non-baku | sport, fluff, slight angst | 7,5k words
prompt:
Cerita singkat backstreet Pembalap F1 Kang dan Idol GG Bae yang harus menghadapi hari valentine.+++
Kesadaran Irene kembali. Itu semua karena gerakan kecil yang Seulgi buat di atas kasur. Padahal si pacar sudah berusaha untuk beranjak dengan hati-hati karena tahu Irene sangat sensitif terhadap segala hal.
"Maafkan aku," bisik Seulgi, ia membungkuk ke samping untuk mencium pipi Irene. "Apa kamu mau aku peluk sampai tertidur lagi?"
Masih setengah sadar, Irene cuma bisa merespon dengan senyuman tipis. Dirinya sangat ingin diberikan pelukan hangat dari beruangnya, tapi Irene sendiri bertanya-tanya mengapa Seulgi sudah bangun secepat ini.
"Jam berapa sekarang?" Irene bertanya dengan suara seraknya, jika Seulgi tidak menyimak bisa saja ia tidak tahu kalau Irene bertanya.
"Jam 1 pagi."
"Oh? Kamu harus berangkat sepagi ini?"
Seulgi tidak tega untuk meninggalkan kasur Irene, akhirnya ia berbaring di samping Irene dengan satu sikut menopang tubuhnya dan tangan lainnya sibuk mengusap kening Irene.
"Aku gak tau pasti, tapi pelatihku bilang aku harus berangkat dari Seoul jam 2 pagi." Seulgi menyenderkan kepalanya di samping Irene. "Dan, kamu tau gimana aku kalau harus kemas koper. Bisa-bisa sejam lebih."
Irene terkekeh, "Mau aku bantu?"
"Memangnya kamu mau keluar jam segini?"
Irene mengangguk dan menaruh wajahnya di leher Seulgi. Terlalu lama tidur di kasurnya, Irene pun tak bisa mencium aroma khas Seulgi. Wanginya tergantikan oleh parfum yang biasa Irene semprot ke kasur sebelum tidur.
"Mau. Aku tau kamu butuh bantuanku."
Seulgi mundur sedikit agar bisa menatap wajah tidur Irene, "Meski begitu, kamu gak bisa, kan? Ingat nanti jam 3 kamu harus pergi shooting comeback stage-mu, ini minggu terakhir kamu promosi, kan?"
"Kenapa kamu lebih hapal jadwalku dibanding aku?" Irene berdeham, "Aku sendiri gak bisa hapal jadwal lombamu. Biar aku tebak, kamu akan terbang ke Jepang?"
Seulgi tersenyum melihat Irene bicara dengan mata tertutup. Sang pembalap sama sekali tidak tersinggung jika Irene tidak bisa mengingat jadwal balapannya. Irene sudah berkali-kali salah tebak, hampir 2 tahun sejak mereka berpacaran.
"Singapur." bisik Seulgi, "Minggu depannya baru Jepang."
"Hm?" Reflek Irene membuka matanya, terlihat dia masih mengantuk karena bola matanya kemerahan. "Apa aku pernah bilang kalau aku punya jadwal di Jepang juga?"
Alis Seulgi naik terkejut, "Belum pernah. Memangnya jadwal apa?"
"Seingatku fansign." Irene menutup matanya lagi. "Atau mungkin bukan, intinya aku bakal ke Jepang minggu depan. Kayaknya tanggal 14."
"Lucu, karena kamu datang dihari yang sama aku balapan."
"Oh ya? Lantas apa yang mau kamu lakukan?"
"Entahlah," Seulgi memainkan ujung rambut Irene. Ia takut untuk mengatakan hal ini, tapi Seulgi berharap Irene sudah merubah pikirannya. "Maksudku, minggu depan adalah hari valentine."
14 Februari, hari itu dikenal sebagai hari valentine. Biasanya pasangan akan merayakan dengan berbagai cara yang menurutnya romantis dan menyenangkan. Sejak minggu lalu Seulgi sudah memberitahu Irene tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall ─ Seulrene
Fanfiction⸝⸝ wonderwall (n.) it's someone who is the reason for your happiness; a soulmate; a forever love. [ oneshots; short story ] ©Seulgibaechuu, 2021.