6 bulan sudah berlalu, Vyrlea tengah tiduran di sofa di kamar inap Samudra, ia cukup lelah menunggu keadaan Samudra yg tidak segera bangun. ia meletakan lengannya diatas keningnya dan menatap keluar jendela, sedikit terngiang saat dulu foto keluarga.
flashback
"hai.." sapa Lea dengan senyuman manisnya, yg disapa hanya memasang muka dingin lalu kembali fokus pada ponselnya yg sedang bermain game.
"Sam, Lea, giliran kalian.." ucap sang Ibu dengan senyuman
Samudra menyimpan ponselnya lalu dengan tiba-tiba menggenggam tangan Lea. Lea yg semula cemberut sekarang tengah mengembangkan senyumannya. Papa nya sampai bingung dengan sikap Samudra yg agak berbeda dengan biasanya.
saat sesi pemotretan dimulai, Samudra memeluk pinggang Lea yg duduk diatas paha kirinya. kemudian merangkulnya saat posisi keduanya tengah berdiri.
saat itu, Lea benar-benar senang karena Samudra mulai peduli padanya walau terkadang bicara saja tidak pernah.
''''''''''''''
"Sam.."
"hm?"
"ngga makan dulu?" tanya Lea sambil duduk di sebelahnya yg tengah bermain gitar.
"makan, nanti aja." setelah itu, Samudra hanya diam dan fokus bermain gitarnya. tak lama kemudian, ia meletakan gitarnya dan bersandar di bahu Lea yg tengah ngemil sambil bermain hp.
saat hendak memindahkan kepalanya ke pahanya, ia tak sengaja menjatuhkan buku tulis berisi not balok. musik yg selama ini di simpan Samudra, bahkan tertulis untuk Vyrlea saat ulang tahun besok.
"menggemaskan.." gumam Lea saat melihat wajah Samudra saat tidur.
flashback end.
"kangen, Sam.. kapan balik?" Lea setia menatap langit biru dengan sinar matahari yg menemani awan disana.
"kakk~" Vyrlea terduduk, ia menampar pipinya berharap tidak salah dengar
"kakakk.." ia kemudian menatap Samudra yg menoleh kepadanya
"S-Sam.." ia berlari ke ranjang Sam sambil menangis dan menggenggam tangannya dengan erat
"hiks lama banget hiks.." tukasnya dengan isakan
"maaf, sekarang udah balik kan?" Sam tersenyum lemah dan Lea mengangguk
"kupikir akan membosankan menunggumu, ternyata penantianku tidak sia-sia.."- Lea
"kupikir aku sudah mati, tapi syukurlah kalau belum."- Sam
Lea keluar untuk memanggil dokter dan mengecek keadaan Samudra.
.....
"keadaannya sudah lebih baik dari hari-hari sebelumnya, tolong di perhatikan kesehatannya dan pola makannya ya.. saya permisi." Lea tersenyum dan membungkuk sopan
"makasih, pak.." Lea menatap Samudra dengan mata berbinar, ia pun duduk di samping Samudra kemudian menghubungi kedua orang tuanya.
__________________
"gimana Sam kabarnya? mimpinya bagus?" tanya Mmama nya dengan kekehan kecil, Samudra menggeleng pelan
"Sam nggak mimpi apa-apa." Samudra menatap keluar jendela. Lea tersenyum tipis kemudian menggenggam tangan Samudra yg masih tertancap infus di punggung tangannya.
"sudah, ini mumpung Papa sama Mama masih ada dan mau nemenin kamu. berhenti bersikap acuh." ujar Lea, Samudra menatapnya tak percaya.
"Sam nggak ada topik." jawab Samudra, Lea kembali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Sister
AléatoireTidak bisakah kau memberinya kesempatan untuk hidup dan memperbaiki semuanya?