22 - BYE-BYE

2.9K 213 11
                                    

[ UP ] [ UP ]

HELLO

terima kasih kesetiaan anda sekalian menunggu. hanya satu part lagi The sun Flower Princess akan tamat. berikan dukungan kalian untuk part-part terakhir ini.

ada yang request ending ? hhhi

ending sudah dipersiapkan dan siap publish next time ^-^

ditunggu semua ~ LOVE YOU !!!!

********

Gempulan asap yang sedari tadi menutupi tubuh Will, berlahan-lahan menipis. Sedikit demi sedikit bagian tubuh Will yang tadinya bersembunyi ditebalnya asap menunjukan raganya. Terkapar, kaku, dan pucat adalah gambaran yang tepat untuk mendeskripsikan keadaan Will sekarang. Tubuhnya kini terkujur kaku terlentang diatas tanah dengan warna kulit yang memucat dan matanya ataupun indra-indra lain dalam tubuhnya tak nampak menunjukan tanda-tanda kehidupan yang berarti.

Alice yang baru saja sampai bersama Jason menatap terkejut kearah jasat yang kini tengah terkapar ditanah. Kedua bola Alice membulat bagai kelereng diiringi dengan mulutnya yang tengah mengangah lebar. Alice tak menyangkang kedatangan kembali mendapat sambutan dengan kematian Will. Cukup lama Alice mengangah sampai akhirnya dia menyadari hal itu dan segera menutup mulutnya yang biasanya tak ikut merespon akan keterkejutan. Will mati itu tandanya semua ini berakhir, kesalahpahaman akan berakhir dan yang terpenting peperangan telah berakhir.

Cortni menarik napas panjang yang berat, dirinya menatap lekat kearah jasat Will yang sudah terkujur kaku dengan luka serius di bagian tubuhnya. Semua tak bisa mengalihkan pandang pada jasat Will terkecuali Albert yang sedang memejamkan mata seraya bersandar di batang pohon, tak peduli dengan apa yang terjadi. Sekalipun seluruh mata terus menatap jasat Will, Albert masih terus tidak nampak menunjukan kepeduliaannya dan justru dirinya lebih memilih menatap kearah Jason dan Alice yang tengah bersembunyi di balik pepohon tak jauh dari tempatnya berada.

Langkah pelan namun terdengar kasar terdengar memecah ketegangan. Langkah itu berasal dari Cortni yang membawa tubuhnya terengah-engah. Banyaknya kekuatan yang tercurah untuk menghabisi Will membuat tubuhnya kekurangan asupan energi yang cukup untuk dirinya. Namun, dengan tenaga yang tersisa Cortni kembali melangkah kakinya menuju ketengah-tengah agar dapar menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

"Aku tak tau harus berterima kasih atau tidak pada kalian, ataupun aku harus meminta maaf pada kalian atau tidak. Hanya satu hal yang bisa aku pastikan, AKU... TELAH MENGAKHIRI HIDUP WILL. Anggap saja ini bentuk permintaan maafku karna telah menuduh kalian selama ini. Aku bukan orang baik jadi aku tak ingin mempunyai hubungan apapun dengan kalian. Aku sudah merasa terbebas dari beban berat yang terus mengerogoti diriku," tutur Cortni pada semua yang tentu saja tengah menatapnya.

"Apa kau pikir kami akan melepasmu?!" tantang Tireni.

"Aku tak berpikir begitu, " jawab Cortni.

"Bagus kalau kau berpikir begitu karna kami memang tak akan melepaskan!" sombong Tireni.

Senyum simpul tergambar jelas di wajah Cortni, ini kali pertama baginya untuk tersenyum setelah kematian kekasihnya. Beban yang sudah lama menggerogoti dirinya sudah musnah bersama dengan kematian Will oleh dirinya. Hembusan angin serasa menggodanya untuk lebih lama menikmati kebahagiaan karna telah menghabisi Will. Cortni tidak pernah menyangkah menhabisi hidup seseorang bisa berdampak besar pada dirinya. Namun, belum lama Cortni terlepas dari bebannya, tiba-tiba hal yang tak disangka pun terjadi.

"KAU YANG MATI!"

Tiba-tiba saja Will yang sedari tadi terkujur kaku di tanah dengan hipotesis sudah mati, kini tengah memberi serangan pada Cortni. Cortni yang tekejut dengan Will yang belum mati tak bisa mengendalikan dirinya untuk menghindari serangan Will. Dipikirannya hanya dipenuh oleh kata-kata "Mati" yang ternyata "tidak mati".

The Sun Flower Princess | Few PrivateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang