Jika takdir berkata kamu adalah miliku. Sekuat apapun aku mencoba mengelak, itu pasti tetap akan terjadi dengan cara yang begitu unik.
••••
Setelah bel istirahat berbunyi seluruh siswa di SMAN Garuda di buat heboh dengan fakta yang mengejutkan, semuanya sudah tahu bahwa Chiko dkk adalah anggota geng GREGORUS yang mereka gibah kan secara diam-diam. Mereka tidak tahu wajah anggota geng itu karena agak kudet dan anggota Gregorus tidak pernah pamer wajah di ig Gregorus.
Saat ini rombongan siswa yang memakai jaket coupel menjadi titik fokus seluruh siswa-siswi yang berada di kantin.
Saking takut atau apalah itu mereka bahkan rela memberi jalan agar tidak tersenggol oleh mereka.
Murid kelas XII IPA 1 yang waktu itu membentak mereka jadi mendadak tremor.
"Gue berasa jadi artis," gumam Dandi lalu duduk di kursi yang berada paling pojok.
"Kalau gini mah sama aja kaya di sekolah lama," sahut Navi.
Nawang tidak ikut duduk, lelaki itu masih berdiri "Lo semua mau mesen apa? Biar gue yang pesenin. Mumpung baik, cepet!" Seru Nawang.
"Santai, mikir dulu."
"Gue nasi goreng aja bang."
"Gue samain kaya Petro."
"Gue terserah," kata Damar. Dandi yang berada di samping Damar lantas terkekeh "Kaya cewek aja lo jawabannya."
Damar melirik malas Dandi "Gue gak tau mau makan apa, bingung. Beliin random aja, atau samain sama pesanan lo."
"Oke."
"Gue teh manis aja."
"Kalau lo Bondan?"
"Batagor."
"Oke."
Nawang berlalu pergi meninggalkan mereka yang kini asyik dengan aktivitas nya masing-masing.
Suasana kantin sangat ramai hingga membuat Nawang harus mengantri untuk memesan makanan mereka.
Petro tertawa pelan melihat layar ponselnya yang menampilkan video lucu dari tiktok. Tak sengaja dia melirik ke depan. Refleks kedua matanya menyipit sempurna, dia menyenggol Navi "Apasih! Diem Curut, gue lagi main," kesal Navi membuat Petro menjadi.
Lelaki itu semakin gencar menyenggol Navi agar menoleh padanya.
"Monyet." Penuh penekanan dan tanpa ekspresi.
Petro nyengir, dia menunjuk seseorang yang tengah berjalan ke arah mereka dengan lirikan matanya "Liat tuh!"
Navi ikut menoleh, lalu dia menganga kecil "Bening banget cuy!" Ujarnya tanpa sadar membuat mereka ikut menengok ke arah yang Navi liat.
Benar-benar bening.
"Hai," sapa salah satu dari mereka. Perempuan dengan rambut pirang itu tersenyum pada semuanya lalu berakhir pada Chiko.
"Hai!" Sapa mereka serempak.
"Boleh duduk disini?" Tanya perempuan yang satunya lagi.
"Boleh-boleh-boleh!" Antusias Dandi membuat Legawa menggeram kesal.
Dasar buaya.
"Duduk aja, masih ada tempat yang kosong kok," seru Damar yang tiba-tiba jadi semangat.
Dua perempuan itu duduk di kursi yang masih kosong, Chiko menggeser kursinya agar tidak terlalu dekat dengan perempuan berambut pirang itu.
"Nama kamu siapa? Boleh kenalan gak?" Tanya Dandi yang sudah memiringkan kepalanya.