senin

493 89 3
                                    

Hoodie green

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoodie green.

Najun menghentikan langkah nya saat sebuah bola menggelinding dan berhenti tepat di depan kaki nya.

Menatap nya lamat, apa yang harus dia lakukan.

Tiba tiba ada tangan seseorang yang mengusak rambut nya— lebih tepat nya seperti menggaruk.

"Liatin aja tuh bola sampe mencair"

Najun menoleh.

Deg.

Sensasi baru, lagi? Degup jantung nya mulai terasa ribut kala menatap dua netra menghanyutkan dengan senyum yang begitu lembut.

Sadar akan posisi wajah mereka yang terlalu dekat, Najun mundur beberapa langkah.

"H-hai, ji?" sapa Najun setelah menyadarkan diri nya sendiri.

Janji mengambil bola yang ada di dekat kaki Najun, kemudian melempar nya ke arah lapangan yang langsung ditangkap oleh orang lain.

"A-ada jadwal kelas hari ini?" Tanya Najun, jari telunjuk nya sibuk menggaruk pinggiran kuku jempol. Gugup. Belum lagi jantung nya yang tak kunjung berdetak normal. Masih ribut.

"Engga ada sih. Cuman pengen main aja. Bosen di rumah. Lo hari ini ada kelas?"

Najun terdiam sejenak memperhatikan Janji yang sibuk membersihkan debu di baju. Baru mengeluarkan suara saat Janji selesai melakukan kegiatan nya.

"Iya ada"

Janji mengangguk angguk.

"Sampe jam berapa?"

"Kenapa emang nya?"

Janji mengerutkan kening nya, kemudian membenarkan poni Najun yang lagi lagi hampir menusuk mata, "ditanya kok malah balik nanya?"

Teringat, Najun mengeluarkan gelang karet dari saku hoodie, "makasih. Waktu itu kebawa"

Janji menggeleng sambil menelusupkan kedua tangan nya ke saku celana, "buat lo aja. Lagian lo ga mau potong poni, jadi itu buat lo aja. Kali aja butuh"

Najun terdiam sejenak lalu kembali memasukkan gelang karet itu, "kelas hari ini kayak nya ga lama"

"Niat nya hari ini gue pengen ajak lo makan di cafe gue"

"Cafe lo? Kenapa gue?"

"Ya ga papa si. Denger denger lo suka banget sama ayam, gue pengen ajakin lo buat cobain menu ayam di cafe gue" ucap Janji sembari mengusap tengkuk nya.

Najun terkekeh, "Mau deh, tapi lo sendiri yang masakkin ya"

Janji tersenyum, "oke"

_________________.

Selesai ngampus, Najun disambut seseorang dengan senyum lembut nya bersandar di pintu mobil yang terparkir rapi di parkiran.

"Udah?"

hoodie and the owner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang