Eps 07.

42 4 0
                                    


"MATANYA PLEASE! eh Sam..." seorang gadis terlihat kaget dengan Samudra yg terlihat memeluknya

Lea dan Serena tepuk jidat

"Lea, Serena, dia kenapa?" tanyanya dengan wajah bingung

"eeee... dia mabuk, aku bawa pulang aja deh, ngerusuh bener ni anak." geram Lea lalu menyeret Samudra untuk masuk ke mobil dan pulang

tersisa gadis itu dan Serena
"gak pulang? udah maghrib" ujarnya

"iya, Rey. ini mau pulang" tukas Serena kemudian berjalan ke arah halte bus. Reyyan hanya manggut-manggut lalu segera pulang.

———————

"SAM! KAKAK GABISA FOKUS DIEM BENTAR!" teriak Lea sambil mengeplak Samudra karena mengganggunya

"heum? kenapa??" Lea benar-benar depresi meladeni Samudra yg mabuk dan jiwa usilnya keluar sepenuhnya

"kak, mau anak kucing." ujar Samudra

Lea menatap Samudra
"ishh diamm!" setelah sabar di perjalanan, Lea kini sampai dirumah dengan selamat namun disertai wajah cemberut

Lea menarik Samudra keluar dan menyeretnya kedalam
"berattt! badan kaya ranting aja berat!" gerutunya kesal

"Lea, sini Papa bantu." Papa nya datang dan menggendong Samudra diatas bahunya dan membawa Samudra ke kamarnya. Papa nya merebahkan Sam di kasur kemudian keluar

"eh Pa, jangan keluar dulu.. gantiin bajunya." ucap Lea dengan wajah terpaksanya

"yakali aku yg suruh gantiin, aku masih polos." lanjutnya lalu keluar

Papa nya tertawa lalu menggantikan baju Samudra yg sedikit kotor

skip

"Le, temenin adekmu. manggil manggil terus," ucap Papa kemudian masuk ke kamar bersama istrinya

Della? nyimak aja karena dia bukan pemeran utama aowkaowk

"Dell, ke kamar aja gapapa.." ucap Mama sambil tersenyum

"iya, tante.." Della dengan canggung memasuki kamar karena takut Vyrlea akan menyindirnya karena menelpon seseorang tadi

"ngapain?"

"eum.. tadi tante suruh masuk karena sudah malam." jawabnya

"ah," hanya itu jawaban Lea lalu duduk di sebelah Samudra sambil bermain ponsel. Della pun duduk di sebuah kursi belajar Samudra sekedar melihat foto dan buku catatannya. disana tertulis berbagai hal yg membuat bukunya penuh bukan karena catatan namun sebuah tulisan mengenai dirinya yg kesepian

"eungh.." lenguh Samudra kemudian duduk diatas kasur dan kembali tertidur dengan posisi yg berantakan

Lea memutar bola matanya malas dan membenarkan posisinya
"ish kau ni merepotkan saja. marah marah sendiri, giliran mabuk ngerepotin orang." gerutunya kesal. Sebenarnya, Lea marah bukan karena ia tidak menyayangi Samudra atau membencinya. ia hanya geram dengan sifat Samudra yg seperti anak kecil, usil dan suka memancing kemarahan Lea.

"eung, kak..." panggil Samudra

"ya?" sahut Lea seraya mengusap kepala Sam yg sedikit basah

"peluk.." Della terkejut mendengar ucapan Samudra seolah tidak mencari dirinya dan lebih memilih Lea untuk di peluknya.

gadis itu berdiri
"Sam, kita putus." Samudra yg nyawanya masih sedikit melayang hanya menatap kepergian mantan nya dengan mata setengah terbuka dan wajah bodohnya

"dia siapa?" Lea auto ngakak ketika adiknya tidak menyadari bahwa baru saja diputuskan

"abaikan, dia gak penting." ia pun naik ke kasur dan memeluk Samudra agar merasa hangat. sejujurnya Samudra merasa aman dan nyaman ketika di peluk Lea. gadis yg sempat ia benci kemudian ia sayangi dan tak rela ditinggal walau 5 menit

"utututu manja nyaa.." Lea mengusap kepala Samudra dengan lembut membiarkan adiknya kembali tidur

Della, ia pergi dengan perasaan kacau.
"knp gua marah coba? kan dia kakaknya... ah bdo amat anjink, gua bosen sama dia." ia menyeret kopernya 

Lea memandang gadis itu dari balkon
"dasar gila." gumamnya lalu beralih ke Samudra lagi

Skip

My Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang