Prank Goes Wrong

3.7K 298 38
                                    

non-baku | comedy, fluff | 5,9k words

prompt
Seulgi mengira mobil yang ia lihat itu milik sahabatnya, Wendy. Berniat melakukan prank, Seulgi masuk ke dalam mobil dan bersiap mengejutkan Wendy. Yang ternyata pemilik mobilnya sama sekali bukan Wendy.

+++

Seulgi tidak percaya apa yang ia lihat di depan. Sahabatnya yang baru saja membeli mobil baru berwarna merah dongker. Seulgi menatap sinis melihat Wendy menurunkan kaca mobil dan mengajaknya untuk masuk ke mobil.

"Kapan sih lo gak dateng pakai acara kejutan gini?" kesal Seulgi sambil memakai sabuk pengamannya.

"Bukannya lo bersyukur, lo bisa nebeng gua kalau ke kampus?"

"Thank God lo masih punya kebaikan dalam hidup," kata Seulgi yang seenak jidat mengambil minum Wendy. "Terus kita kemana?"

"Keliling kota?"

"Seriously? Lo bawa mobil baru lo cuma buat keliling Kota Toronto?" Seulgi ngasih mimik wajah kayak 'Apaan sih anjing?'

"Ya lo punya saran?"

"Lo bisa ngajak gua pergi ke New York, Los Angeles gitu? Lah ini kayak muterin alun-alun kota anjir." Seulgi sinis—yang entah keberapa kalinya itu.

Wendy melirik Seulgi sebelum memutarkan setir mobil. "Lo mau tanggung jawab bensinnya?"

"Yaudah kita keliling alun-alun aja." Lirih Seulgi yang langsung diketawain Wendy.

Wendy menatap pipi Seulgi dan langsung asal colek. "Heh ini ada cream di pipi lo."

Seulgi langsung sigap menepis tangan Wendy dan mengusap pipinya sendiri. "Pakai tisu kek, malah modus."

Wendy cuma nyinyir kesal dan tiba-tiba Seulgi terkesiap sendiri. Wendy bingung dan berpikir kalau Seulgi harus debut jadi actress karena ekspresinya sangat bagus, tapi bikin kesel juga.

"Jangan bilang rumornya bener!" katanya, masih kaget.

"Rumor apaan?"

"Lo suka gua!"

Wendy melotot ke Seulgi lalu fokus lagi ke depannya. "Oke, aku tau kita berdua lesbi tapi demi Tuhan kamu bukan tipeku. Siapa yang buat rumor itu?"

"Gak ada sih, gua sengaja aja biar mancing lo." Jawab Seulgi yang sekarang udah dijitak Wendy.

"Geli anjir."

"Mending lo nyetir aja, terus traktir makan siang ya," Seulgi segera menyalakan radio biar gak garing amat selama perjalanan.

"Gua lagi miskin."

"Miskin pantatmu. Piring di rumah aja seharga jutaan, miskin mananya?" Seulgi malah mengolok-olok Wendy.

Wendy menggenggam erat setir mobil sambil menghela napas. Pada akhirnya Wendy mengalah dan mengiyakan permintaan sahabat feat dajjalnya.

Yang awalnya Seulgi asal nyebut alun-alun kota, sekarang dia malah yang paling heboh menikmati pemandangan kota dengan mobil yang melaju cepat. Sedangkan Wendy keep calm sambil mengangguk-nganggukan kepala beriringan beat lagu dari radio.

Mereka berdebat ringan tentang menu makan yang pada akhirnya mereka tetap memilih take away. Untuk seharian ini, mereka cuma chilling di dalam mobil Wendy sebelum memutuskan pergi ke pantai.

+++

Seulgi membuka kaleng soda setelah keluar dari Walmart. Ia menghela napas menikmati rasa segar dari minumannya, sambil memperhatikan parkiran Walmart yang lumayan sepi.

Wonderwall ─ SeulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang