*****
New memandang wajah Tay yang terlihat lelap dalam tidurnya. Jujur, ini kali pertama New tidur bersebelahan dengan orang lain. Biasanya dia akan menolak seseorang yang ingin tidur disampingnya, bahkan sepupunya sendiri pernah New tolak saat ingin ikut tidur di kasur yang sama. Tapi ... Tay pengecualian. Ini aneh dan membingungkan. New selalu bertanya-tanya, kenapa dia seperti mengenal Tay sejak lama? Kenapa dia selalu nyaman berada di dekat Tay? Bukankah mereka baru bertemu beberapa hari saja? Ada apa dengan rasa kenyamanan ini?New menyingkirkan helai rambut yang menutupi kening Tay. Jemari New menyusuri lekuk wajah Tay tanpa menyentuh. Sengaja dia buat mengambang agar tidak menggangu tidur Tay. New yakin Tay tidak pernah tidur dengan nyenyak. Melihat kantong mata yang terlihat samar menghiasi bawah mata Tay.
Drrrrt
Sebuah panggilan masuk menghentikan kegiatan New mengamati Tay. Sedikit mengernyit, New mengangkat panggilan tersebut.
"Halo." Jawab New seraya turun dari tempat tidur dengan perlahan.
New memilih berdiri didepan jendela kamar. Panggilan dari nomor baru masih tersambung.
"Halo." panggil New sekali lagi.
Tidak ada suara jawaban dari penelpon. New pikir ini adalah panggilan iseng dari seseorang. Baru saja dia hendak menutupnya, sebuah suara berhasil membuat New mengerutkan kening.
"Hai New. Ini Kak Sky. Apa kabar?"
"Kak Sky?" New menjauhkan ponselnya, melihat pada nomor baru yang menelponnya ini.
"Kamu melupakanku, New?"
New mengeratkan genggaman pada ponselnya.
"Anda ... yang merebut taksiku kan?" tanya New tenang.
"Hmm ... kenapa kamu cepat sekali mengingat suaraku New? Wow. Aku terharu," ujar Sky dengan tawa diakhir.
"Tapi, bukankah Anda mengenalkan diri bernama Foei? Lalu kenapa jadi Sky? Apakah kita saling mengenal sebelumnya?"
"Wow wow wow wow calm down, New. Tanya satu per satu. Waktu kita sangat panjang."
"Maaf. Aku hanya merasa kaget karena aku punya seseorang lain yang mengenalku di sini."
Sky terkekeh, "Tidak masalah New. Kakak akan menjawab satu persatu pertanyaan kamu. Jadi ... Apa yang harus aku jawab dulu?"
New memutar bola mata malas. Menanggapi Sky adalah hal terakhir yang ingin di lakukan.
"New? Kamu masih disana?"
"Iya. Emm ... Kapan kita saling berkenalan dulu? Sejujurnya aku tidak mengingat pernah berkenalan dengan anda."
"Kita sudah kenal lamaaaaaaa sekali. Kita sering bermain bersama. Kita selalu bertukar mainan. Tapi tiba-tiba kamu pindah rumah dan kita terpisah."