Thank you so much buat kalian yang masih stay with this story!
Jangan lupa vote!
°°°
Kurang lebih tiga bulan lagi adalah jadwal ujian CSAT yang akan segera dilangsungkan, itulah kenapa Lisa jadi cukup sibuk akhir-akhir ini. Ia menghabiskan nyaris sepanjang waktunya untuk belajar, bagaimanapun Lisa juga memiliki impiannya sendiri yang ingin ia capai.
Namun, khusus hari itu Lisa meliburkan diri dari kegiatan belajar super ketatnya.
6 Juni, ulang tahun Haechan.
Lisa melihat iklannya dimana-mana, mulai dari ads billboard, custom bus, hingga stasiun dan mall. Wajah Haechan berada dimana-mana beserta ucapan selamat yang terus mengalir, grup mereka juga baru saja melangsungkan comeback, itulah kenapa jadwal pemuda itu juga cukup padat. Mereka nyaris tak lagi pernah bertemu, kecuali Haechan datang ke rumah Lisa.
Dan tentu saja, ibunya yang masih mengingat pemuda itu menyambutnya dengan baik.
Sebenarnya semalam mereka sempat bertukar pesan, dan sejujurnya Lisa bahkan tak berpikir untuk memberikan hadiah apapun pada Haechan. Ia berdalih, pemuda itu pastilah telah mendapatkan ratusan barang kiriman dari penggemarnya. Bukan hal yang murah, Lisa yakin itu semua adalah barang-barang branded. Jadi, Lisa tidak perlu merepotkan dirinya untuk memberi Haechan hadiah.
' sebagai gantinya, ayo berkencan sepulang sekolah!'
Ya, Lisa ingat itu yang dikatakan Haechan semalam. Jadi disinilah dirinya, menunggu di depan gerbang sekolah dengan masker dan topi. Haechan minta ditunggu di halte, sekarang Haechan masih kerja sih. Lisa tersenyum kecil, duduk sendirian sambil menonton vlive birthday Haechan.
Sebenarnya saat ini Haechan masih siaran vlive birthdaynya, jadi Lisa harus menunggu sampai siarannya berakhir. Bukankah menyenangkan? Lihat betapa lucunya tingkah Haechan, jika saja ia tak melihat sendiri betapa Haechan telah tumbuh tinggi melebihi dirinya, mungkin ia masih akan menganggap anak itu seorang bocah.
'Thanks for today, annyeong NCTzen!!!!'
Akhirnya siaran berakhir, Lisa merenggangkan sedikit tubuhnya. Perbedaan penonton vlive mereka sudah jauh berbeda, mungkin karena sekarang nama NCT telah melambung pesat. Mereka telah resmi menyabet gelar million seller dengan album terbarunya, memuncaki Billboard dan memenuhi berita.
Bisa dibilang, popularitas NCT telah melesat jauh. Bahkan, mereka digadang-gadang akan menerima daesang tahun ini. Melihat pertumbuhan fandom dan grup yang luar biasa, rasa-rasanya takkan mustahil. Meski ini luarbiasa, namun jujur saja, terkadang ia merasa takut.
Bagaimana jika suatu saat mereka ketahuan?
Kepalan tangannya mengerat, Lisa tak bodoh. Haechan sering membahasnya juga, tentang sasaeng mereka yang mengerikan. Lisa hanya takut orang-orang disekitarnya akan ikut terkena dampaknya. Ia terlalu tenggelam dalam pemikirannya, hingga tak menyadari kehadiran seorang pemuda disisinya.
Cesh..
Ia tersentak. Rasa dingin menjalari sisi wajahnya ketika si pemuda menempelkan kaleng minuman dingin ke pipinya, Lisa berdecak namun Haechan justru terkekeh. Gadis itu meraih minuman dinginnya, dan tentu saja Haechan datang dengan penyamaran sempurna.
"Jadi Liely noona, Kemana kita sekarang?"
"Disini dulu"
"Disini?"
Gadis itu hanya mengangguk pelan, meski tak mengerti namun Haechan ikut duduk disampingnya. Gadis yang lebih tua mengeluarkan sebuah buku, awalnya Haechan pikir ia akan memberikan hadiah padanya. Namun rupanya itu hanya buku pelajaran biasa, Lisa menghabiskan waktu menunggunya sembari belajar dan memperbaiki hafalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vie Est Belle [Discontinued]
Fanfiction"Mulai saat ini aku yang akan melindungi Liely noona!" "Ya, ya, setidaknya kau harus tumbuh lebih tinggi dariku dulu" Bagi Lisa kalimat itu hanyalah bualan belaka dari seorang bocah yang bahkan terlalu lemah untuk melindungi permennya dari anak lain...