Chapter 14

428 80 9
                                    

Hai, aku datang sesuai janjiku untuk menghibur malam minggu kalian.

Jangan lupa puter lagunya tentang appa, aku gambarin Myungsoo di FF ini kaya lagu di atas.

Yang penasaran yukk di baca..

















Sudah 3 hari lamanya Suzy memeras air susunya untuk diberikan kepada putranya yang masih berada di Inkubator ruang bayi, karena kondisinya yang juga belum membaik akhirnya Myungsoo meminta agar Suzy juga di rawat di rumah sakit sampai sembuh.

Suzy samar-samar mendengar suara dipagi hari yang mengusik tidurnya, ini hari ke - 4 dia berada di rumah sakit.

"Cup.. sayang.. sama appa dulu ya, eomma masih istirahat. Cup... Cup... Gantengnya appa jangan rewel ya nanti semua mengira kamu anak perempuan karena cengeng dan cantik." ucap Myungsoo pada bayi mungil yang mengeliat pada pelukannya sambil menangis.

Suzy memejamkan mata dan miring untuk menyembunyikan wajahnya pada bantal lalu menangis, Suzy menangis haru melihat Myungsoo yang begitu sayang pada anak yang ingin dia lenyapkan dulu. Bahkan kini Myungsoo menimang dan bernyanyi untuk bayinya agar tidak rewel.

Hati Suzy bergetar karena saat anaknya lahir, dia pikir Myungsoo tidak akan mau mengakuinya namun dia salah ternyata Myungsoo menyayanginya, keluarganya juga sayang pada bayinya. Suzy menolehkan lagi saat suara bayinya tidak menangis melainkan mengeong seperti kucing dan Myungsoo yang terkekeh gemas pada putranya.

"Kau suka appa bernyanyi hm..."

Suzy dapat melihat aura ayah seorang Myungsoo benar-benar terlihat maskulin, membuat Suzy merasa ada ribuan kupu-kupu yang muncul ke permukaan.

"Oppa.." panggil Suzy yang sudah selesai dengan acara menangisnya.

"Kau sudah bangun? Lihat bayi kita sudah boleh dibawa keluar." Ucap Myungsoo berjalan mendekat dengan membawa putra mereka kepada Suzy.

"Siapa namanya?" Tanya Suzy yang mendudukkan dirinya.

"Kau tidak keberatan jika ku beri nama Hyunjin untuknya. Dia sangat cantik sekaligus tampan, lihatlah dia begitu menawan sepertimu." Jawab Myungsoo menunjukkan keimutan Hyunjin pada Suzy, putranya mengerjapkan matanya dengan sangat lucu.

"Hyunjin, kau punya nama yang indah dari appa. Akhirnya kau punya nama juga setelah dibiarkan tiga hari tanpa nama." Ucap Suzy membuat Myungsoo nyengir, Suzy mengambil alih dan menimangnya.

"Dia sepertinya lapar, suster membawanya kemari untuk disusui tapi kau masih tidur. Maaf, jika membuatmu bangun karena kerewelannya."

"Itu sudah tugasku menyusuinya, seharusnya kau membangunkanku daripada membuatnya rewel karena lapar. Iyakan sayang."

"Aku keluar dulu, kau susuilah Hyunjin. Panggil aku jika kau butuh sesuatu."

"Oke."

Suzy mulai menyusui putranya yang langsung saja menghisap sumber makanannya, Suzy sudah belajar bersama suster 3 hari ini saat membantunya memeras Asi untuk putranya. Suzy menyusui Hyunjin sambil mengelus dahinya yang masih rapuh.

"Kau tahu nak, kau sangat beruntung memiliki ayah seperti Myungsoo appa yang sangat mencintaimu seperti anaknya sendiri. Disaat aku ingin melenyapkanmu, tapi dia memberikanmu banyak cinta sejak di dalam perutku. Kelak, kau harus patuh dan menurut pada apa yang dikatakannya. Kau mengertikan nak."

Myungsoo memainkan ponselnya diruang tunggu saat ibunya datang bersama Jisoo membawakannya makanan.

"Kenapa kau di luar, Myung?"

The Lavender - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang