Chapter 18

385 73 10
                                    

Myungsoo mengambil cuti dari pekerjaannya karena Hyunjin yang rewel sejak pagi, sepertinya dia juga merasakan kegelisahan yang dirasakan Suzy makanya ikut rewel. Suzy menjauhinya bahkan Myungsoo memegang Hyunjinpun seolah tidak diizinkan membuat sang bocah semakin rewel. Myungsoo tahu Suzy overprotectif karena takut Hyunjin diambil Minu yang menghampirinya kemarin, tapi semua harus dihadapi bukan dihindari.

"Cucu..." Rewel Hyunjin yang sepertinya mengantuk.

"Yuk bikin tapi jangan rewel ya. Tadi makan juga tidak dihabiskan karena Hyunjin rewel terus hmmm..." Ucap Suzy yang menggendong Hyunjin sambil membuat susu formulanya, suzy kesusahan tapi mengacuhkan Myungsoo. "Jangan rewel ya, eomma disini."

"Sini, biar Hyunjin sama aku saja." Ucap Myungsoo mengekori Suzy yang sedang menggendong Hyunjin.

"Papapapa.... Papapapap..." Ucap Hyunjin yang menyembik dan mengulurkan tangan minta gendong Myungsoo.

"Tidak usah, aku bisa mengurus Hyunjin sendiri." Tolak Suzy yang membawa Hyunjin ke kamar untuk tidur, walau bocah itu meronta minta dengan Myungsoo.

"Tapi dia rewel sejak tadi pagi, kau tidak kasihan seharian ini terus mendekapinya begitu." Ucap Myungsoo mulai kesal dan mencoba merebut namun masih dihalangi sang eomma.

"Aku bilang tidak usah, aku bisa mengurusnya sendiri."

"Aku tahu jika kau takut dan cemas, tapi Hyunjin hanya ingin ikut denganku tidak kemana-mana. Sini biar Hyunjin sama aku sebentar." Ucap Myungsoo memaksa merebut Hyunjin yang langsung memeluk erat-erat leher Myungsoo, merebahkan kepalanya mencari kenyamanan.

"Sini, balikin Hyunjin ke aku." Ucap Suzy mencoba merebut Hyunjin.

"Papapa...papapa..." Teriak Hyunjin yang memegang erat leher Myungsoo saat badannya ditarik Suzy.

"Suzy, Hyunjin sedang mau sama appanya. Lihat dia bahkan tidak butuh susu untuk merasakan kenyamanan. Kau membuatnya takut." Bentak Myungsoo terpaksa karena kesal dan juga kasihan dengan Hyunjin yang ingin bersamanya namun tidak diizinkan oleh sang eomma. "Tenang ya sayang, Hyunjin sudah sama appa. Ok, tenang."

Suzy mendengus kesal lalu duduk diranjang mereka, Myungsoo duduk disebelahnya dan merangkulnya. Walau Suzy ogah-ogahan tapi Myungsoo tetap melakukannya.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Ada aku, aku akan membuat kalian aman."

"Lalu kenapa kau memaksa ku bertemu dengannya? Aku tidak mau dia bertemu Hyunjin."

"Aku hanya ingin kau memaafkannya dan berdamai dengan masalalu. Itu saja sayang."

"Tapi bagaimanapun dia ayah kandung Hyunjin. Aku takut dia punya niat buruk dibalik ini."

"Walau punya niat buruk itu urusannya dengan Tuhan, Tuhan maha pemaaf maka itu temui dia dan maafkan dia agar dia yakin jika Hyunjin anak kita bukan anaknya."

"Baiklah."

"Sekarang istirahatlah, jangan pikirkan apapun yang membuatmu tidak nyaman dan stres. Lihat, Hyunjin bahkan sudah tertidur padahal hanya bersandar dipundakku tanpa susunya, itu tandanya dia merasa aman bersamaku. Maka itu percaya padaku."

"Hmm."

Myungsoo perlahan menidurkan Hyunjin di ranjang mereka karena Myungsoo tahu jika Suzy akan merasa aman jika Hyunjin berada di dekatnya.

Dalam hatipun Suzy memberontak, egonya mengatakan untuk tidak mempertemukan dia dan Hyunjin dengan Minu tapi dia juga tidak tega pada Myungsoo yang ingin dia berdamai dengan masalalunya yang menyakitkan.

Suzy merebahkan tubuhnya, memeluk Myungsoo dan Hyunjin karena otaknya benar-benar stres memikirkan semua kejadian tentang Minu.

*
*











The Lavender - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang