang kampus.

Najun langsung menghadapkan badan nya ke arah Janji sepenuhnya, "yang bener aja deh. Kita mau kemana?"

Janji melirik Najun sekilas, "dibilang ketemu mama. Lo kenapa ga percayaan si"

Najun mendengus kemudian mengerucutkan bibir nya, "ugh awas aja lo"

Janji tersenyum kecil, kembali memfokuskan diri. Agak nya menyetir bareng Najun, selalu bikin dia gagal fokus.

Yang di sebelah malah asik memandangi jalanan.

"Janji, beli seblak yuk!"

"Tiba tiba?"

Najun mengangguk, menunjuk ujung jalan sana, "disana ada seblak langganan gue, en—"

"Ga"

Najun mengerutkan kening nya, "ih ayo beli! Gue lompat dari mobil nih kalo lo ga mau"

Janji segera menekan tombol kunci mobil, "Ga Najun. Lo pasti belum makan apa pun dari pagi kan, masa tiba tiba langsung makan seblak. Sakit perut lo nanti"

"Kok tau belum makan dari pagi?"

"Nebak. Muka lo lemes kayak belum dapet asupan apa pun" jawab Janji bikin Najun lagi lagi mendengus kesal.

"Gue laper" desis Najun dengan suara pelan hampir tak terdengar. Meskipun begitu masih bisa ditangkap baik oleh telinga Janji.

"Iya ntar makan masakan mama"

________________.

Mobil berhenti tepat di depan rumah yang terlihat lumayan mewah.

Janji mematikan mobil nya, "turun. Lo ditungguin mama tuh" Janji menunjuk ke arah luar jendela dengan dagu nya.

Najun mengarahkan pandangan nya, melihat seseorang perempuan berdiri di sana seperti menanti kedatangan mereka dengan senyum yang begitu hangat. Najun malah teringat bunda nya yang selalu menunggu kedatangan nya saat pulang sekolah.

hoodie and the owner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang