Still Worth Fighting For

867 98 18
                                    

non-baku | supernatural, romance | 10k words

prompt:
Bae dan Kang adalah rival sejati. Sayangnya, hari tiba dimana Seulgi harus rela menyelamatkan Joohyun yang diculik. Paling sedikit Seulgi sadar ia membutuhkan Joohyun lebih dari "rival"nya.

+++

Joohyun dan Seulgi, mereka bukanlah musuh bubuyutan. Setidaknya itu penilaian dari Joohyun sejak masa kecil. Mereka bukanlah musuh, melainkan hanya rival.

Ada benang tipis antara menjadi musuh dan menjadi rival. Disaat yang sama mereka kompetitif menjadi nomor satu dan tentunya menjadi yang terkuat.

Khususnya melihat kembali ke sejarah klan mereka. Seperti ditakdirkan untuk tidak pernah berdamai satu sama lain. Bahkan sebelum Joohyun dan Seulgi lahir, orang tua mereka pernah hampir menghancurkan Kota.

Menghancurkan, benar. Kehidupan mereka bukan hanya bernapas dan berjalan, mereka terlahir dengan kekuatan unik. Terlebih lagi untuk Klan Bae dan Klan Kang yang saat ini menduduki posisi teratas dan sedang memperebutkan nomor satu.

"Hey Bae Joohyun!"

Joohyun kecil mengangkat kepalanya untuk melihat 2 anak kecil mendekatinya. Mendekati wilayahnya di taman bermain. Alisnya mengerut dan bibir yang cemberut, kedua tangannya melingkari istana pasir yang baru saja Joohyun buat.

"Gak ada yang boleh masuk ke wilayahku!" teriak Joohyun.

Seulgi kecil mengepalkan tangannya. "Apa katamu? Aku gak bisa mendengar suara lemahmu, Bae!"

"Aku bilang, jangan mendekati wilayahku!"

"Heh," Seulgi mereggangkan kedua tangan, melakukan pemanasan sebelum melawan rivalnya. "Yeri, berikan syalku."

Di samping Seulgi, berdiri Yeri yang sudah pasti Joohyun tahu siapa dia. Bagaikan anjing yang mengikuti majikan, Yeri menjadi sahabat terdekat Seulgi. Sahabat yang paling setia menemani dan membantu Seulgi setiap dia kalah.

Oh benar, ini bukan kali pertama Seulgi menantang Joohyun dan kalah. Entah sudah berapa kali beruang itu selalu kalah, Joohyun bahkan tak mengingat berapa kali ia menang melawannya.

Yeri menyerahkan syal warna jingga motif kotak-kotak. Dipakai oleh Seulgi, karena ukurannya terlalu besar membuat wajah Seulgi seolah tenggelam. Meski begitu, Seulgi memasang wajah sombong seperti dia yang paling kuat di sini.

Joohyun berdesis seperti kucing melihat satu kaki Seulgi menapakkan di atas pasir. Telunjuk Seulgi menunjuk ke istana pasir yang Joohyun buat, diiring senyum miringnya.

"Kalau gitu mulai sekarang wilayah ini menjadi milikku, Kang Seulgi!"

Joohyun terpaksa memalingkan wajahnya karena merasa malu mendengar Seulgi menyebut dirinya pakai sudut pandang ketiga. Yeri pun harus mengakui itu sedikit aneh, ia ikutan menunduk sambil menggaruk kepalanya.

"Kenapa kamu diam aja?"

Joohyun menghela napas, "Mau sampai kapan kamu memanggil dirimu seperti itu? Menjijikan, tau gak?"

Seulgi mendengus marah. Dalam sekejap Joohyun menendang istana pasirnya, ia melompat-lompat untuk meratakan tumpukan pasir. Lalu berdiri menghadap ke Seulgi.

"Aku menantangmu untuk membuat istana pasir. Yang paling megah dan paling besar, dia yang menang." ujar Joohyun.

"Seperti yang kuharapkan," Seulgi melonggarkan syalnya, setidaknya cukup untuk memperlihatkan dagunya. "Kamu gak pernah mengecewakan, Bae Joohyun."

Alis Joohyun berdenyut dengan sendirinya melihat apa yang terjadi pada Seulgi. Lebih tepatnya, apa yang terjadi pada syalnya. Terlihat kalau rivalnya telah mempelajari ilmu kekuatan baru.

Wonderwall ─ SeulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang