Ting!
'Morning, Liely noona'
Ck...
Ini minggu pagi, dan Haechan sudah menyapa Lisa dengan sebaris pesan singkatnya. Entah pengetahuannya tentang idol yang terlalu rendah, atau memang anak itu sedang tak ada kerjaan. Padahal minggu pagi adalah waktu yang sibuk bagi Lisa, selain sarapan keluarga ada cucian menumpuk yang harus segera dikerjakannya.
Tentu saja, bermain ponsel dan berbalas pesan dengan salah satu idol terpanas di negeri itu tidak masuk dalam hitungan.
Tidak hingga Lisa yang baru saja menjemur seluruh cuciannya di lantai dua harus segera berlari ke lantai dasar, karena bel rumah yang terus berbunyi. Baik, mungkin itu pengantar susu langganan ibunya. Ngomong-ngomong jam segini ibunya sih pasti sudah pergi dengan ayahnya, karena minggu pagi adalah waktu kunjungan kerumah nenek di desa.
Jangan tanya kenapa Lisa tetap tinggal, gadis seusianya jelas lebih memilih tetap dirumah dengan alasan apapun. Toh dia memang tipikal manusia yang malas beraktifitas di luar rumah, sangat berbeda dengan adiknya -Junkyu yang akan merengek minta ikut kesana. Meski hanya berbeda 5 tahun, namun adik Lisa sangat manja seperti anak SD.
Cklek
"Liely noona annyeong"
Hah?
Lisa mematung di depan pintu, dengan tatapan skeptis seakan sedang melihat sapu terbang di hadapannya.
Bagaimana tidak? Haechan muncul di hadapannya dengan penyamaran sempurna, rambut rapih dan tubuh yang Wangi. Sementara Lisa, mandi saja belum! Ia masih mengenakan piyama, dengan tubuh berkeringat dan rambut lepek yang dikuncir asal. Sialnya, pemuda itu malah melambaikan tangan sambil tersenyum lebar.
"Boleh... Aku masuk?"
"Hah? Eh- okay... Masuklah, Chan"
Lisa tersenyum kikuk, mempersilakan Haechan untuk menghuni ruang tamunya ketika ia meluncur ke dapur. Mandi dulu atau menjamu Haechan dulu? Ah bodoh! Ia memukul pelan kepalanya, Lisa tak dapat berpikir jernih. Ini masih minggu pagi, dan Haechan seorang penyanyi. Jadi Lisa pikir ia hanya akan menyajikan secangkir Jasmine tea bersama setoples sus coklat, itu tidak akan mempengaruhi tenggorokannya kan?
"Minumlah dulu, anggap saja rumah sendiri. Remotnya ada disini jika ingin menonton, atau kau bisa mengambil majalah dan koran dari sana". Pandangan Haechan beralih, mengikuti telunjuk Lisa yang mengarahkannya pada rak khusus majalah dan surat kabar. "Aku mau mandi dulu, kau datang terlalu pagi"
"Ne, Liely noona tak perlu terburu-buru. Hari ini aku senggang kok"
Haechan tersenyum lebar hingga menunjukkan gigi putihnya, Lisa bernafas lega. Ia langsung beranjak, meninggalkan pemuda itu menuju kamarnya di lantai dua. Untunglah Haechan tak terburu-buru, bagaimanapun Lisa cukup tak enak hati untuk meninggalkan tamunya sendirian. Meski sebenarnya, yang bersalah disini adalah si tamu yang berkunjung terlalu pagi.
Ckckckck...
Minggu pagi Lisa agak tak terduga karena kunjungan tiba-tiba Haechan yang diluar perkiraan, jadi gadis itu segera mandi dengan cepat. Ketika ia turun dari kamarnya, pemuda itu masih asyik mengunyah kue kering sambil menyaksikan siaran Netflix. Lisa berdehem, mengejutkan Haechan ketika ikut bergabung disampingnya.
"Minggu pagi mu santai sekali, kupikir ini hari yang sibuk bagi idol sepertimu"
"Promosi di acara musik sudah berakhir pekan lalu, saat ini hanya sibuk syuting cf dan variety show. Waktu comeback kami juga masih agak lama, jadi aku punya waktu untuk bersantai!"
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vie Est Belle [Discontinued]
Fanfiction"Mulai saat ini aku yang akan melindungi Liely noona!" "Ya, ya, setidaknya kau harus tumbuh lebih tinggi dariku dulu" Bagi Lisa kalimat itu hanyalah bualan belaka dari seorang bocah yang bahkan terlalu lemah untuk melindungi permennya dari anak lain...