Awal kisah

486 13 0
                                    

13 Oktober 2019

"Sayang, nanti ikut aku ke rumah mau gak?," tanya emilio.

Jeehan menoleh mendengar ucapan emil. "Boleh, aku mau masak sama mama kamu."

Emilio menggaruk kepala nya yang tak gatal sama sekali. "Kita berdua doang, orang tua aku ke Malaysia."

Jeehan berfikir sejenak. "Oke. Eh, itu Arsya, kan?" tunjuk jeehan.

Arsya berjalan dengan hoodie yang menutupi perutnya. Berjalan menunduk menghindari pembicaraan orang yang membenci nya.

"Kasian ya. Siapa ya cowok nya? Kok gak mau tanggung jawab."

Emilio memegang pundak Jeehan lalu berkata bahwa ia tak harus mengurusi kehidupannya.

"Eh, udah bel. Masuk yuk!"

Emilio menggandeng tangan Jeehan hingga masuk ke kelas bersama.

"Silahkan lanjutkan soal ini di rumah. Saya permisi."

Guru berjalan ke arah luar meninggalkan kelas IPA II.

Emilio memasukkan sesuatu kedalam tas nya secara diam-diam.

"Lancar, bro." Emilio mengangkat alis nya sebagai jawaban.

Emilio menghampiri Jeehan yang sudah keluar kelas bersama temannya.

"Sayang, jadi kan?" tanya emilio memastikan.

"Jadi, ayo."

>>>

"Bener-bener sepi. Mba pada dimana?" tanya Jeehan.

"Pulang kampung," sahut emilio.

"Aku masuk ke kamar bentar, ya." Emilio masuk ke kamar meninggalkan Jeehan di ruang tamu.

Rumah itu benar-benar sepi, tak ada orang kecuali mereka berdua. Ntah mengapa, Jeehan malah senang bisa berduaan bersama kekasihnya di rumah ini.

"Eh, mau makan dulu gak?"

Emilio keluar dari kamarnya menggunakan kaos tanpa lengan berwarna putih dan celana pendek di atas lutut.

"Mau, aku laper."

Mereka memasak makanan bersama. Tidak ribet hanya masak telur gulung isi mie.

"Dikasih tepung sedikit."

Emilio mengangguk dan melumuri telur dengan adonan tepung yang dibuat Jeehan.

Setelah jadi, mereka memakan masakan tersebut sambil menonton Netflix di kamar Emilio.

Jeehan bingung, mengapa film yang di tonton adalah film orang dewasa?

"Kok nonton ini?" kata Jeehan yang jari nya menunjuk ke arah televisi.

"Edukasi."

Tiba-tiba Emilio mengecup bibir Jeehan.

"Emil, kamu kenapa?" Jeehan cukup terkejut dengan perlakuan kekasihnya, biasanya aba-aba terlebih dahulu.

"Kamu sayang sama aku gak?"

Jeehan mengedipkan mata nya dua kali. "Sayang dong, kamu kenapa? Ada masalah?"

"Ayo melakukan itu, aku janji bakal tanggung jawab."

Jeehan menunduk menatap kaki nya. "Janji ya, aku mau."

Emilio tersenyum dan melancarkan aksi nya di kamar.

>>>

"Masih sakit, han?"

Jeehan menggeleng, padahal itu bohong. Masih terasa sangat sakit.

"Aku bakal tanggung jawab. Ayo, tidur."

Jeehan tidur di pelukan Emilio bersama tubuh tanpa sehelai benang yang ditutupi selimut.

Bersambung

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang