4 - Between You and Him

4.5K 409 46
                                    

(DONE EDITED)

Semua mata menatap curiga kearah gadis yang tengah menggunakan kaca mata hitam dan slayer di wajahnya. Sepan panjang yang kebesaran dan jaket tebal musim dingin di saat musim sedang musim panas membuatnya nampak seperti penguntit. Gadis itu adalah Alice. 

Fashion-nya digunakannya seketika berubah drastis karna ulah pria itu. Bukan karna rasa suka pada pria itu atau sejenisnya tapi rasa khawatir dan waspada yang terus menghantuinya membuatnya merombak penampilannya hari ini. Baginya keselamatannya adalah hal yang terpenting dibanding Fashion yang dia kenakan.  

Dia terpaksa merelakan tubuhnya keluar rumah karna lupa membayar tagihan listrik dan air. Rencana mengurung diri untuk bersembunyi dirumah batal total, tidak terpikir dalam benaknya untuk hidup tanpa listrik dan air selama persembunyiannya. Alice berencana menyembunyikan diri sampai dia menemukan ide untuk menghadapi pria itu, namun sayangnya persembunyian dadakan itu tidak ada persiapan yang matang sehingga diapun harus membatalkan rencananya secepat malam berganti pagi.

Alice menatap sekitar dengan seksama. Matanya celingak celinguk tak karuan, khawatir pria kemarin datang menemuinya dan kali ini mungkin pria itu bukan lagi mencengkram tangannya tapi juga menyeretnya paksa dirinya. 

Seketika rasa takut dan khawatir hinggap lagi dipikirannya. Walau dirinya makhluk abadi, rasa sakit dan beban moral masih bisa dia rasakan sama seperti yang lain.

"Apa dia gila?"

Pertanyaan itu sontak membuat Alice tersadar dari lamunannya, kepalanya bergerak 45 derajat ke kiri dari posisi awal. Anak remaja berseragam sekolah, tengah bertanya kepada temannya tentang dirinya, matanya mengisyaratkan penghinaan untuk dirinya, penghinaan atas fashion-nya hari ini. Ini bukan saatnya memikirkan fashion, yang terpenting adalah menyembunyikan dirinya supaya pria itu tak menyadari kehadirannya. Alice membalas tatapan sinis anak itu di balik kaca mata hitamnya. meskipun matanya tertutup oleh kaca mata hitam, kedua anak remaja itu seolah tau kalau Alice tengah menatap kesel pada mereka dan memilih pergi berlalu meninggalkan Alice.

Manusia selalu memiliki mulut yang pedas, bagai pisau yang tajam, asal mulutnya bisa bergerak mengeluarkan kata itu sudah cukup tanpa perlu memikirkan perasaan orang lain yang menjadi buah bibirnya.

Alice menggumam dalam hatinya, ini caranya untuk meluapkan emosi tanpa harus mengambil resiko perang mulut dengan orang-orang yang tak henti-henti menghinanya.

"Hai Alice," tiba-tiba seseorang bersuara pria menyentuh lengannya, sontak hal itu membuat Alice terkejut. Darahnya terasa mengalir cepat, apakah itu pria kemarin?. Alice menimbang-nimbang apakah dia harus menoleh untuk melihat siapa orang itu atau tidak?.

"Kau kenapa?" pria itu berjalan kedepan Alice, menunjukan siapa dirinya.

"Nick," Alice menatap Nick versi remaja yang sedang menggunakan kaos polo abu-ab berpasangan dengan celana jeans panjang .

Kekhawatiran yang tadinya menghinggapi seketika sirnah terbawa angin setelah tau bahwa Nick-lah yang sudah menyapanya. Seulasan senyum mencuat kepermukan dibalik slayer yg masih menutupi bibirnya.

"iya, ini aku Nick. Ngomong-ngmong apa yang terjadi dengan fashionmu hari ini?"  Nick memutari tubuh Alice, mencoba menarik kesimpulan sendiri atas kebingungannya.

"Bagaimana kau tau ini aku?" Alice mengabaikan pertanyaan yang di ajukan Nick padanya.

Apa fashion penyamarannya terungkap? Alice mulai frustasi. Dia sudah berjam-jam memilih pakaian yang bukan karakter dirinya dan pilihannya jatuh pada pakaian ini tapi bagaimana Nick bisa tau kalau dirinya lah dibalik fashion aneh ini. Rasa bingung dan khawatir merasuki kepalanya lagi, mata Alice tak henti-henti masih terlihat celingak-celinguk, waspada pada sekitar, khawatir kalau pria kemarin juga mengetahui penyamarannya atau mungkin sedang menguntitnya saat ini.

The Sun Flower Princess | Few PrivateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang