Do You Have Feelings That You Don't Have? [1/2]

1.3K 114 16
                                    

non-baku | action, mystery, drama | 13k words

prompt:
Seulgi yang tak menyukai orang tanpa empati, kini mempunyai partner sebuah robot yang berfokus menyelesaikan tugas bernama Irene. Sejak itu petualangan mereka dimulai.

DISCLAIMER
Detroit: Become Human adalah game keluaran Quantic Dream, yang ditulis oleh David Cage dan Adam Williams serta disutradarai langsung oleh David Cage. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita fiksi ini.

+++

Part. 1

29 Oktober 2038,
17:02 PM.

Seulgi menghisap, kemudian ia hembuskan napasnya bersama asap tebal dari lubang hidung dan mulutnya. Sembari meneguk cairan alkohol di bar langganannya, sama sekali bukan sikap yang mencerminkan kalau dia adalah seorang letnan dari Departemen Kepolisian Seoul.

Hal ini sudah menjadi kebiasaan Seulgi, tapi khusus sekarang dia melakukannya karena alasan. Bukan alasan biasa yang membuatnya mabuk-mabukan sambil merokok, bahkan sampai melupakan kalau masih ada tugas yang harus Seulgi kerjakan nanti.

Pelayan bar mendengar suara helaan napas Seulgi tidak tahu sudah berapa kali sejak duduk di sana, dengan senyuman meledek ia pun menghampiri meja Seulgi.

"Gelasmu udah kosong, mau aku tambah?"

"Oh, aku sangat ingin, Wen." jawab Seulgi. "Sayangnya aku kenal diri sendiri. Sekalinya diisi lagi, maka selamanya aku gak akan meninggalkan bar ini."

"Kan kamu selalu begitu," Wendy menatap kursi kosong di depan Seulgi. "Boleh aku duduk di sini?"

Seulgi mendongak, alisnya mengerut. "Astaga, Wen. Kamu pemilik bar ini, jelas boleh."

"Setidaknya aku punya sopan santun."

"Heh, terserah." Seulgi menghabiskan semua cairan di gelas. "Ya Tuhan, apakah ini gak bisa lebih buruk lagi?"

"Kali ini ada apa, hm?" tanya Wendy.

Pemilik bar dengan letnan ini sudah bersahabat untuk beberapa waktu yang lama. Tidak sekali Seulgi datang hanya untuk minum-minum dan menumpahkan keresahannya kepada Wendy, dan tentunya dia dengan senang hati mendengarkan.

Untuk kali ini, yang Seulgi ceritakan sangat mengejutkan Wendy. Letnan setengah mabuk di depannya akan mendapatkan partner baru. Hanya saja ini bukan partner biasa. Juga sudah sepatutnya Seulgi merasa senang dan lega jika mendapatkan partner untuk menangani kasus, tapi yang ini dia sama sekali kecewa.

"Kapten bilang padaku seperti ini," Seulgi mengubah posisi duduknya. Meniru gaya tubuh kapten saat di kantor beberapa waktu yang lalu. "Hey Kang, kamu akan berpasangan dengan partner baru. Dia akan berkontribusi penuh pada kasus yang akan kamu tangani mulai sekarang. Benda itu sedang dikirimkan oleh pengantar SM Corp. Begitulah katanya."

Wendy tersenyum tipis, "Partner android, kah? Robot peniru manusia yang sempurna. Siapa yang sangka kamu akan berpasangan dengan benda yang gak kamu suka."

"Aku berpikir semuanya membenci android, sama sepertimu, Wen." Seulgi bersandar, ia luruskan kedua kaki di bawah meja. "Robot yang mengambil alih pekerjaan manusia, tanpa kelemahan, selalu kuat dan sempurna... tanpa punya empati. Mengapa orang-orang memilih mereka?"

"Aku cuma pemilik bar, kadang aku melayani bar ini sendirian. Maaf, aku gak bisa menjawab pertanyaanmu, Seulgi. Semua orang pasti sedang berusaha."

Wonderwall ─ SeulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang