Chapter 15 (NC 17+)

777 78 3
                                    

Hari sudah larut malam, namun Suzy belum bisa terpejam karena Hyunjin yang belum mau tidur, Hyunjin hanya rewel saja dalam gendongannya. Diberi ASI tidak mau, digendong juga rewel, Suzy mengecek diapers Hyunjin namun Hyunjin tidak mengombol ataupun buang air besar. Suzy jadi bingung sendiri sekarang.

"Sayang, ayo dong tidur. Ini sudah larut malam." Ucap Suzy yang menimang sambil berjalan mondar-mandir.

Suzy sudah hampir satu jam menidurkan Hyunjin namun bayi itu tetap tidak kunjung mau tidur, malah semakin rewel tanpa sebab. Myungsoo yang baru saja kembali dari ruang kerjanya datang menghampiri.

"Ada apa dengan Hyunjin?"

"Tidak tahu, sejak terbangun dia jadi rewel. Diberi Asiku juga tidak mau? Malah semakin rewel."

"Mungkin diapersnya penuh?"

"Tidak, aku sudah mengeceknya."

"Gantengnya appa kenapa rewel, hmmm. Cup.. cup.. cup.. Sini sayang sama appa yukk." Ucap Myungsoo mengajak bicara Hyunjin yang rewel digendongan Suzy. Myungsoo meminta Hyunjin yang masih meng-oek agar beralih gendongan dan berhasil, tak lama setelah ditimang-timang oleh sang ayah akhirnya Hyunjin mulai nyaman dalam timangannya dan tertidur dengan pulas.

"Ternyata dia minta digendong appanya." Ucap Suzy mendengus sebal.

"Iya hihi. Maaf ya sayang, appa sibuk tadi sehingga tidak mengendongmu seharian ini." Ucap Myungsoo sambil menciumi dahi Hyunjin.

"Dia benar-benar anak appanya, kalau aku yang bicara dia rewel tapi denganmu langsung menurut dan tidur tanpa rewel."

"Naluri seorang anak dan ayah ternyata kuat wkwkwk. Kau istirahatlah dulu, kau pasti lelah mengurusi Hyunjin seharian sedangkan aku sibuk membereskan keperluan rumah."

"Ada Hyesoo eonni yang membantu. Oppa letakkan Hyunjin di Box, Hyunjin sepertinya sudah lelap."

"Nde."

Myungsoo dengan hati-hati meletakkan Hyunjin ke dalam box tidurnya, membenarkan letak selimutnya agar tidak kedinginan. Suzy dapat melihat aura kebapakan Myungsoo yang begitu sayang pada putranya. Sejak pernyataan kakak Myungsoo, Suzy sangat menyesali kebodohannya dimasalalu yang mengabaikan cinta Myungsoo demi Minu, bahkan pura-pura tidak mengetahui perhatian Myungsoo dan memilih egonya mencintai Minu.

"Oppa, mari tidur."

"Nde, aku tidur dikamar sebelah saja. Kau pasti tidak akan nyaman tidur denganku, kau pasti ingin punya waktu dengan Hyunjin."

"Tidak apa, jika Hyunjin nangis mencarimu malah akan repot nanti aku membangunkanmu. Kau tidur disini saja bersama kami."

"Tapi nanti...."

"Aku ingin tidur dipeluk appanya Hyunjin juga." Ucapan Suzy membuat Myungsoo salting dan menggaruk lehernya yang tidak gatal, hati Myungsoo menghangat dan merasa bahagia dengan pernyataan kecil Suzy.

"Aku ambil selimutku dulu di kamar sebelah."

"Iya."

Myungsoo berjalan ke kamar sebelah kamar Suzy untuk mengambil selimutnya. Tak lama kemudian Myungsoo merebahkan diri disamping Suzy yang langsung memeluk pinggangnya dan menyandarkan kepalanya.

"Oppa, maafkan aku yang ceroboh. Hampir saja kita kehilangan Hyunjin diperutku karena kecerobohanku yang tidak hati-hati selama dirumah."

"Itu salahku, seharusnya kau yang sudah hamil tua tidak ku tinggal pergi jauh-jauh. Tapi aku nekat mengambil tugas jadi relawan di luar kota."

"Aku sangat ketakutan waktu itu.
Aku sendirian tanpamu, mencoba menelponmu tapi aku tahu kau sedang di jalan pulang. Aku takut jika kau menemukanku sudah mati kehabisan darah bersama Hyunjin."

The Lavender - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang