Tay mengecup pelipis New sebelum melepaskan pelukannya. Tidak ada yang bersuara, keduanya hanya saling menatap satu sama lain. Menyalurkan perasaan yang terpendam di dalam dada.
"Sekarang kamu masuk. Istirahat. Jangan begadang. Langsung tidur ya. Aku pulang dulu." Tay membelai pipi New kemudian mencium bibir sang kekasih singkat."Good night, Sayang." Tay melangkah meninggalkan New yang masih terdiam ditempat.
Perasaan Tay masih berkecamuk. Walaupun dia telah bertemu New, hatinya masih belum tenang. Sesuatu yang besar akan datang sebentar lagi.
New menggigit bibir bawah, air mata kembali membasahi pipi. Dia benci perasaan yang membingungkan ini. Benci dan cinta menjadi satu di dalam hatinya.
"AAAAAAAAAARGH." New meremas rambutnya kencang. Tangisan juga teriakan terdengar di lorong kondo malam itu. Hingga New merasa lemas dan tidak kuat untuk berdiri.
"Maaf Tee~"
**
Tay mengambil sebotol air dingin di dalam lemari es. Pandangan matanya tertuju pada puding cokelat buatan New. Tidak ingin mengecewakan New yang telah membuat puding itu, Tay mengeluarkan dari lemari es dan membawanya menuju meja makan.