Beside You

687 107 14
                                    

non-baku | slight-angst | 3,3k words.

prompt
Ketika Joohyun selalu menjadi alasan kenapa Seulgi berhenti.

+++

TW // self-harm, suicidal thoughts, age gap

Seulgi menghentikan yang ia lakukan, memegang sebuah cutter. Dari luar kamarnya dia mendengar kegaduhan. Sudah pasti Joohyun. Hanya Joohyun yang tinggal bersamanya. Hanya mereka berdua.

Seulgi menyipitkan matanya. Sudah pagi. Sejak kapan langit jadi cerah? Tidak. Ini karena Seulgi terlalu lama berdiam diri di kamarnya.

Seulgi melihat Joohyun duduk di atas lantai sambil mengusap pinggangnya. Disekitarnya ada mangkuk dan gelas plastik berceceran. Ada kursi di sampingnya, dan satu pintu lemari atas terbuka.

Bertaruh Joohyun pasti ingin mengambil sesuatu di atas, tapi malah jatuh dan membuat kekacauan.

Seulgi menghela napas sambil memungut semua gelas dan mangkuk plastik. "Joohyun, kamu ngapain lagi?"

Perempuan berumur 7 tahun ini dengan polos tersenyum. "Aku mau ngambil baskom ungu."

Seulgi diam. Dia langsung mengambil baskom yang Joohyun inginkan. "Apa yang akan kamu lakukan dengan itu, Joohyun?"

"Ayo kita bikin kue bersama!" ajaknya.

Dan Seulgi mengiyakan. Lagi pula, hari ini Hari Minggu. Sudah seperti rutinitas kalau Joohyun akan mengajak Seulgi membuat kue dan dinikmati bersama.

Yang tidak Seulgi ketahui, Joohyun sengaja jatuh demi mendapatkan perhatian Sang Kakak.

+++

Seulgi berkedip. Lalu dia sadar apa yang ia lakukan. Seulgi menurunkan kembali satu kakinya, sekarang dia berdiri tegap di pagar balkon. Lalu dia sadar setelah melihat salju mulai turun.

Waktunya Seulgi menjemput Joohyun di sekolah. Seulgi menutup pintu balkon dan bersiap-siap meninggalkan apartement-nya.

Seulgi menginjak pedal rem. Dari dalam mobil dia memperhatikan banyak anak sekolahan keluar sambil menggenggam tangan orang tuanya. Seulgi menghela napas, membenarkan syalnya dan keluar dari mobil.

Seulgi langsung menemukan Joohyun bersama 3 perempuan lainnya. Wajah yang tidak asing, tapi Seulgi tidak bisa mengingat siapa mereka.

"Joohyun, itu kakakmu, kan?"

Joohyun menatap Seulgi. "Ah, benar. Aku harus pulang. Sampai jumpa besok!"

Sambil melambai, Joohyun berlari kecil ke tempat Seulgi berdiri. Wajah lelah dan tidak tertarik, tapi Seulgi mencoba untuk tersenyum ke arah adiknya. Matanya kembali melihat 3 perempuan yang tadi bersama Joohyun.

"Mereka temanku. Yang tinggi Sooyoung, yang pendek Yerim, dan yang bule itu Seungwan."

Syukurlah Joohyun punya teman. Seulgi selalu khawatir kalau Joohyun akan kesulitan mencari teman. Seulgi mengangkat alisnya saat tangan besarnya digenggam sama tangan kecil Joohyun.

"Ayo pulang!" ajak Joohyun.

Seulgi menatapnya. Seulgi menghela napas. Seulgi melepaskan syalnya. Udara dingin mulai menerpa lehernya dan Seulgi tidak menyukai ini.

Dahu Seulgi mengerut. "Kemana syalmu, Joohyun?"

"Oh... Aku lupa pakai." Jawab Joohyun.

Seulgi jongkok menyakaman tinggi dengan Joohyun. Seulgi memakaikan syalnya di leher Joohyun. "Kamu tau cuacanya dingin, kan? Gimana kalau kamu sakit?"

Wonderwall ─ SeulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang