15 - Truth

3.4K 221 17
                                    

Happy reading ^-^

Typo? Mohon maaf :(
Singkat? Mohon maaf juga :(

Semoga ceritanya tak mengecewakan~

========

Alice Pov

Angin berhembus deras membelai rambutku dengan alunan udara. Suasana sepi tak terkontaminasi udara kencang membuat seluruh makhluk disini akan ikut terdiam bersamaku dan mereka. Iya, aku dan mereka, Albert dan Nick.

Ucapan yang berhasil lolos dibibir Albert sungguh membuat organ-organ dalam tubuhku beruap karna panas. 'Dia Nick, Alice! Dia mempunyai kekuatan DUPLIKASI!!' kalimat itu membuatku sadar akan satu hal bahwa orang yang aku anggap nyaman dan bisa berbagi ternyata telah menipuku. Mempermainkan kepolosanku akan dunia yang fana ini.

Mata coklatku menatap tajam ke arah keduanya, kata-kata yang akan keluar dari bibirku seolah tak sabar untuk meluncur dibibirku.

"jangan-Jangan....." kedua orang itu menatapku seraya menanti ucapan yang akan keluar dari bibirku.

"Kau Nick yang sama dengan Nick yang ada di kastil," lanjutku yang hanya melempar tatapan ke arah Nick.

Nick terdiam tak menjawab, membuatku bisa menyimpulkan sendiri apa yang akan dijawab Nick. Udara yang menggoda rambutku menghilang seolah tau aku dalam keadaan buruk. Cahaya kekuningan menerobos keluar bagai matahari yang sedang menyinari pandangan mata di tubuhku. Aku dalam suasana buruk dan bagiku ini sangat buruk.

Ku alihkan pandanganku yang sebelumnya hanya menatap Nick ke arah Albert. Entah rasa kesal yang muncul dari mana, aku juga merasakan kekecewaan besar pada orang yang saat ini ku tatap. Dia tak bergeming, membiarkanku memonopoli pandangan.

"PENIPU!!!" teriakku seraya berlari dengan kencang, bergabung dengan udara.

Aku dapat merasakan seseorang mengejarku dan aku tau kalau itu Albert. Dia juga tak ada bedanya dengan Nick yang menipuku. Rasa kesal dan benci menutup mata hatiku untuk bicara apalagi mendengar penjelasan apapunpu.

Sekalipun aku tau ini bukanlah salahnya, tetap saja Nick adalah anggotanya, satu penipu makan semua adalah penipu. Semampu kemampuanku ke pejamkan mataku lalu memohon pada bunga matahariku untuk membawaku menghilang. Sekejap dalam hitungan detik cahaya kekuningan menutupi dan seketika itu juga aku bisa mendengar teriakan emosi yang Albert tuangkan karna kehilangan jejakku.

"AHHHHHHH!!!!!"

*****

Nuansa hijau memonopi penglihatan mataku. Angin yang berhembus sejuk membantu menyadari kalau aku berada di hutan terdalam hutan. Aku tak mungkin pulang kerumah, aku yakin kedua orang itu akan menungguku bahkan mencariku. Hutan terdalam ini merupakan tempat teraman dan tempat terbahaya dalam hidupku. Teraman dari Nick, Albert dan pasukannya tapi terbahaya untukku. Orang-orang yang mengincaraku akan memanfaatku jika mereka berhasil menemukanku dalam keadaan terpuruk seperti.

Kreekk kreekkk

Suara langkah kaki yang bersentuhan dengan ranting terdengar di telingaku. Aku menajamkan mataku, mulai khawatir pada sekitarku. Posisiku yang awalnya terduduk di bawah pohon tua ini segera berdiri membuat ancang-ancang penyerangan lalu dalam hitungan detik sesuatu meloncat tepat di bawah kaki. Seluruh indraku menegang lalu dengan reflek bersiap menendang apapun yang berada di bawah kakiku.

Kakiku yang awalnya sudah hampir menedang benda di bawahku reflek memutar arah tendangan ke sisi lain. Badanku yang tak bisa menatahan beban badanku akhirnya dengan bebas mendarat di tanah yang untungnya kering ini.

"Auw," ujarku setelah berhasil mendaratkan seluruh tubuhku ke atas tanah.

Itu hanya seekor kelinci putih, jika aku tak menghentikan kakiku tadi, kupikir dia sudah akan terbang kelangit menemui sang pencipta. Aku mengangkat badanku yang saat ini sudah penuh debu tanah. Dress ini sudah terlihat sungguh kusam karna itu.

The Sun Flower Princess | Few PrivateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang