Chapter 11

364 70 4
                                    

Myungsoo dan Suzy sampai dirumah Myungsoo sabtu sore, awalnya mau berangkat pagi namun apa daya jika ada panggilan mendesak dari rumah sakit sehingga Myungsoo harus membantu pasien melahirkan karena para dokter libur dan hanya Myungsoo yang bisa dihubungi. Jadilah mereka berdua sampai dirumah Myungsoo sore, Suzy yang kesal hanya mengabaikannya sejak sampai dirumah Myungsoo.

Myungsoo juga hanya bermain catur dengan ayahnya, Jisoo sedang pergi bersama keluarganya menyisakan Suzy dan ibu mertuanya yang sedang memasak. Suzy hanya melirik Myungsoo sinis saat Myungsoo memandanginya yang bersama ibunya untuk menyiapkan makan malam.

"Kalian berdua sedang bertengkar?" Tanya ibu Myungsoo pada menantunya.

"Tidak bu, aku hanya kesal padanya." Jawab Suzy yang memotong wortel, kubis dan sawi ditalenan depannya.

"Ada apa? Ceritakan pada ibu? Ibu juga ibumu sekarang, jangan ragu jika ingin bercerita."

"Apa aku ini egois bu? kalau aku hanya minta sedikit didahulukan, diperhatikan dan dihargai olehnya?"

"Tidak, apa yang dilakukan anak itu padamu? Katakan pada ibu, biar ibu menegurnya nanti."

"Jangan bu, nanti dia akan mengadu kepada Jisoo eonni yang akan memarahiku nantinya. Aku sedang mencoba berdamai dengannya."

"Tenang saja, jika Myungsoo yang bersalah maka Jisoo tidak akan membelanya. Katakan ada apa? Apa yang membuat kalian diam-diaman seperti itu?."

"Aku kesal dia ingin membeli sebuah rumah tanpa memberitahuku dulu tapi sudah berunding dengan kalian, apa aku ini dianggap pajangan daripada istrinya? Aku kesal."

"Myungsoo mungkin ingin memberimu sebuah kejutan sebagai hadiah karena kau akan menjadi ibu dari anaknya. Coba tanya saja? Jangan dipendam nanti akan semakin salah paham." Ucapan ibu Myungsoo membuat Suzy terdiam.

"Tuhan, maafkan aku harus membohongi keluarga ini. Anakku, kelak kau harus membalas kebaikan mereka. Myungsoo oppa sudah berjuang sampai sedalam ini jadi jangan lupa pada jasanya mempertahankanmu disaat aku juga ingin membuangmu." Ucap Suzy dalam hati sambil mencengkram sayuran yang dipegangnya.

"Kau melamun Zy? Ibu bicara, kau malah diam saja."

"Maaf bu, ibu bilang apa?."

"Ibu bilang jika Myungsoo bersikap seperti itu tegur saja karena Myungsoo itu pria yang peka dan pengertian, dia pasti akan menjelaskannya jika kau mau bertanya padanya, dia itu walau anak bungsu namun dia mandiri yang sering mengalah kepada siapapun yang lebih muda atau lebih tepatnya malas jika diajak bertengkar makanya Jisoo dan Hyesoo sangat sayang padanya. Ibu yakin, jika Myungsoo tidak bermaksud menyembunyikan niatnya membeli rumah untuk kalian berdua."

"Iya bu, aku akan bicara baik-baik padanya nanti."

"Jika ada apa-apa jangan dipendam langsung katakan saja padanya, kasihan bayimu jika kau stres dan emosian. Itu akan mempengaruhi tumbuh kembangnya setelah lahir."

Malamnya,
Suzy dan Myungsoo menginap dirumah orangtua Myungsoo karena Jisoo memaksanya, Jisoo mengatakan ingin memberi tahu Suzy cara menjadi istri yang baik dan ibu yang baik.

"Myungsoo itu manusia yang patuh dan taat karena dia malas meladeni pertengkaran, jika dia kesal dan berbicara menyebalkan yang harus kau lakukan hanya mengancamnya atau mengajaknya bicara halus."

"Maksud eonni?"

"Jika dia kesal maka dia akan banyak bicara, jika dia mulai mengesalkan maka ancam saja maka dia akan diam jika ancamanmu tepat. Jika diancam tidak berhasil maka kau harus mengajaknya bicara baik sampai kesalnya hilang."

The Lavender - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang