Bodoh

984 114 29
                                    

Tidak ada yang lebih membahagiakan untuk Sky selain mendapatkan hadiah kecil dari New, juga kecupan singkat dipipi.

Katakanlah Sky terlalu tergila-gila pada New. Itu memang benar. Sejak pertama kali bertemu dengan New kecil yang menggemaskan, Sky sudah jatuh hati dibuatnya.

Sky terkekeh geli ketika mengingat pertemuannya dengan New dulu. Sky masih ingat bahwa New berlari ke arah dan memberikan cokelat berbentuk koin padanya saat Sky ikut berkunjung ke rumah New.

Tapi semuanya berubah ketika Tay ikut mendekati New. Tay selalu mencoba menarik perhatian New. Lama kelamaan New menjauh dan hanya bermain dengan Tay. Sky kesal. Apapun yang dia inginkan, selalu saja akan direbut Tay.

"Ck," Sky berdecak kesal ketika Tay tiba-tiba masuk ke dalam ingatannya.

Pria itu merebahkan tubuhnya di ranjang. Sebungkus permen pemberian New, dia angkat ke atas. Seulas senyum terbit, namun tatapan mata Sky meredup.

"Kalau keinginamu adalah kematianku, aku akan melakukannya. Kamu memang yang paling mengerti New. Kehidupan dunia sudah sangat melelahkan. Dendam yang tidak pernah selesai. Amarah yang menggerogoti hati. Sampai jumpa di Surga, New."

Sky menyobek bungkus permen, lalu memasukkannya ke dalam mulut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sky menyobek bungkus permen, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Satu menit berlalu, dua menit berlalu, tiga menit berlalu, empat menit berlalu, tepat di menit kelima Sky mulai merasakan efeknya. Seluruh tubuh Sky terasa panas, jantungnya berdetak sangat cepat, kepala terasa pusing hebat, tenggorokan terbakar, dan hidung Sky semakin kesulitan menarik oksigen.

Setitik air mata jatuh dari sudut mata Sky. Sekelebat ingatan saat dia kecil tertawa ceria bersama Mami dan Papinya, lalu beralih saat New kecil tersenyum dengan mata menyipit karena lelucon yang Sky lontarkan, dan berakhir dengan Tay kecil yang menemaninya setelah sang Mami meninggal karena bunuh diri. Sky tersenyum lemah sebelum dia pergi meninggalkan jasadnya untuk ke Surga.

"Hitam, putih, abu-abu. Tidak ada manusia jahat, tidak ada manusia baik. Di dunia yang fana ini, manusia lebih terlihat abu-abu. Dia bisa menjadi iblis, namun juga bisa menjadi malaikat. Orang jahat bisa menjadi baik dan orang baik bisa menjadi jahat. Dan aku memilih menjadi diantaranya."

***
Suara bising dari mixer menyambut Tay yang baru pulang kerja. Setelah meletakkan tas kerja di sofa, Tay berjalan menuju sumber suara bising.

Tay terpaku saat melihat New memakai apron biru bermotif beruang sedang sibuk membuat adonan roti. Kedua pipi New berhiaskan tepung. Setelah menyelesaikan adonan, New menuangkannya ke dalam cetakan. Dirasa sudah cukup, New segera memasukkannya ke dalam oven.

"10 menit lagi. Oke sekarang persiapan topping. Emm ... Tay suka topping apa ya? Permen? Tidak. Cokelat? Terlalu biasa. Emm ... Kalau selai stro-"

"Aku lebih suka topping Newny, New honey." kata Tay menyela monolog New.

"TAY!" New memandang Tay dengan tatapan mematikan. Sejak New bersedia menjadi kekasihnya, Tay selalu melontarkan kata-kata gombalan atau rayuan. Dulu saja Tay bertingkah dingin dan misterius. New berdecak mengingat pertemuan pertama mereka di kantor firma.

MASK [TAYNEW] - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang