Terimakasih untuk dukungan yang luarbiasa di chapter kemaren, semoga kalian suka ya 😊
Jangan lupa vote, dan komen 💚
××
"Lis pulang sekolah temani aku ya?"
"Mau kemana Som?"
"Cari sneakers! Minggu lalu aku ke Lotte, naksir sneakers yang baru dirilis minggu ini, ne?! Please~~"
"Hh... Baiklah, cuma sneakers kan?"
"Dan makan! Aku lapar~"
"Baik, sneakers dan subway okay?"
"Call!"
Gadis berwajah blasteran itu berseru semangat, mengacungkan jempolnya pada sahabat cantiknya yang selalu judes. Well, Lisa memang seperti itu. Lebih sering acuh pada sekitarnya, dingin dan pedas dalam berucap. Tapi sebenarnya Lisa adalah gadis yang baik, ia hanya terlalu jujur dalam beberapa kesempatan.
Jadi ketika jam sekolah mereka berakhir, Somi tak mau menunggu lama untuk segera menarik sahabatnya itu sebelum berubah pikiran. Somi yang penuh semangat masa muda dan Lisa yang suka mageran, kombinasi mentari dan rembulan yang bertemu di penghujung hari.
Karena mereka pulang saat petang, Lisa dan Somi memutuskan mampir sejenak ke subway untuk sepotong sandwich.
"Yang biru atau putih?"
"Biru"
"Tapi yang putih lebih keren Lis"
"Ya sudah putih saja"
"Ga jadi biru?"
"Kau bilang lebih suka putih"
"Tadi katanya biru, jadi yang mana?"
Grrrrrrr
Manik Lisa memicing tajam seakan siap melahap Somi, namun gadis itu malah terkekeh pelan dengan melakukan v sign. Lisa berdecak, mulai berpangku tangan dan menatap Somi dengan death glare mematikan.
Yah... Pada akhirnya Somi memutuskan untuk membeli keduanya.
"Ayo pulang"
"Eh langsung pulang?"
"Lalu apa?"
Somi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu kerumunan yang muncul secara tiba-tiba itu membuat perhatian Somi teralih. Ia langsung menarik tangan Lisa, meski yang diajak sebenarnya enggan terlibat. Lisa cuma ingin pulang, dan Somi malah menariknya ke sisi pagar pembatas lantai dua mall tersebut.
"KYAAAAAS JOHNNY OPPA!!!!"
"JAEMIN!!!! NANA-YA!!!!"
"HAECHAN!!! HAECHAN!!!"
"LUCASSS!!!!!!"
"ASTAGA NCT LISS!!! NCT!!!!"
Lisa mengernyit bingung saat Somi mulai menjerit heboh seperti beberapa gadis remaja disekitarnya. Ah... Jangan-jangan grup idola ya, Ia berdecak dan mengintip ke bawah. Sepertinya sedang ada acara, ia bisa melihat beberapa lelaki dengan fashion yang stylish dan riasan berdiri di atas panggung kecil. Di depannya ada sekitar seratus kursi yang berjejer, dihuni oleh para penggemar.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vie Est Belle [Discontinued]
Fanfic"Mulai saat ini aku yang akan melindungi Liely noona!" "Ya, ya, setidaknya kau harus tumbuh lebih tinggi dariku dulu" Bagi Lisa kalimat itu hanyalah bualan belaka dari seorang bocah yang bahkan terlalu lemah untuk melindungi permennya dari anak lain...