pagi hari datang. namun matahari belum memunculkan sinarnya."hoammm" Samudra menguap lalu melihat ponselnya
"5.20, haishh.." Samudra pun duduk di kasurnyaia sedikit berpikir bagaimana keadaan pacarnya yg jauh di kota Tangerang.
"kangen" gumam Samudra lalu memilih untuk mandi dan bersiap-siap.
usai bersiap, Samudra memakai ikat pinggang lalu merapikan rambutnya ke belah kiri.
ia melihat kamar Lea sudah menyala lampunya, maka ia memutuskan untuk membuat mie instan dan memakannya tanpa nasi
saat tengah sarapan, Lea keluar dan melihat Samudra makan sambil bersandar di pinggir wastafel dan menonton ponselnya
Lea hanya diam dan Samudra masih sibuk makan, ternyata di meja sudah terdapat mie lagi dan telur goreng diatasnya.
'makan ya sampai habis, Sam berangkat duluan. mau belajar di kelas' -cogan
Samudra pun selesai makan dan mencuci bekas memasaknya dan minum air meneral di gelasnya hingga tandas.
tanpa Samudra sadari, Lea tersenyum haru
'makasih, Sam' ujar Lea dalam hatimeski mereka bukan saudara kandung, tapi mereka saling menyayangi dan menjaga satu sama lain
Samudra pun mengambil helm full face nya dan berangkat ke sekolah.
Lea masih berada dirumah, tepatnya di meja makan. menatap jengah kamar Ayah nya yg terdengar berisik. ntah sedang apa di dalam bersama dengan gadis yg dibawanya semalam. walau Lea tau Ayah Sam adalah tipe yg suka mencari wanita dan bersyukur karena mendapatkan Ibu nya yg masih baik pada Ayah Samudra.
namun yg Lea benci adalah, Ayah nya masih sering membawa wanita ketika istrinya tidak dirumah alias sedang lembur di kantor.
"bodoh" umpatnya lalu memakan sarapan yg Samudra buat sampai habis dan mencucinya. ia pun keluar dan sudah terdapat mobil hitam yg menunggunya di luar pagar rumah.
"lama banget." ujar orang itu
"maaf maaf, tadi makan dulu. eman-eman kalo nggak di makan yg buat ngamuk ntar" ujar Lea lalu memasang seatbelt nya
orang itu mengendarai mobilnya sampai ke sekolah dan terlihat Samudra masih berada di atas motor sambil teleponan dengan seeorang.
"yaudah kesini aja kali"
Lea hanya mengangguk paham, rutinitas Samudra saat sampai sekolahan hanya menjawab telepon kekasihnya.
"Lea, ayo ke ruang OSIS." ucap orang itu lalu membawa tas nya dan keluar diikuti Lea.
Samudra pun menutup panggilannya lalu segera berjalan ke kelas. namun saat di lapangan, ia bertemu dengan Xaviora, kakak kelas yg ia kagumi. kakak kelas yg tergolong dingin dan pendiam.
"pagi, kak" sapa Samudra
"hm? pagi juga," Vio berjalan dengan santai ke ruang OSIS
"udah sarapan belum kak?"
"udah, Sam. kamu udah makan? kok wajahmu agak pucet?"
"ohh, kedinginan.. udah makan kok hehe.. saya duluan ya kak, dadahh" Samudra lari ke kelasnya dan Xaviora hanya mengedikan bahu nya lalu masuk ke ruang OSIS
skip
kelas Samudra sedang tidak ada guru saat ini. guru-guru sedang rapat dan siswa-i bebas malakukan apa saja kecuali pulang.
Samudra keluar dan duduk di lapangan, di bangku penonton basket.
ia menatap langit,
"Mama, kangen" ia menatap pergelangan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Sister
RandomTidak bisakah kau memberinya kesempatan untuk hidup dan memperbaiki semuanya?