Byur!!
"BANGSAT!!" Cahya refleks menyemburkan air yang dia minum ke tanah. Lelaki itu bahkan tersedak hingga tenggorokan nya terasa sakit bukan main.
Celvin, Dandi, Petro dan Damar langsung menoleh dan mengerutkan kening secara berjamaah.
Navi yang berada di samping Cahya malah ngakak karena sudah tahu apa penyebab Cahya seperti ini. Dia juga tadi hampir terjengkang kebelakang karena saking kagetnya, tapi untuk tidak jadi.
"Kenapa sih?" Tanya Celvin dengan wajah kebingungan.
Tidak sanggup berkata-kata lagi, dia memilih menunjukkan sebuah gambar yang Cahya temukan di Instagram milik lelaki itu.
Damar dan Petro seketika ngakak sedangkan Celvin malah cengengesan tak jelas "Lagi gabut itu," katanya sambil mengusap belakang lehernya.
"Wallahi, ngakak!"
"Perut gue keram hahaha!!"
"Astagfirullah, gue gak bisa berhenti ngakak!!"
Yang lebih parah adalah Petro, lelaki itu bahkan sudah duduk di tanah dengan kedua tangan yang memegang bagian perutnya.
"Anjir, ngapain lo disana?!" Pekik Nawang yang baru saja keluar dari dalam rumah. Dia sempat terkejut melihat Petro duduk di tanah kemudian langsung menetralkan ekspresinya.
"Plisss perut gue sakit! Ahahaha--prut!" Petro sampai melompat kaget karena suara nyaring yang berasal dari pantatnya.
Mendadak hening, semuanya menganga kecil. Cahya dan Navi yang tadi masih ngakak kini mingkem dan refleks menjepit hidung mereka.
Petro melangkah mundur dengan senyum lebar hingga deretan giginya terlihat, spontan dia mengacungkan dua jarinya membentuk V ketika mereka semua kompak saling diam.
"BAU TAI BABI!!" Teriak Nawang spontan tanpa beban. Lelaki itu baru sadar jika dari tadi tidak menjepit hidung seperti temannya.
"Sorry...hehe," Petro cengengesan lantas ngiprit keluar.
"AMBU SI PETRO EEH DI CELANAA!!" Teriak Damar sengaja, dia menyeringai ketika Petro menolehdan mendelik.
"PETRO OBEH HELA!!" Itu bukan suara mereka, melainkan suara dari ambu yang berada di belakang rumah.
"PETRO CUMA KENTUT GAK EEH KOK!! TERUS NGAPAIN PANTAT PETRO HARUS DI OBENG SEGALA?"
"OBEH PETRO!! OBEHHH!!"
Celvin mengusap punggung Nawang lalu Damar menyuruh Nawang duduk dan menyodorkan air putih pada lelaki itu "Sabar, sabar. Orang sabar di sayang Claudia."
Nawang tersedak, dia mengusap air di bibirnya "Apaan sih!"
"Cie salting cieee!"
"Gak ya!"