EPS 10

38 3 0
                                    


"atau mau di suapin sama Lean?" Samudra mengangkat kepalanya dan menatap kearah pintu. 


seorang gadis datang dengan seragam batiknya, Samudra teringat nama itu, Lean. ia hanya memiringkan kepalanya dan mencoba mengingat nama Lean

"Samudraa!! jangan lari yaampunn!" 

bagai tersambar petir, Samudra langsung berdiri dan memeluk Lean, sambil menyeret tiang infusnya

"ututu pacarnya yaaaa" teman-teman Lea tertawa, tidak untuk Reyyan. gadis itu speechless di balik wajah dinginnya

"gue pulang duluan." Reyyan berdiri dan berjalan keluar, ia tak lupa menyenggol sedikit bahu Lean dan memberi tatapan tajamnya

Lean yg terkejut juga memberi tatapan sinisnya pada Reyyan
"santai dong, mbak." ujar Lean

Samudra mengabaikan hal itu karena memang,, Lean adalah crushnya dan ia tidak peka akan perasaan Reyyan yg sengaja menyenggol bahu Lean karena cemburu. ketika sudah di luar, Reyyan mengatur naasnya dan menetralkan emosinya

"hahh.. gue orang baik, sabar-sabar.."

Reyyan pun berjalan keluar dari rumah sakit lalu pulang, walau sebenarnya itu menganggu pikirannya. ia memang tidak tahu siapa Lean sebenarnya, makannya ia terus kepikiran.

******

Lea menatap kedua orangtuanya dari celah pintu kamarnya.

"astaga adegan dewasa.." Lea buru-buru keluar setelah Papa dan Mama nya masuk ke kamar mereka. 

saat di luar, seorang buttler datang

"mbak, mas Samudra dimana kok belum pulang? mbak juga mau kemana malem-malem gini?" tanya Buttler tersebut

"oh, Samudra ada dirumah sakit. dia kanker darah, jadi masih di rawat. saya mau nemenin Sam di rumah sakit, kasihan kalo di rumah sakit sendirian.." tukas Lea sambil tersenyum

"perlu saya antar?" tawarnya

"nggak perlu, pak.. saya naik motor sendiri kok."

"motor yg mana yg mau di pakai, mbak? biar saya keluarin."

"nggak usah, pak. Bapak istirahat aja, sudah malam.."

Buttler tersebut membungkuk
"terimakasih, mbak. tapi saya masih ada kerjaan."

"eumm gitu, yaudah pak, saya berangkat dulu." Lea memakai helm kemudian mengeluarkan motornya dan berangkat ke rumah sakit. masih sedikit terbayang wajah Arya saat tertawa dengan wajah konyolnya.

setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya Lea sampai di rumah sakit dan membenarkan rambutnya yg sedikit berantakan kemudian masuk. ia mendapat sebuah pesan, pesan ancaman yg kemudian ia abaikan dan dianggap pesan salah kirim.

"Lea."

"OMO EMAKK!!" 

"sssstttt.. pake teriak lagi. ngapain disini?" tanya orang itu dengan senyuman anehnya

"huftt,, mau nemenin adek, dia sakit.." jawab Lea dan merasa tidak aneh dengan gerak-gerik orang itu
"kamu sendiri ngapain disini?" lanjut Lea

"aku,, ada urusan.." Lea mnyipit karena senyum org itu sangat aneh dan malah bertambah lebar

"kenapa, Le?"

"ngga, ada yg aneh sama sifatmu. gak biasanya senyum-senyum gini,,"

"ohh gapapaa, aku emang gini."

Lea terlalu malas untuk terus melontarkan pertanyaan yg ada di otaknya pada orang itu, akhirnya ia menyudahi pembicaraannya dengan orang itu dan berjalan menuju kamar Samudra. beberapa temannya sudah pulang, termasuk Arya.

My Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang