Lebih dekat

1K 101 15
                                    

***
Suasana pemakaman Sky terasa sunyi tanpa ada pelayat. Hanya ada Tay dan pihak kepolisian yang hadir. Tay memilih untuk memakamkan Sky di samping pusara sang ibu.

"Anda yakin kasus kematian bapak Sky tidak dilanjutkan?" tanya seorang polisi, mencoba menegaskan kembali keputusan Tay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda yakin kasus kematian bapak Sky tidak dilanjutkan?" tanya seorang polisi, mencoba menegaskan kembali keputusan Tay.

"Iya."

"Baik kalau begitu." Setelah mendengar jawaban Tay, Polisi meninggalkan area pemakaman.

Tay berdiam diri untuk beberapa saat setelah kepergian para polisi dan petugas pemakaman. Ada berbagai pikiran yang berkecamuk dalam benaknya.

"Kau terlalu pengecut Sky. Memilih mati konyol dengan bunuh diri. Masih banyak waktu untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Tapi kau dengan bodohnya memilih itu."

******
"New, sudah ya sayang. Mama sudah ikhlas atas kematian Papa. Pulang ya Nak. Mama merindukan kamu."

New mengabaikan suara Mama yang terdengar lembut dan membujuknya. Dia tengah sibuk membuat puding cokelat favoritnya.

"New?!" suara Mama meninggi saat merasa sang putra tidak merespon perkataannya.

New memutar bola mata malas. "Aku masih belum selesai, Ma. Kurang sedikit lagi."

"Sayang, tolong berhenti. Papa sudah tenang di sana. Papa tidak akan senang jika melihat kamu melakukan itu."

"Ma, New harus bekerja sekarang. Aku sayang Mama."

"New—"

Klik.

Panggilan diputus sepihak oleh New. Setelahnya, dia beralih memasukkan puding cokelat ke dalam lemari es. Lalu menuju kamar Tay untuk mengambil tas yang biasa dia gunakan saat mengajar.

New mengedarkan pandangan ke seluruh kamar Tay, hari ini akan menjadi hari terakhirnya melihat kamar ini. Atau mungkin hari terakhirnya berada di dalam rumah Tay. New menghela napas panjang. Tekadnya sudah bulat, dia harus segera mengakhiri semua ini.

**
"Kamu sudah berangkat ke sekolah?"

"Emm, aku sekarang ada di taksi. Oh iya, tadi aku membuatkanmu puding. Jangan lupa dimakan ya."

"Aku akan makan pudingnya kalau kamu sudah pulang dari sekolah."

"Ngg... Tay, aku nanti tidak akan pulang ke rumahmu."

"Kenapa?" tanya Tay dingin.

"Aku tidak enak kalau harus tinggal di tempatmu terus Tay. Lagipula aku sudah membayar penuh kondoku. Aku akan rugi kalau tidak ditinggali. Maaf ya Tay, aku baru bilang sekarang."

"Oke. Tidak apa-apa. Kabari kalau kamu sudah sampai di kondo. Aku tutup dulu ya sayang."

tut tut tut - sambungan telepon terputus.

MASK [TAYNEW] - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang